Konsep Pembangunan Ekonomi Pertumbuhan Ekonomi dan Guncangan Bom Bali

II. TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN

2.1. Tinjauan Teori dan Konsep

2.1.1. Konsep Pembangunan Ekonomi

Pembangunan ekonomi merupakan suatu proses kenaikan pendapatan total dan pendapatan per kapita dengan memperhitungkan adanya pertumbuhan penduduk dan disertai dengan pertambahan fundamental dalam struktur ekonomi suatu negara. Pembangunan ekonomi sangat erat kaitannya dengan pertumbuhan ekonomi, pembangunan ekonomi mendorong pertumbuhan ekonomi, dan sebaliknya, pertumbuhan ekonomi memperlancar proses pembangunan ekonomi. Terdapat perbedaan antara pertumbuhan ekonomi dan pembangunan ekonomi salah satunya adalah pertumbuhan ekonomi keberhasilannya lebih bersifat kuantitatif, yaitu adanya kenaikan dalam standar pendapatan dan tingkat output produksi yang dihasilkan. Sedangkan pembangunan ekonomi lebih bersifat kualitatif, bukan hanya pertambahan produksi, tetapi juga terdapat perubahan- perubahan dalam struktur produksi dan alokasi input pada berbagai sektor perekonomian seperti dalam lembaga, pengetahuan, dan teknik Todaro, 2003. Setiap negara umumnya memiliki tujuan utama yaitu meningkatkan kesejahteraan atau taraf hidup seluruh rakyatnya melalui peningkatan pembangunan ekonomi. Pembangunan ekonomi menjadi syarat perlu jika suatu negara ingin meningkatkan kesejahteraan rakyatnya. Kesejahteraan yang meningkat antara lain dapat diukur dari kenaikan tingkat pendapatan nasional atau laju pertumbuhan ekonomi yang tinggi setiap tahunnya Sukirno, 1985.

2.1.2. Pertumbuhan Ekonomi dan Guncangan Bom Bali

Pertumbuhan ekonomi menunjukkan sejauh mana aktivitas perekonomian akan menghasilkan tambahan pendapatan masyarakat pada suatu periode tertentu. Perekonomian dianggap mengalami pertumbuhan bila seluruh balas jasa riil terhadap penggunaan faktor produksi pada tahun tertentu lebih besar daripada pendapatan riil masyarakat pada tahun sebelumnya. Pertumbuhan ekonomi diartikan sebagai kenaikan Produk Domestik Bruto tanpa memandang apakah kenaikan itu lebih besar atau lebih kecil dari tingkat pertambahan penduduk, atau apakah perubahan struktur ekonomi terjadi atau tidak Sukirno, 1985. Indikator yang digunakan untuk mengukur pertumbuhan ekonomi adalah tingkat petumbuhan Produk Domestik Bruto PDB riil. Untuk daerah, makna pertumbuhan yang tradisional difokuskan pada PDRB suatu provinsi, kabupaten, dan kota. Menurut Kuncoro 2002, terdapat tiga faktor atau komponen utama dalam pertumbuhan ekonomi yaitu: 1. Pertumbuhan penduduk. Pertumbuhan penduduk yang pada tahun-tahun berikutnya akan memperbanyak jumlah angkatan kerja. 2. Akumulasi modal. Akumulasi modal yang meliputi semua bentuk atau jenis investasi baru yang ditanamkan pada tanah, peralatan fisik, dan modal atau sumber daya manusia. 3. Kemajuan teknologi. Kemajuan teknologi sering disebut sebagai cara yang lebih baik untuk melakukan pekerjaan-pekerjaan berproduksi, atau untuk menghasilkan suatu barang. Fluktuasi dalam keseluruhan perekonomian berasal dari perubahan penawaran agregat atau permintaan agregat. Para ekonom menyebut perubahan eksogen dalam kurva ini sebagai guncangan shock terhadap perekonomian. Guncangan yang menggeser kurva permintaan agregat disebut guncangan permintaan demand shock, dan guncangan yang menggeser kurva penawaran agregat disebut guncangan penawaran supply shock. Guncangan ini mengurangi kesejahteraan ekonomi dengan mendorong output dan kesempatan kerja jauh dari tingkat alamiah. Salah satu tujuan dari model penawaran agregat dan permintaan agregat adalah untuk menunjukkan bagaimana guncangan menyebabkan fluktuasi ekonomi. Tujuan lain dari model tersebut adalah mengevaluasi bagaimana kebijakan makroekonomi dapat menanggapi guncangan ini. Para ekonom menggunakan istilah kebijakan stabilisasi stabilization policy untuk mengacu pada tindak kebijakan yang bertujuan mengurangi tekanan fluktuasi ekonomi jangka pendek. Terjadinya fluktuasi output dan kesempatan kerja di sekeliling tingkat alami jangka panjangnya sehingga menyebabkan kebijakan stabilisasi memperkecil siklus bisnis dengan mempertahankan output dan kesempatan kerja sedekat mungkin pada tingkat alamiah. Gambar 2.1. Agregat Demand dan Agregat Expenditure AE = Y AE AE = C + I + G + X-M AE 1 Y P AD 1 AD Y 1 Y Y Sumber: Mankiw, 2003. Pada penelitian ini, tragedi bom Bali 1 dan 2 termasuk ke dalam guncangan shock perekonomian dari sisi permintaan. Bom Bali tentunya akan menurunkan jumlah wisatawan yang datang, baik dari dalam maupun luar negeri, sehingga akan berdampak pada menurunnya pendapatan nasional. Penurunan tersebut bisa disebabkan karena menurunnya variabel investasi misalnya, karena adanya bom tersebut sehingga membuat wisatawan menarik diri dari Indonesia. Investasi yang menurun akan membuat AE turun dari AE ke AE 1 sehingga akan berdampak pada menurunnya AD dari AD ke AD 1 , pada gilirannya akan menurunkan pendapatan nasional. Di samping itu, wisatawan yang pergi akan memengaruhi pendapatan sektor-sektor perekonomian yang berhubungan langsung dengan wisatawan.

2.1.3. Konsep Keamanan