Bahan dan Metodologi Pengembangan

107 • Komponen-komponen elektronika aktif berupa semiconductor diskrit seperti transistor, dioda, • Komponen-komponen elektronika aktif berupa semiconductor terintegrasi IC seperti mikrokontroler, IC TTL, dll. • Komponen-komponen hybrid seperti hybrid COIC dan hybrid SLIC. • Komponen lain seperti PCB, konektor, kabel, dsb. • Modul-modul elektronika seperti power supply dan antenna. • Komponen-komponen elektronika pasif • Bahan-bahan mekanik Untuk DRO digunakan modul DRO generic yang memiliki frekuensi output 9.75GHz dan daya sekitar 7dBm. Untuk DDS akan digunakan Evaluation Board AD9965 dari Analog Device. Untuk wideband VCO akan digunakan HMC-C029 dari Hittite. VCO ini dapat menghasilkan sinyal output dengan frekuensi antara 5 dan 10 GHz, dengan daya sekitar 20dBm. Sedangkan untuk mixer antara DRO dan wideband VCO akan digunakan ZX05-153+ dari Mini-Circuits, dipasangkan dengan Lowpass filter VLF-3000+. Untuk Power Amplifier akan digunakan ZHL-42W. Untuk Divider 16 akan digunakan dua pembagi 4 HMC493LP3E dari Hittite. Sedangkan pada receiver, untuk LNA akan digunakan ZX60-33LN+ dari Mini- Circuits. Sebagai Bandpass filter akan digunakan kombinasi antara lowpass filter VLF-3000+ dan highpass filter SHP-500+. Untuk Mixer antara sinyal transmit dan sinyal receive akan digunakan ZJL-4G+ dari Mini-Circuits. Adapun dalam pelaksanaannya, kegiatan ini menggunakan metoda penelitian yang dapat dirangkum sebagai berikut. • Perancangan sistem, di mana sistem dirancang secara keseluruhan, termasuk di dalamnya penyusunan spesifikasi dan pendefinisian modul- modul penyusun sistem. • Perancangan Software • Pemilihan modul-modul yang memenuhi fungsi dan spesifikasi yang dibutuhkan untuk modul-modul yang tidak dibuat sendiri. • Perancangan modul-modul untuk modul-modul yang dibuat sendiri di mana skema rangkaian elektronik modul-modul dibuat untuk menghasilkan fungsi dari masing-masing modul yang diinginkan. 108 • Realisasi modul-modul, di mana skema elektronik dituangkan dalam disain tata letak komponen dalam PCB, kemudian PCB dibuat dan rangkaian elektronika diasembling di atas PCB. • Pengujian modul-modul, di mana modul-modul di uji coba secara individu untuk mengetahui apakah mereka telah berfungsi sebagaimana yang didinginkan. • Intergrasi sistem, di mana modul-modul yang telah diuji diintegrasikan menjadi sebuah sistem. • Pengembangan Software • Pengujian sistem di laboratorium, di mana sistem diuji coba untuk mengetahui fungsi sistem. • Perbaikan dan penyempurnaan apabila diperlukan

III. PENGEMBANGAN PEMBANGKIT CHIRP WIDEBAND 3.1. Spesifikasi Dan Diagram Blok

Radar UWB untuk aplikasi Life Detector yang dikembangkan memiliki frekuensi kerja antara 500 dan 3000 MHz. Rentang frekuensi ini terlalu lebar untuk dibangkitkan secara langsung. Oleh karena itu, sinyal dibangkitkan pada frekuensi yang lebih tinggi, di mana sebuah oscillator tunggal mampu membangkitkan sinyal dengan rentang frekuensi tersebut. Kemudian sinyal di-downmix untuk menghasilkan sinyal yang diinginkan, seperti ilustrasi pada Gambar 3.1. Gambar 3.1. Diagram Blok Pembangkit Chirp WideBand 500-3000MHz DRO yang digunakan memiliki frekuensi output sebesar 9750 MHz. Untuk menghasilkan sinyal yang diinginkan, pembangkit chip harus menghasilkan frekuensi antara 6750 dan 9250 MHz. Sinyal dari DRO dicampur dengan sinyal dari 109 pembangkit chirp, kemudian difilter dengan sebuah lowpass filter untuk menghasilkan sinyal chirp dengan frekuensi antara 500 dan 3000 MHz. Prinsip kerja radar FM-CW mengharuskan linearitas frekuensi yang sangat tinggi terhadap waktu. Salah satu pembangkit sinyal FM yang mampu memenuhi linearitas yang dibutuhkan ini adalah DDS. Pembangkit chirp wideband yang dikembangkan dapat digambarkan secara sederhana dengan diagram blok seperti pada Gambar 2. Komponen utama dari rangkaian yang dikembangkan adalah sebuah DDS, sebuah VCO, sebuah phase detector PD, dan sebuah charge pump CP. Rangkaian menggunakan frekuensi output 9750 MHz dari DRO sebagai referensi utama. Bersama dengan beberapa pembagi frekuensi dan filter, komponen utama membentuk sebuah rangkaian phase locked loop PLL, di mana output dari DDS berfungsi sebagai sinyal referensi. Gambar 3.2. Diagram Blok Pembangkit Chirp WideBand 6750-9250MHz. Sinyal output dari VCO dibagi 24 oleh sebuah pembagi frekuensi, kemudian dibagi oleh sebuah pembagi N. Hasilnya, sebuah sinyal dengan frekuensi yang sama dengan frekuensi sinyal output VCO dibagi 24N, menjadi salah satu input dari PD osc in. Input PD yang lain ref in adalah sinyal yang dihasilkan oleh DDS dan dibagi oleh pembagi M. Rangkaian seperti ini, pada kondisi locked, akan menghasilkan menghasilkan sinyal dengan frekuensi 24N kali frekuensi sinyal referensi.