71
Dari hasil pengukuran tersebut dapat disimpulkan bahwa sampel yang menggunakan kaca tanpa TCO belum bisa menghasilkan efisiensi yang sama
atau melebihi sampel dengan TCO. Akan tetapi dapat dilihat bahwa adanya treatment etsa menggunakan HF terbukti mampu menghasilkan sampel dengan
efisiensi yang lebih baik dibanding kaca biasa tanpa etsa. Hal ini juga didukung dengan data absorpsi hasil pengukuran UV VIS spectrophotometer pada gambar
22 yang menunjukkan bahwa kaca yang di-etsa dengan HF memiliki sifat transmisi yang lebih baik. Hasil kami ini mengindikasikan bahwa, dengan
treatment etsa yang sesuai, maka bukan tidak mungkin penggunaan kaca biasa mampu menghasilkan sel dengan performa yang tidak kalah dengan kaca TCO.
Dibutuhkan penelitian lebih lanjut untuk mendapatkan metoda dan material etsa yang tepat.
a. b. Gambar 22. Perbandingan antara kaca biasa dan kaca yang dietsa menggunakan
HF dilihat dari karakteristik: a. absorpsi dan b. transmisi.
3.4. Analisa Transparansi TiO
2
, Jenis Dye, dan Elektrolit Gel
Untuk meningkatkan performa sel lebih lanjut, maka kami melakukan penelitian dengan cara memvariasikan material pembentuk sel surya DSSC, mulai
dari jenis pasta TiO
2
, dye
atau zat pewarna, dan elektrolit. Luas area aktif semua sampel adalah 2x1 cm
2
. Untuk pembuatan fotoelektroda transparan, banyaknya printing
serta kondisi firing dibuat serupa dengan fotoelektroda yang tidak transparan. Hasil pengukuran arus dan tegangan yang kami dapatkan terangkum
pada tabel 3. Pengukuran dilakukan di bawah sinar matahari langsung dengan intensitas cahaya yang diterima berkisar antara 70-80 mWcm
2
.
72
Tabel 3. Hasil pengukuran karakteristik I-V terhadap sampel dengan ukuran area aktif 2x1 cm
2
dan dengan material pembentuk bervariasi R=1-3,9k Ω.
TiO
2
Dyes Elektrolit
Voc mV
Isc mA
Pmax mW
FF η
Opaque N719 EL-HSE 665 7.10 2.28 0.48 3.25
Opaque Z907 EL-HSE 642 7.20 2.30 0.50 3.28
Transparan N719 EL-HSE 647
7.50 2.63 0.54 3.76 Transparan Z907 EL-HSE
684 10.1 3.52 0.51 4.41
Opaque N719 EL-SGE 712 7.00 2.65 0.53 3.68
Dari hasil karakterisasi pada tabel 3 diatas, dapat disimpulkan bahwa performa sel terbaik ditunjukkan oleh sel dengan kombinasi material berupa TiO
2
transparan, dye
Z907, dan elektrolit cair EL-HSE. Secara umum, sampel dengan elektrolit transparan rata-rata memiliki karakteristik I-V yang lebih baik dibanding
sampel dengan elektrolit opaque
disebabkan nilai Isc yang rata-rata lebih tinggi. Hal ini mengindikasikan bahwa penyerapan cahaya dan pengumpulan
carrier oleh
TiO
2
transparan cenderung lebih baik. Di masa yang akan datang, performa sel dengan TiO
2
transparan masih memungkinkan untuk ditingkatkan lebih lanjut karena pada kegiatan penelitian ini kami belum melakukan optimalisasi parameter
proses terhadap proses pelapisan TiO
2
transparan. Untuk dye
, kami belum dapat menyimpulkan secara pasti
dye mana yang cenderung menghasilkan sel dengan
karakteristik lebih baik dikarenakan performa yang dihasilkan kedua jenis dye
cenderung sama. Akan tetapi untuk pembuatan modul, kami memilih menggunakan
dye Z907 dikarenakan sifat
hydrophobic yang dimilikinya sehingga
dye jenis ini lebih tidak rentan terhadap perubahan kelembaban dibanding
dye jenis N719.
Untuk elektrolit, kami mengamati bahwa sampel dengan elektrolit gel EL- SGE ternyata cenderung mampu menghasilkan sel yang lebih baik dibanding
elektrolit cair. Namun penggunaan elektrolit gel ini tidak kami lanjutkan untuk membuat modul dikarenakan belum adanya metoda
assembly dan
sealing yang
tepat. Selain itu proses deposisi gel sendiri belum dapat kami lakukan secara terkontrol untuk memonitor kuantitas gel yang merata antar sampel. Pada