Establishment and general information

PT PUPUK KALIMANTAN TIMUR DAN ENTITAS ANAKAND SUBSIDIARIES Lampiran 54 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2014 DAN 2013 Expressed in millions Rupiah, unless otherwise stated

2. IKHTISAR

KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING

2. SUMMARY

OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES

a. Dasar

penyusunan laporan keuangan konsolidasian

a. Statement of preparation

Laporan keuangan konsolidasian Grup telah disusun dan disajikan sesuai Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia yang meliputi Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan “PSAK” di Indonesia. The Groups consolidated financial statements have been prepared and presented in accordance with Indonesian Financial Accounting Standard, which comprised the Statement of Financial Accounting Standards “SFAS”. Laporan keuangan konsolidasian disusun berdasarkan konsep harga perolehan, yang dimodifikasi untuk aset keuangan tersedia untuk dijual, serta menggunakan dasar akrual kecuali untuk laporan arus kas konsolidasian. The consolidated financial statements have been prepared under the historical cost convention, as modified by the available-for- sale financial assets, and using the accrual basis except for the consolidated statement of cash flow. Seluruh angka dalam laporan keuangan konsolidasian ini, dibulatkan dan disajikan dalam jutaan Rupiah “Rp”, kecuali dinyatakan lain. Figures in the consolidated financial statements are rounded to and stated in millions of Rupiah “Rp”, unless otherwise specified. Penyusunan laporan keuangan sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia mengharuskan penggunaan estimasi dan asumsi. Hal tersebut juga mengharuskan manajemen untuk membuat pertimbangan dalam proses penerapan kebijakan akuntansi Grup. Area yang kompleks atau memerlukan tingkat pertimbangan yang lebih tinggi atau area di mana asumsi dan estimasi dapat berdampak signifikan terhadap laporan keuangan konsolidasian diungkapkan di Catatan 4. The preparation of financial statements in conformity with Indonesian Financial Accounting Standards requires the use of certain critical accounting estimates and asumptions. It also requires management to exercise its judgement in the process of applying the Group’s accounting policies. The areas involving a higher degree of judgement or complexity, or areas where assumptions and estimates are significant to the consolidated financial statements are disclosed in Note 4. Penerapan dari ISAK 27, “Pengalihan Aset dari Pelanggan”, ISAK 28, “Pengakhiran Liabilitas Keuangan dengan Instrumen Ekuitas” dan ISAK 29, “Biaya Pengupasan Lapisan Tanah Tahap Produksi pada Pertambangan Terbuka” yang berlaku efektif sejak 1 Januari 2014 tidak menghasilkan perubahan kebijakan akuntansi Perusahaan dan tidak memiliki dampak terhadap jumlah yang dilaporkan untuk periode berjalan atau tahun sebelumnya. The implementation of IFAS 27, “Transfer of Assets from Customers”, IFAS 28, “Extinguishing Financial Liabilities with Equity Instruments” and IFAS 29, “Stripping Costs in the Production Phase of a Surface Mine” with an effective date of 1 January 2014 did not result in changes to the Company’s accounting policies and had no effect on the amounts reported for current period or prior financial years. PT PUPUK KALIMANTAN TIMUR DAN ENTITAS ANAKAND SUBSIDIARIES Lampiran 55 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2014 DAN 2013 Expressed in millions Rupiah, unless otherwise stated

2. IKHTISAR

KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING lanjutan

2. SUMMARY

OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES continued

a. Dasar

penyusunan laporan keuangan konsolidasian lanjutan

a. Statement of preparation continued

Standar baru, revisi dan intepretasi yang telah diterbitkan, namun belum berlaku efektif untuk tahun buku yang dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari 2014 adalah sebagai berikut: New standards, amendments and interpretations issued but not yet effective for the financial year beginning on or after 1 January 2014 are as follows: - ISAK 26 “Penilaian Ulang Derivatif Melekat” - IFAS 26 “Reassessment of Embedded Derivatives” - PSAK 1 Revisi 2013 “Penyajian Laporan Keuangan” - SFAS 1 Revised 2013 “Presentation of Financial Statements” - PSAK 4 Revisi 2013 “Laporan Keuangan Tersendiri” - SFAS 4 Revised 2013 “Separate Financial Statements” - PSAK 15 Revisi 2013 “Investasi Pada Entitas Asosiasi dan Ventura Bersama” - SFAS 15 Revised 2013 “Investment in Associates and Joint Ventures” - PSAK 24 Revisi 2013 “Imbalan kerja” - SFAS 24 revised 2013 “Employee Benefits” - PSAK 46 Revisi 2014 “Pajak Penghasilan” - SFAS 46 Revised 2014 “Income Tax” - PSAK 48 Revisi 2014 “Penurunan Nilai Aset” - SFAS 48 Revised 2014 “Impairment of Asset” - PSAK 50 Revisi 2014 “Instrumen Keuangan: Penyajian” - SFAS 50 Revised 2014 “Financial Instrument: Presentation” - PSAK 55 Revisi 2014 “Instrumen keuangan: pengakuan dan pengukuran” - SFAS 55 Revised 2014 “Financial Instrument: Recognition and Measurement” - PSAK 60 Revisi 2014 “Instrumen Keuangan: Pengungkapan” - SFAS 60 Revised 2014 “Financial Instrument: Disclosures” - PSAK 65 “Laporan keuangan konsolidasian” - SFAS 65 “Consolidated Financial Statements” - PSAK 66 “Pengaturan Bersama” - SFAS 66 “Joint Arrangements” - PSAK 67 “Pengungkapan Kepentingan dalam Entitas Lain” - SFAS 67 “Disclosure of Interests in Other Entities” - PSAK 68 “Pengukuran Nilai Wajar” - SFAS 68 “Fair Value Measurement” Penerapan dini revisi dan standar baru diatas sebelum 1 Januari 2015 tidak diijinkan. Early adoption of these new and revised standards prior to 1 January 2015 is not permitted. Pada saat penerapan PSAK No. 24 Revisi 2013, “Imbalan Kerja”, maka semua keuntungankerugian aktuaria dari kewajiban imbalan pasca kerja Grup harus diakui secara langsung di dalam pendapatan komprehensif lainnya. Kebijakan akuntansi Grup saat ini yang masih menangguhkan keuntungankerugian aktuaria dengan metode koridor tidak lagi diperbolehkan. Dengan demikian, Grup memperkirakan akan ada perubahan jumlah kewajiban imbalan pasca kerja. Pada saat ini, pihak manajemen masih menghitung dampak dari penerapan PSAK No. 24 Revisi 2013. Upon the application of SFAS No. 24 Revised 2013, “Employee Benefits”, all actuarial gainslosses of the Group’s post-employment benefit obligations will have to be recognised immediately in other comprehensive income. The Group’s current accounting policy of deferring the recognition of unrecognised actuarial gainslosses using the corridor method will no longer be permitted. As such, the Group expects a change to the balance of post-employment benefit obligations. Management is still quantifying the full impact of the application of SFAS No. 24 Revised 2013. Pada saat penerbitan laporan keuangan, manajemen masih mempelajari dampak yang mungkin timbul dari penerapan standar baru dan revisi tersebut serta pengaruhnya pada laporan keuangan Perusahaan. As at the authorisation date of this consolidated of financial statements, the company is still evaluating the potential impact of these new and revised SFAS.