diberikan 3 kali hingga usia 3-6 bulan : Vaksin berisi HBsAg murni, diberikan sedini mungkin setelah lahir, suntikan secara Intra muscular
didaerah deltoid, dosis 0,5 ml, penyimpanan vaksin pada suhu 2-8ºC, bayi lahir dari ibu HBsAg + diberikan immunoglobulin hepatitis B 12 jam
setelah lahir + imunisasi Hepatitis B, dosis kedua 1 bulan berikutnya, imunisasi ulangan 5 tahun kemudian , kadar pencegahan anti HBsAg 10
mgml, produksi vaksin Hepatitis B di Indonesia, mulai program imunisasi pada tahun 1997.
7. Efek samping yang meliputi : demam ringan, perasaan tidak enak pada
pencernaan, rekasi nyeri pada tempat suntikan
a. Polio
Imunisasi polio memberikan kekebalan terhadap penyakit polio, penyalit ini disebabkan virus, menyebar melalui tinjakotoran orang yang terinfeksi. Anak
yang terkena polio dapat menjadi lumpuh layuh. Vaksin polio ada dua jenis, yakni vaccine polio oral inactivated IPV dan vaccine polio oral OPV, vaksin ini
diberikan pada bayi baru lahir , 2,4,6,18 bulan dan 5 bulan. Gejala yang umum terjadi akibat serangan virus polio adalah anak mendadak lumpuh pada salah satu
anggota geraknya setelah demam selama 2-5 hari. Terdapat dua vaksin yang beredar, dan di Indonesia yang umum diberikan adalah vaksin Sabin kuman yang
dilemahkan. Cara memberiannya melalui mulut. Imunisasi ulangan dapat diberikan sebelum anak masuk sekolah 5-6
tahun dan saat meninggalkan sekolah dasar 12 tahun. Cara memberikan imunisasi polio adalah dengan meneteskan vaksin polio sebanyak dua tetes langsung kedalam
mulut anak atau dengan menggunakan sendok yang dicampur dengan gula manis.
Universitas Sumatera Utara
Imunisasi ini jangan diberikan pada anak yang lagi diare berat. Efek samping yang mungkin terjadi sangat minimal dapat kejang-kejang.
Virus polio berkembang biak dalam tenggorokan dan saluran pencernaan atau usus, lalu maasuk ke aliran darah dan akhirnya ke sumsum tulang belakang
hingga bisa menyebabkan kelumpuhan otot tangan dan kaki. Masa inkubasi virus antara 6-10 hari. Setelah demam 2-5 hari, umumnya akan mengalami kelumpuhan
pada salah satu anggota gerak. Efek samping imunisasi ini hampir tidak ada, hanya sebagian kecil saja
yang mengalami pusing, diare ringan, dan sakit otot. Kasusnya pun sangat jarang. Tingkat kekebalan : dapat mencekal hingga 90.
b. Campak Campak adalah penyakit yang sangat menular yang dapat dsebabkan oleh
sebuah virus yang bernama virus campak. Penularan melalui udara ataupun kontak langsung dengan penderita. Gejala-gejalanya adalah : Demam, batuk, pilek dan
bercak-bercak merah pada pemukaan kulit 3-5 hari setelah anak menderita demam. Bercak mula-mula timbul dipipi bawah telinga yang kemudian menjalar ke muka,
tubuh dan anggota tubuh lainnya. Komplikasi dari penyakit campak ini adalah radang paru-paru, infeksi
pada telinga, radang pada saraf, radang pada sendi dan radang pada otak yang dapat menyebabkan kerusakan otak yang permanen menetap. Pencegahannya dengan
cara menjaga kesehatan kita dengan makanan yang sehat, berolahraga yang teratur dan istirahat yang cukup, dan paling efektif cara pencegahannya adalah dengan
melakukan imunisasi. Pemberian imunisasi akan menimbulkan kekebalan aktif dan bertujuan untuk melindungi terhadap penyakit campak hanya dengan sekali
Universitas Sumatera Utara
suntikan, dan diberikan pada usia anak Sembilan bulan atau lebih Hanum Marimbi, 2010
J. Program Pengembangan Imunisasi PPI diwajibkan