89
4.3.3. Interaksi dalam Permainan Tradisional sebagai perekat hubungan sosial
Permainan tradisional anak diakui oleh para orang tua dan anak-anak dahulu bahwasannya permainan tradisional anak tersebut memiliki hubungan
kekeluargaan, kesolidaritasan, kesetiakawanan, toleransi dan kerjasama serta membuat anak berfikir kreatif. Hubungan sosial yang dibangun pada anak-
anak tersebut memiliki nilai kenangan yang luar biasa. Berikut merupakan hasil wawancara mengenai interaksi dalam permainan tradisional.
tradisional, selain sehat, anak-anak kreatif, makin banyak kawannya, kompakla mereka.
Kalau modern, udah habis duit, sikit kawannya, yang takut rusaklah, yang
beginilah makin boros. Jadi anak-anak hanya bisa pake saja .Baharuddin Lubis,
Kepala Lurah Dolok Merangir
Tetapi di perkebunan ini masih terdapat anak-anak pada usia bermain yang tidak memiliki kesempatan untuk bermain. Misalnya galuh, anak usia 10
tahun dimana sangat sulit untuk peneliti menjumpainya dikarenakan Galuh bersekolah di Pematang Siantar dan merupakan anak dari keluarga staf,
sehingga hari-harinya hanya dihabiskan untuk belajar dan perjalanan pergi pulang ke rumah. Jam setengah 7 pagi harus sudah berangkat ke sekolah, dan
tiba dirumah pukul tiga sore, dilanjutkan berangkat les mata pelajaran pukul setengah 4 sore, dan jam 8 malam paling lama untuk galuh tiba dirumah.
Sehingga bisa dikatakan bahwa galuh hanya bermain disekolah saja, dan cenderung bukan permainan tradisional melainkan olahraga seperti badminton
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
90
dan basket. Dengan kondisi seperti ini, Galuh menjadi tidak mengenal dengan anak-anak teman sepermainan atau sebayanya. Banyak anak-anak di pondok
yang tidak mengenalnya atau bila ia dikenal bukan karena dia sering berinteraksi melainkan orangtuanya yang berada pada tingkatan staf. Dibawah
ini hasil wawancara mengenai hubungan sosial yang dibangun melalui permainan tradisional anak
persaudaraan tinggi , gak ada bedanya kau orang apa, anak siapa, disitu semua sama .
Sono Ahmadi, Pensiunan perkebunan
4.3.4. Permainan Tradisional dalam menumbuhkembangan pola pikir anak