37
3.3.2.1. Infoman kunci Dalam penelitian ini yang menjadi informan kunci adalah
anak-anak berusia 6-12 tahun yang berada di perkebunan karet Dolok Merangir, Kecamatan Dolok Batunanggar,
Kabupaten Simalungun. 3.3.2.2
Informan biasa Yang menjadi informan biasa adalah keluarga dan tokoh
pemuka pada masyarakat perkebunan karet Dolok Merangir, Kecamatan Dolok Batunanggar, Kabupaten
Simalungun.
3.4 Teknik Pengumpulan Data
Dalam penelitian ini teknik pengumpulan data yang dilakukan adalah sebagai berikut:
3.4.1 Data yang diharapkan juga akan diperoleh melalui observasi atau pengamatan yang akan dilakukan oleh peneliti. Beberapa
pengamatan yang akan dilakukan peneliti ada yang berperan serta terbatas, maksudnya adalah peneliti tidak merahasiakan identitas
diri, akan terlibat ringan yang sedang dilakukan si informan pada saat pengamatan langsung, misalnya keseharian hidup informan
berinteraksi dengan keluarga atau masyarakat, hal tersebut adalah untuk membina rapport yang lebih baik dengan informan.
Observasi atau pengamatan adalah metode pengumpulan data yang digunakan untuk menghimpun data penelitian. Data penelitian
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
38
tersebut dapat diamati oleh peneliti. Observasi merupakan pengamatan langsung terhadap berbagai gejala yang tampak pada
penelitian. Hal ini ditujukan untuk mendapatkan data yang mendukung hasil wawancara. Dalam penelitian ini, peneliti
menggunkan observasi partisipasif, yaitu peneliti adalah bagian dari keadaan ilmiah, tempat dilakukannya observasi. Seorang peneliti
dapat menjadi anggota dari sebuah kelompok khusus atau organisasi dan menetap untuk mengamati kelompok itu dengan mengguanakan
satu atau beberapa cara. Tanpa melihat bagaimana peneliti bisa menjadi bagian dari lingkungannya, maka yang penting partisipan
aktif sebagai bagian yang menyeluruh yang diperlukan dalam pelaksanaan penelitian ini. James A Black dan Dean J Champion
1992:289
3.4.2 Metode wawancara merupakan proses memperoleh keterangan untuk tujuan penelitian dengan cara tanya jawab sambil bertatap
muka antara pewawancara dengan informan atau orang yang diwawancarai
dengan atau
tanpa menggunakan
pedoman wawancara. Salah satu bentuk wawancara yang dipakai dalam
penelitian ini adalah wawancara mendalam dept interview. Wawancara mendalam yang dimaksudkan adalah percakapan yang
sifatnya luwes, terbuka, dan tidak baku. Intinya adalah, peneliti akan mengadakan pertemuan yang berulang kali secara langsung
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
39
dengan informan, dengan harapan informan dapat mengungkap informasi atau data yang diharapkan dengan datanya sendiri.
3.4.3 Studi kepustakaan, yaitu cara memperoleh data yang bersifat sekunder melalui studi kepustakaan. Studi kepustakaan dilakukan
terhadap sumber primer, sekunder ataupun media massa Faisal,2005:53. Dimana dalam penelitian ini, si peneliti
menggunakan studi kepustakaan dengan menghimpun berbagai informasi dari buku-buku referensi, jurnal yang diperoleh si peneliti
dari perpustakaan ataupun dari internet dan lain-lainnya yang dianggap sangat relevan berkaitan dengan topik permasalahan yang
ingin dikaji dalam penelitian ini. Dan juga si peneliti menggunakan dokumentasi dalam penelitian ini yang digunakan untuk menelusuri
data historis, yang sebagian data tersedia dalam bentuk laporan, artikel, dokumen dan foto yang berkaitan dengan topik
permasalahan yang ingin dikaji penelitian tersebut.
3.5 Interpretasi Data