maka  keputusan  yang  diambil  adalah  menolak  hipotesis  nol  atau  menerima hipotesis  alternatif.    Hal  ini  berarti  ketiga  variabel  independent  dalam  model
secara  bersama-sama  memiliki  pengaruh  yang  sangat  signifikan  terhadap penyerapan tenaga kerja. Pengujian ini masih belum cukup untuk menyimpulkan
bahwa model  ini adalah  yang terbaik,  sehingga  masih perlu dilakukan pengujian secara parsial.
5.2.2.2 Uji-t
Setelah melakukan uji koefisien regresi secara keseluruhan, maka langkah selanjutnya  adalah  menguji  koefisien  regresi  secara  parsial  menggunakan  uji-t.
Hipotesis  yang  diajukan  dalam  pengujian  ini  adalah  masing-masing  koefisien persamaan bernilai nol atau βi=0. Artinya adalah tidak ada pengaruh dari variabel
independent X
i
terhadap variabel dependent Y. Sedangkan hipotesis alternatifnya adalah  βi≠0  yang  artinya  ada  pengaruh  dari  setiap  variabel  independent  X
i
terhadap variabel dependent Y. Keputusan  dalam  pengujian  ini  dilakukan  dengan  membandingkan  nilai
dengan atau dengan melihat nilai probabilitas dari
.  Jika nilai atau jika nilai probabilitas t  α = 0,05 maka tolak H
, sehingga kesimpulannya  adalah  peubah  bebas  secara  parsial  signifikan  memengaruhi
peubah tak bebas. Nilai
dari  masing-masing  koefisien  dalam  persamaan  regresi  dan nilai  probabilitas  atau  tingkat  signifikansinya  dapat  dilihat  pada  Tabel  5.9
Dibandingkan dengan nilai yang sebesar 1,983;  koefisien
β ,
β
1
,
β
2
, β
3
dalam persamaan memiliki nilai mutlak yang lebih besar. Keputusan
yang diambil adalah menolak hipotesis nol  pada semua pengujian koefisien. Hal ini berarti semua variabel bebas secara parsial memiliki pengaruh signifikan yang
kuat terhadap variabel penyerapan tenaga kerja di Sumatera Barat.
Tabel 5.9 Hasil Uji-t
Variable Coefficient
Std. Error t-Statistic
Prob.
C 6.968477
1.311031
5.315265 0.0000
LOGG 0.235614
0.077469 3.041396
0.0031
LOGPDRB 0.761154
0.026763 28.44034
0.0000
LOGWP -0.675332
0.102880 -6.564269
0.0000
Sumber : Hasil Pengolahan dengan EViews 6.0.
5.2.2.3 Uji Koefisien Determinasi R
2
Uji  statistik  dilakukan  selanjutnya  adalah  uji  koefisien  determinasi  R
2
yakni untuk melihat tingkat kesesuaian atau kecocokan dari estimasi model  yang terbentuk  goodness  of  fit.  Cara  yang  dilakukan  adalah  dengan  melihat  nilai  R
2
dalam  model.  Pada  Tabel  5.8  terlihat  nilai  koefisien  determinasi  R
2
yang dihasilkan  oleh  model  sebesar  0,957986.  Angka  ini  berarti  variasi  atau  proporsi
keragaman  penyerapan  tenaga  kerja  yang  mampu  dijelaskan  oleh  variabel  bebas dalam  model  adalah  sebesar  95,80  persen.  Sedangkan  sisanya,  sebanyak  4,2
persen variasi penyerapan tenaga kerja dijelaskan oleh variabel lain di luar model. Secara  umum,  hal  ini  menunjukkan  hubungan  yang  sangat  kuat  antara  variabel
tidak bebas penyerapan tenaga kerja dengan semua variabel bebas.
5.2.3 Pemilihan Model Estimasi Data Panel