1. Sifat fisika tanah
Pada setiap wilayah sampel diambil tiga sampel untuk setiap tipe habitat. Dengan demikian jumlah sampel yang digunakan untuk keperluan analisis dengan
empat tipe habitat adalah sebanyak : 3 x 3 x 4 = 36 sampel. Sifat fisika tanah yang diamati dalam penelitian ini meliputi bulk density, partikel pasir, debu, liat, dan
kelas tekstur. Analisisnya dilakukan di laboratorium BPT Bogor.
2. Sifat kimia tanah
Sampel tanah untuk keperluan analisis sifat kimia tanah dari tipe habitat yang sama dikompositkan, kemudian dari komposit tersebut diambil sebanyak
tiga sampel untuk setiap tipe habitat. Dengan demikian jumlah sampel secara keseluruhan dari tiga wilayah sampel, empat tipe habitat, dua kedalaman, dan tiap
habitat tiga sampel, jumlahnya sebanyak : 3 x 4 x 2 x 3 = 72 sampel. Sifat-sifat tanah yang dianalisis adalah sebagai berikut :
a. pH, ditetapkan dengan menggunakan pH meter tanah, penetapannya dilakukan langsung di lapangan terutama untuk kedalaman 0-30 cm. Hasil pengukuran
ini kemudian dibandingkan dengan hasil pengukuran di laboratorium pada kedalaman 0-30 cm dan 30-60 cm. Selain pH H
2
O dilakukan pula penetapan pH KCl untuk mengetahui pH potensial di lokasi penelitian. Penetapan pH
KCl dilakukan di laboratorium. b. Kapasitas Tukar Kation KTK, dan unsur hara N, P, K, Ca, Mg, Fe, dan Al.
Analisis sifat kimia tanah menggunakan metode standard pada BPT Bogor.
b. Sifat air
Sampel air diambil dari tipe habitat tergenang, yaitu tergenang temporer air tawar T2AT, tergenang temporer air payau T2AP, dan tergenang permanen
TPN. Sampe air diambil secara hati-hati dari bagian permukaan, bagian tengah, dan bagian bawah. Pada setiap petak sampel diambil tiga sampel secara diagonal,
sama seperti pengambilan sampel tanah. Sampel dari tipe habitat yang sama kemudian dicampur untuk selanjutnya diambil tiga sampel pada setiap tipe
habitat. Dengan demikian, maka jumlah sampel secara keseluruhan dari tiga wilayah sampel, tiga tipe habitat, dan tiga sampel dari masing-masing habitat
adalah sebanyak : 3 x 3 x 3 = 27 sampel air. Pengukuran variabel yang berkaitan dengan sifat air sebagian dilakukan di
lapangan dan sebagian di laboratorium. Sifat-sifat air yang diamati yaitu : 1. pH, ditetapkan dengan menggunakan pH meter air.
2. Salinitas, ditetapkan dengan menggunakan salinitas meter atau refraktometer. 3. Pengambilan sampel air dengan cara memasukan air yang diambil dari bagian
atas, tengah dan bagian dasar, kemudian dikompositkan untuk dilakukan analisis. Sifat air yang dianalisis yaitu : NO
3 -
, NH
4 +
, K
+
, Ca
+
, Mg
+
, dan PO
4 -
.
c. Data tipe iklim
1.
Iklim mikro
a. Temperatur dan kelembaban udara relatif disekitar rumpun sagu dikumpulkan
dengan menggunakan thermohigro meter. Pengukuran dilakukan dengan cara menggantung thermohigro pada tongkat kayu setinggi satu meter dari
permukaan tanah yang ditempatkan pada salah satu bagian dalam areal hutan sagu pada masing-masing wilayah sampel. Pada setiap wilayah sampel
ditempatkan satu unit thermohigro. Pengamatan dilakukan pada pukul 07.30, 13.00, dan 17.00. Data ini kemudian di rata-ratakan untuk mendapatakan data
harian. Temperatur dan kelembaban udara relatif ditetapkan dengan menggunakan rumus berikut :
4 2
00 .
17 30
. 13
30 .
7
t t
x t
T ……………………………………… 5
4 2
00 .
17 30
. 13
30 .
7
RH RH
x RH
RH …………………………… 6
Keterangan : T = temperatur udara
o
C; RH = relative humidity atau kelembaban udara relatif
b. Intensitas sinaran surya di bawah tegakan sagu. Parameter ini diamati dengan menggunakan lux meter antara pukul 11.00 - 14.00. Data ini selanjutnya di
rata-ratakan untuk mendapatkan data intensitas sinaran surya harian.