II. TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Autekologi
Autekologi merupakan cabang ilmu ekologi yang membahas pengkajian individu organisme atau spesies, yang berkaitan dengan sejarah hidup dan
perilaku sebagai cara-cara penyesuaian diri terhadap lingkungan dimana spesies atau individu itu hidup Odum 1994. Autekologi mempelajari tentang sifat dan
kelakuan spesies atau populasi yang berhubungan dengan tempat hidup mereka. Penekanan autekologi terkait dengan siklus hidup, distribusi individu spesies pada
kondisi alaminya, adaptasi, perbedaan populasi, dan lain-lain. Kajian autekologi penting untuk menjelaskan struktur dan dinamika suatu komunitas. Kajian
autekologi merupakan sesuatu yang kompleks, sehingga pemahaman terhadap spesies pada suatu komunitas adalah penting, dikarenakan pengetahun tersebut
digunakan sebagai dasar untuk memahami masalah vegetasi secara keseluruhan. Berbagai aspek kajian dalam autekologi pada individu setiap spesies
menyangkut identifikasi tumbuhan, asosiasi spesies tumbuhan, distribusi dan manfaat tumbuhan, morfologi tumbuhan, sitogenetik spesies tumbuhan, fisiologi
tumbuhan dan kompleksitas lingkungan. Selain itu autekologi juga mengkaji aspek fenologi seperti perkecambahan, gugurnya daun, produksi buah, produksi
biji, pembungaan, dan lain-lain. Dalam kaitan dengan perbedaan musim selama setahun, maka aspek biotik dan abiotik merupakan parameter yang harus
dikuantifikasi pada fase pertumbuhan yang berbeda dengan interval waktu yang teratur. Kompleksitas faktor lingkungan menyebabkan terjadinya variasi
pengaruh terhadap setiap fase dalam siklus hidup tumbuhan. Dalam kajian lebih lanjut dijelaskan korelasi fenologi dengan variasi perubahan lingkungan.
Parameter yang dipelajari antara lain meliputi pembungaan, penyerbukan, pembuahan, produksi biji, viabilitas biji, dormansi, kapasitas reproduktif,
pertumbuhan anakan, dan pertumbuhan vegetatif Shukla and Chandel 1982 dalam Djufri 2006.
Uraian lebih lanjut tentang autekologi oleh Barbour et al. 1987 dikemukakan bahwa autekologi merupakan bagian yang besar dari ekologi
tumbuhan dalam kaitannya dengan adaptasi dan kelakuan individu setiap spesies
atau populasi yang terkait dengan tempat hidup. Dikemukakan lebih lanjut bahwa sub bagian autekologi meliputi demokologi spesiasi, ekologi populasi dan
demografi ukuran populasi, ekologi fisiologi ekofisiologi dan genekologi genetika. Para ahli autekologi telah mencoba menjelaskan terjadinya distribusi
spesies tertentu, sifat fenologis, fisiologis, morfologis, perilaku, dan sifat genetik yang tampak pada habitat tertentu. Autekologiawan telah berusaha untuk
menjelaskan pengaruh
lingkungan pada
level populasi,
organismik, suborganismik, dan kemudian menyusun suatu ringkasan sebagai pola adaptasi
spesies agar tetap hidup survive dalam habitatnya.
2.2. Biodiversitas tumbuhan sagu
Biodiversitas atau keanekaragaman hayati merupakan semua kehidupan di atas bumi, yang mencakup tumbuhan, hewan, jamur dan mikroorganisme, serta
berbagai materi genetik yang dikandungnya dan keanekaragaman sistem ekologi yang menjadi tempat hidupnya. Keanekaragaman hayati memiliki tiga tingkatan
Kartono 2008, yakni : a keanekaragaman genetik, yang merujuk pada berbagai informasi genetik yang terkandung di dalam setiap makhluk hidup secara
individu, b keanekaragaman spesies, yang menjelaskan tentang jumlah spesies makhluk hidup dalam suatu ruang tertentu, dan c keanekaragaman ekosistem,
yakni keragaman habitat, komunitas hayati, serta proses-proses ekologis yang terjadi di dalam suatu ekosistem tertentu. Keaneragaman genetik dan ekosistem
seringkali dapat diterangkan oleh keanekaragaman spesies karena dalam setiap spesies terkandung berbagai informasi genetik dan tiap spesies memiliki
kebutuhan dasar yang berbeda terutama habitat. Primack et al. 1998 mengemukakan bahwa biodiversitas pada tingkat
spesies mencakup seluruh organisme di bumi, dari bakteri dan protista melalui dunia tumbuhan, hewan dan jamur. Pada skala yang lebih kecil mencakup variasi
genetik dalam spesies, di antara populasi yang terpisah secara geografik dan di antara individu di dalam suatu populasi. Keanekaragaman hayati juga meliputi
variasi di dalam komunitas biologi dimana spesies hidup dan ekosistem dimana komunitas berada, dan interaksi antar tingkatan tersebut.