Pemrograman DDS PENGEMBANGAN PEMBANGKIT CHIRP WIDEBAND 3.1. Spesifikasi Dan Diagram Blok

112 sebesar SYSCLK dibagi 4, atau sebesar 67,708MHz. Frekuensi ini bisa didapat pada output SYNC_OUT. Frekuensi sweep yang diinginkan adalah sekitar 1kHz, atau sweeptime sekitar 1ms. Frekuensi terdekat yang didapat dengan cara membagi SYNC_CLK dengan bilangan 2 n adalah 1033Hz, di mana n=16. Berarti sweeptime sama dengan 0.968ms atau 65536 siklus SYNC_CLK. Untuk meyakinkan bahwa akumulator frekuensi telah kembali ke frekuensi bawah, maka digunakan guardtime sebesar 4 siklus SYNC_CLK, sehingga sweep dari frekuensi bawah ke frekuensi atas dilakukan selama 65532 siklus SYNC_CLK. Sinyal chirp dengan frekuensi antara 93,75 dan 128,47MHz berarti frekuensi ekskursi sekitar 34,72MHz. Untuk mendapatkan frekuensi ekskursi sekitar 34,72MHz, nilai 1 dimasukkan pada RSRR. Nilai ini menghasilkan kenaikan frekuensi setiap Tr = 0.014769us, atau setiap satu siklus SYNC_CLK. Kenaikan frekuensi yang dibutuhkan setiap kali adalah sekitar 529,785Hz dan yang mendekati ini adalah fr = 516,574Hz yang bisa diperoleh dengan memberikan nilai 32 pada RDFTW. Nilai- nilai di atas akan menghasilkan frekuensi ekskursi sebesar 33,852MHz untuk sweeptime yang telah ditentukan di atas. Dengan demikian frekuensi bawah adalah tetap 93,75MHz. Frekuensi atas menjadi 93,75MHz ditambah 33,852MHz sama dengan 127,602MHz. Frekuensi bawah dan frekuensi atas digunakan untuk menghitung FTW0 dan FTW1 dengan menggunakan Persamaan 3.1. 3.1 di mana fs adalah frekuensi clock referensi. Selanjutnya FTW0 dan FTW1 ditulis bersama dengan POW0 dan POW1, yang dibiarkan 0, pada PCR0 dan PCR1. Triger periodik dengan perioda sebesar sweep time yang diinginkan diperlukan oleh DDS agar menghasilkan chirp periodik. Untuk menjaga koherensi, sinyal triger dibangkitkan dengan membagi sinyal SYNC_CLK yang bisa diperoleh pada output SYNC_OUT pada board AD9956. Untuk meyakinkan bahwa pembagi bisa bekerja pada frekuensi SYNC_CLK, untuk pembagi tahap awal digunakan komponen TTL tipe fast F. Setelah didapat frekuensi yang lebih rendah, pada tahap berikutnya bisa digunakan tipe lain. Diagram skema rangkaian pembagi dapat dilihat pada Gambar 3.4. 113 Gambar 3.4. Rangkaian pembagi untuk trigger. Dalam rangkaian tersebut digunakan dua buah IC 74F74 yang masing-masing memiliki dua buah D-Flipflop yang difungsikan sebagai pembagi dua. Keempat D- Flipflop dirangkai membentuk pembagi 16. Sinyal output pada pin SYNC_OUT sudah kompatibel dengan sinyal TTL, sehingga bisa langsung dihubungkan ke clock dari D-Flipflop pertama. D-Flipflop terakhir menghasilkan sinyal dengan frekuensi 4.232MHz. Selanjutnya sinyal ini dibagi 256 menggunakan 2 buah counter 4 bit yang ada dalam sebuah IC 74HC393 dan difungsikan sebagai pembagi 16. Selanjutnya sebuah counter pada IC 74HC393 lain difungsikan sebagai pembagi 16. Output memiliki frekuensi 1033Hz sebagai input untuk trigger DDS pada pin PS0.

3.4. Pengujian

Gambar 3.5 menunjukkan spektrum output dari DDS yang diprogram untuk menghasilkan chirp dari 93,75 sampai 128,47MHz . Spectrum analyzer di-set pada frekuensi tengah 105MHz dan span 70MHz atau setara dengan frekuensi start 70MHz dan frekuensi stop 140MHz. Terlihat sedikit penurunan tingkat daya yang berbanding terbalik dengan frekuensi. 114 Gambar 3.5. Spektrum chirp 93,75-128,47MHz Gambar 3.6 menunjukkan spektrum output VCO, berupa chirp dari 6750 sampai 9250MHz. Spectrum analyzer di-set pada frekuensi start 6GHz dan frekuensi stop 10GHz, atau setara dengan frekuensi tengah 8GHz dan span 4GHz. Dapat diamati bahwa tingkat daya sepanjang rentang frekuensi output sedikit tidak merata. Namun, dari bentuk spektrum bisa disimpulkan bahwa pembangkit chirp telah bekerja. Gambar 3.6. Spektrum chirp 6750-9250MHz Untuk mengetahui kualitas sinyal yang dihasilkan pembangkit chirp, pembangkit chirp diprogram untuk membangkitkan sinyal dengan frekuensi tetap. DDS diprogram untuk menghasilkan sinyal dengan frekuensi 100MHz. Gambar 3.7 menunjukkan spektrum sinyal tersebut. Spectrum analyzer di-set dengan frekuensi tengah 100MHz dan span 3MHz. Bentuk spektrum menunjukkan bahwa sinyal yang dihasilkan cukup baik dan memenuhi syarat.