60
E. Operasional Variabel Penelitian
Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah variabel eksogen dan endogen. Menurut Sarjono dan Julianita, 2011:209 variabel exogenous
eksogen adalah variabel yang tidak tidak dipengaruhi oleh variabel manapun, dalam penelitian ini variabel eksogen terdiri dari Debt to Asset Ratio DAR,
Current Ratio CR, Total Asset Turnover TAT. Sedangkan variabel
endogenous endogen adalah variabel yang dipengaruhi oleh variabel lainnya,
dalam penelitian ini variabel endogenous terdiri dari Return on Asset ROA dan Price to Book Value PBV.
Dalam penelitian ini definisi operasional dari kedua jenis variabel yang digunakan adalah sebagai berikut:
Tabel 3.4 Definisi Operasional Variabel Penelitian
No Variabel
Eksogen Definisi
Rumus Skala
1 Debt to
Asset Ratio DAR
Rasio yang mengukur bagian
aset yang didanai dengan
menggunakan hutang
Rasio
2
Current Ratio
CR Rasio yang
menunjukkan likuiditas
perusahaan yaitu kemampuan
perusahaan menggunakan
aset lancar untuk melunasi hutang
lancar yang akan jatuh tempo
Rasio
61
3
Total Asset Turnover
TAT Menunjukkan
kemampuan total aset untuk
berputar selama satu tahun untuk
menghasilkan penjualan.
Rasio
No Variabel
Endogen
Definisi Rumus
Skala 1
Return on Asset
ROA Kemampuan
perusahaan dalam menghasilkan
laba dengan total aset yang dimiliki
Rasio
2 Price to
Book Value PBV
Merupakan kinerja harga
pasar saham terhadap nilai
bukunya Rasio
Sumber: Penelitian Terdahulu
62
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Objek Penelitian
Dalam Bursa Efek Indonesia BEI terdapat berbagai macam jenis indeks, seperti Indeks Harga Saham Gabungan IHSG, Indeks LQ 45, Indeks
IDX30, Indeks kompas 100, Jakarta Islamic Index JII, indeks Bursa Syariah Indonesia, Indeks Bisnis-27, Indeks Perfindo25 dll. Dalam peneleitian ini
peneliti memilih untuk menjadikan Indeks LQ 45 sebagai objek penelitian. Indeks LQ 45 diluncurkan pada 24 februari 1997 di bursa efek. Indeks
LQ 45 merupakan salah satu indeks yang digunakan di bursa efek. LQ 45 merupakan singkatan dari likuid 45 yang mana terdiri dari atas 45 saham
dengan kapitalisasi terbesar dan volume perdagangan tertinggi. LQ 45 biasanya dijadikan benchmark atau acuan bagi para pemodal yang
berinvestasi di istrumen saham karena likuiditasnya yang tinggi dan biasanya para manajer investasi juga menanamkan saham yang dikelolanya ke dalam
saham yang merupakan bagian dari LQ 45 dengan tujuan mengurangi resiko likuiditas yang dihadapinya.
LQ 45 dipantau oleh bursa efek dimana bursa efek mengganti komposisi saham yang menyusun LQ 45 setiap 6 bulan sekali. Apabila ada saham LQ 45
yang tidak memenuhi syarat untuk digolongkan ke dalam LQ 45 saham