Perlunya melestarikan permainan tradisional anak

92 yang besar. Berikut hasil wawancara mengenai permainan tradisional membantu perkembangan pola pikir anak sangat penting, itu sebagai bentuk pelestarian budaya nenek moyang kita, dimana orang zaman dahulu kreatif, berani, punya kawan banyak, bisa buat aturan permainan sendiri. Nah, kalau anak-anak sekarang diaturkan sama mainan barunya kayak PS, jadi gak sehat. Permainan tradisional malah buat badan anak sehat .Baharuddin Lubis, Kepala Lurah Dolok Merangir

4.3.5. Perlunya melestarikan permainan tradisional anak

Tantangan masyarakat perkebunan dengan masuknya permainan modern pada akhirnya menimbulkan kegelisahan bagi orang tua, khususnya kegelisahan mengenai biaya serta hilangnya keharmonisan antar warga. Dikarenakan adanya kecemburuan yang terbangun yang mana anak memilki keinginan untuk memilki permainan yang sama. Permainan tradisional memiliki semangat untuk membangun kekeluargaan yang harmonis. Nilai- nilai kebersamaan, kompetisi, toleransi, kesetiakawanan, kekompakan, solidaritas dan empati kian hari semakin terkikis. Semakin terasanya golongan pekerjaan orang tua juga berdampak kepada anak-anaknya. Gap-gap mulai terbangun karena tidak adanya orang tua yang menjembatani agar interaksi antar masyarakat di perkebunan ini semakin erat. Sekolah-sekolah, perusahaan dan pemerintahan juga harus terlibat dalam menjaga nilai-nilai dari permainan tradisional ini. Dipandang perlu untuk membangun kerjasama UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 93 antar agen sosialisasi ini. Di bawah ini merupakan hasil wawancara bahwa adanya elemen penting untuk pelestarian permainan tradisional. sangat penting Jangan meninggalkan permainan tradisi dari nenek moyang kita. Kita harus mempertahankan permainan tradisi yang tidak menghabiskan biaya besar. Harus ada upaya pemerintah untuk melestarikan Permainan tradisional khususnya permainan tradisional simalungun . Baharuddin Lubis, Kepala Lurah Dolok Merangir Sekalipun fasilitas diberikan secara gratis oleh perusahaan karet ini, tetapi jika tidak ada orang tua yang memulai melalui permainan tradisional tersebut, anak-anak sebagai penerus disini juga sudah mulai kehilangan identitas permainan tradisional di daerahnya. Dengan adanya fasilitas pendukung seharusnya orang tua menjadikan permainan tradisional sebagai cara untuk dapat membuat masyarakat yang memiliki tingkatan ini membaur kembali dan saling mengenal antar masyarakat perkebunan yang bukan hanya dipisahkan oleh tingkatan kerja tetapi juga tempat tinggal mereka atau disebut pondok . Dibawah ini hasil wawancara dimana dipandang perlu melestarikan permainan tradisional. sangat penting Karena membangun jiwa kreatif, kekompakan, kebersamaan, kekeluargaan. Lihat aja sekarang, uda macam dikota, anak-anak kadang gak tahu kawan mainya siapa .Sugiem S.Pd, Kepala Sekolah SDN 091598 UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 94 BAB V PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Adapun hasil penelitian yang dilakukan pada anak-anak dan orangtua masyarakat perkebunan karet yaitu adanya perbedaan pola pikir anak dan orang tua dalam menyikapi permainan tradisional. Serta adanya persamaan dimana masih adanya semangat anak-anak dan orang tua untuk melestarikan permainan tradisional dengan alasan tertentu. Walaupun dapat dirasaksan bahwa teknologi sudah sangat canggih, sehingga anak-anak sudah beralih ke permainan modern yang juga tidak kalah serunya dengan permainan tradisional. Serta adanya anggapan dengan permainan modern anak-anak juga bisa berinteraksi dengan orang lain serta mendapat pengetahuan baru. Anak- anak juga tidak perlu berlari-lari, karena mereka hanya perlu duduk dan mengikuti cara bermain menggunakan otaknya serta cenderung menjadi anak yang individualis Perlunya melestarikan permainan tradisional, dimana permainan tradisional anak membantu perkembangan dan pertumbuhan anak-anak. Anak-anak pada usia 6- 12 tahun di sekolahnya sudah mendapat pelajaran-pelajaran yang lumayan berat dan mereka dapat menyegarkan kepenatanya dengan bermain dengan teman-temanya. Baik gerakan atau pun apa yang anak-anak mainkan membuat anak-anak puas. Adanya fasilitas yang mendukung seperti di sekolah terdapat halaman yang luas dan UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Dokumen yang terkait

Modal Sosial Sistem Bagi Hasil Dalam Beternak Sapi Pada Masyarakat Desa Purwosari Atas, Kecamatan Dolok Batu Naggar, Kabupaten Simalungun

7 134 111

Dari Buruh Perkebunan Ke Petani : Pengaruh Gerakan 30 September Terhadap Masyarakat Desa Baja Dolok Kabupaten Simalungun (1973-2000)

1 27 133

Permainan Tradisional Anak Sebagai Perekat Hubungan Sosial Di Wilayah Perkebunan (Studi Deskriptif: Masyarakat Perkebunan Karet Dolok Merangir , Kecamatan Dolok Batunanggar, Kabupaten Simalungun

0 46 113

Dampak Pembangunan Kawasan Agropolitan Terhadap Pengembangan Wilayah Dan Pemberdayaan Masyarakat Pada Lokalita Saribu Dolok Kecamatan Silimakuta Kabupaten Simalungun

2 98 165

Partisipasi Organisasi P3a Dalam Pemeliharaan Dan Pengelolaan Irigasi Di Kabupaten Simalungun (Studi Kasus: Desa Bosar Galugur Kecamatan Tanah Jawa, Desa Tiga Dolok Kecamatan Dolok Panribuan, Desa Dolok Hataran Kecamatan Siantar)

6 68 97

Analisis Pola Konsumsi Karyawan PT. Bridgestone Sumatra Rubber Estate Dolok Merangir Kabupaten Simalungun

5 88 103

Dari Buruh Perkebunan Ke Petani : Pengaruh Gerakan 30 September Terhadap Masyarakat Desa Baja Dolok Kabupaten Simalungun (1973-2000)

0 0 23

BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Masyarakat Pedesaan dan Masyarakat Perkotaan - Permainan Tradisional Anak Sebagai Perekat Hubungan Sosial Di Wilayah Perkebunan (Studi Deskriptif: Masyarakat Perkebunan Karet Dolok Merangir , Kecamatan Dolok Batunanggar, Kabupate

0 0 12

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - Permainan Tradisional Anak Sebagai Perekat Hubungan Sosial Di Wilayah Perkebunan (Studi Deskriptif: Masyarakat Perkebunan Karet Dolok Merangir , Kecamatan Dolok Batunanggar, Kabupaten Simalungun

0 0 11

PERMAINAN TRADISIONAL ANAK SEBAGAI PEREKAT HUBUNGAN SOSIAL DI WILAYAH PERKEBUNAN (Studi Deskriptif : Masyarakat Perkebunan Karet Dolok Merangir, Kecamatan Dolok Batunanggar, Kabupaten Simalungun) SKRIPSI

0 0 11