23 Persediaan adalah aktiva lancar yang paling tidak likuid dan bila
terjadi likuidasi, maka persediaan merupakan aktiva yang paling sering menderita kerugian. Oleh karena itu, pengukuran kemampuan perusahaan
untuk memenuhi kewajiban jangka pendek tanpa mengandalkan persediaan merupakan hal yang penting.
4. Aktivitas
Rasio aktivitas digunakan untuk mengukur seberapa efektif perusahaan mengelola aktiva-aktivanya. Jika sebuah perusahaan memiliki terlalu banyak
aktiva, maka biaya modalnya akan menjadi terlalu tinggi, sehingga keuntunganya akan tertekan. Sebaliknya, jika aktiva terlalu rendah, penjualan
yang menguntungkan juga akan hilang. Brigham Houston,2006:97. Berikut beberapa rasio yang menganalisis jenis-jenis aktiva antara lain:
a. Inventory Turnover Ratio Dengan inventory ratio akan dihitung meliputi 1 kemampuan
persediaan berputar selama satu tahun yang diukur dengan menggunakan perputaran persediaan 2 Waktu rata-rata dari persediaan tertahan di
gudang. Rasio ini dihitung dengan cara membagi penjualan dengan persediaan. Jika nilai perputaraan persediaan suatu perusahaan jauh lebih
rendah dari rata-rata industry, hal itu menunjukkan bahwa perusahaan tersebut terlalu banyak menyimpan persediaan. Kelebihan persediaan adalah
sesuatu yang tidak produktif, dan mencerminkan suatu investasi dengan
24 tingkat pengembalian yang rendah. Brigham Houston,2006:97.
Rumusnya adalah sebagai berikut:
Perlu diperhatikan, bahwa penjualan terjadi sepanjang tahun, sedangkan angka persediaan adalah angka pada suatu titik waktu tertentu.
Kemudian jika bisnis perusahaan tersebut sangat bersifat musiman, atau jika terjadi kenaikan ataupun penurunan tren penjualan yang kuat selama tahun
berjalan. Karena alasan ini, akan lebih baik jika menggunakan pembaginya adalah ukuran rata-rata persediaan Brigham Houston,2006:98.
b. Account Receivable Turnover Account Receivable Turnover
digunakan untuk mengetahui jumlah waktu yang diperlukan untuk mengumpulkan piutang selama satu tahun
yang dapat dihitung dengan cara membagi penjualan kredit dengan rata-rata piutang. Dengan menganggap seluruh penjualan kredit, Account Receivable
Turnover menurut Moeljadi 2006:49 dapat dirumuskan sebagai berikut:
Menurut Riyanto 2011:90 piutang sebagai elemen dari modal kerja dalam keadaaan berputar. Periode perputaran atau periode terikatnya modal
Inventory Turnover =
�
AR Turnover =
� �
25 dalam piutang adalah tergantung kepada syarat pembayarnnya. Makin lunak
atau makin lama syarat pembayaran, berarti makin lama modal terikat pada piutang, yang ini berarti bahwa tingkat perputarannya selama periode
tertentu adalah makin rendah. Tingkat perputaran piutang receivable turnover
dapat diketahui dengan membagi jumlah credit sales selama satu periode tertentu dengan jumlah rata-rata piutang average receivables.
.c. Total Asset Turnover Total Asset Turnover
disebut juga dengan perputaran total aset. Rasio ini melihat sejauh mana keseluruhan aset yang dimiliki oleh perusahaan
terjadi perputaran secara efektif Fahmi:2013:80. Adapun rumus total assets turnover
adalah:
Jika suatu perusahaan memiliki nilai perputaraan total aktiva berada dibawah rata-rata industri, menandakan bahwa perusahaan tersebut tidak
menghasilkan cukup banyak volume bisnis jika dilihat dari total investasinya untuk aktiva. Perusahaan sebaiknya melakukan langkah-
langkah untuk meningkatkan penjualan, menjual beberapa aset, atau kombinasi dari keduanya.
Dalam penelitian ini rasio aktivitas diukur dengan menggunakan total asset turnover
TAT karena mempunyai hubungan dengan sustainable Total Asset Turnover =
�
26 growth,
semakin tinggi total asset turnover maka akan semakin tinggi tingkat efisiensi perusahaan dalam penggunaan aktivanya sehingga
membatasi pembelian aktiva baru yang dapat mengurangi modal sehingga akan meningkatkan profitabilitas, meningkatnya profitabilitas akan serta
merta meningkatkan sustainable growth rate karena kemampuan perusahaan untuk mendanai aktivitas penjualannya meningkat.
5. Profitabilitas