17 investasi pada berbagai jenis harta. Rasio ini terdiri dari inventory
turn over, periode pengumpulan piutang, fixed asset turn over, dan
total asset turn over. 4 Rasio Profitabilitas. Rasio ini digunakan untuk mengukur efektifitas
manajemen yang dilihat dari laba yang dihasilkan terhadap penjualan dan investasi perusahaan. Rasio ini terdriri dari profit margin on sales,
return on total sales, return on net worth. 5 Rasio Penilaian. Rasio ini merupakan ukuran prestasi perusahaan
yang paling lengkap oleh karena rasio tersebut mencerminkan kombinasi pengaruh dari rasio resiko dengan rasio hasil
pengembalian.
2. Leverage
Rasio leverage adalah mengukur seberapa besar perusahaan dibiayai dengan utang. Penggunaan utang yang terlalu tinggi akan membahayakan
perusahaan karena perusahaan akan masuk dalam kategori extreme leverage utang ekstrim yaitu perusahaan terjebak dalam tingkat utang yang tinggi dan
sulit untuk melepaskan beban utang tersebut. Kerna itu sebaiknya perusahaan harus menyeimbangkan berapa utang yang layak diambil dan dari mana
sumber-sumber yang dapat dipakai untuk membayar utang Fahmi,2013:72. . Menurut Harahap 2010:306 rasio leverage adalah menggambarkan
hubungan antara utang perusahaan terhadap modal maupun aset. Rasio ini dapat melihat seberapa jauh perusahaan dibiayai oleh utang atau pihak luar
dengan kemampuan perusahaan yang digambarkan oleh modal equity.
18 Menurut Tampubolon 2013:41, pembiayan dengan hutang mempunyai
pengaruh bagi perusahaan karena hutang mempunyai beban yang bersifat tetap. Kegagalan perusahaan dalam membayar bunga atas hutang dapat menyebabkan
kesulitan keuangan yang dapat berakhir dengan kebangkrutan perusahaan. Tetapi penggunaan hutang juga memberikan subsidi pajak atas bunga yang
dapat menguntungkan pemegang saham. Dengan demikian, semakin tinggi rasio leverage maka semakin tinggi pula kerugian yang dihadapi, tetapi juga
ada kesempatan mendapatkan laba yang besar. Sebaliknya semakin rendah rasio ini tentu mempunyai risiko yang lebih kecil. Oleh karena itu, penggunaan
hutang harus menyeimbangkan antara keuntungan dan kerugiannya. Rasio leverage solvabilitas ini berusaha mengukur penjaminan hutang, baik dengan
menggunakan total aktiva maupun modal sendiri. Rasio leverage ini akan diukur melalui a rasio antara hutang dan modal
sendiri, b rasio antara hutang dan aktiva Moeljadi,2006:51 a. Debt to Equity Ratio
Debt to Equity Ratio menggambarkan kemampuan modal sendiri menjamin hutang. Dengan kata lain, bagian dari hutang yang dapat
dijamin dengan menggunakan modal sendiri. Rasio ini berguna untuk mengetahui jumlah dana yang disediakan kreditor dengan pemilik
perusahaan dan berfungsi untuk mengetahui setiap rupiah modal sendiri yang dijadikan untuk jaminan hutang. Rasio ini diukur dengan
19 membandingkan antara seluruh hutang dengan modal sendiri Moeljadi,
2006 : 51. Rumusnya sebagai berikut:
b. Debt to Asset Ratio Rasio total hutang terhadap total aktiva yang umumnya disebut
sebagai rasio hutang debt ratio, akan mengukur presentase dari dana yang diberikan oleh para kreditor. Rumusnya adalah sebagai berikut:
Total hutang meliputi kewajiban lancar dan hutang jangka panjang. Kreditor lebih menyukai rasio hutang yang lebih rendah karena semakin
rendah angka rasionya, maka semakin besar peredaman dari kerugian yang dialami kreditor jika terjadi likuidasi. Di lain pihak, pemegang
saham mungkin menginginkan lebih banyak leverage karena ia akan memperbesar ekspektasi keuntungan Brigham Houston, 2006:103-
104. Dalam penelitian ini rasio leverage diukur dengan menggunakan debt to asset ratio
DAR, karena memiliki beberapa keunggulan yaitu dari rasio ini dapat melihat kemampuan perusahaan untuk menyelesaikan
kewajiban jangka panjangnya, semakin tinggi DAR ini mengindikasikan semakin besar jumlah aset yang dibiayai oleh hutang, semakin kecil
DER =
y
DAR =
A
20 jumlah aset yang dibiayai oleh modal, semakin tinggi resiko perusahaan
untuk menyelesaikan kewajiban jangka panjangnya, dan semakin tinggi beban bunga hutang yang harus ditanggung perusahaan.
3. Likuiditas