Percobaan Pembuatan Elektrolit Secara Manual

66 Gambar 16. Kurva I-V hasil pengukuran terhadap sel surya DSSC menggunakan elektrolit yang berbeda. Dikarenakan ion I 3 - memiliki peranan penting dalam reaksi redoks -yaitu sebagai hole yang diharapkan berekombinasi dengan elektron yang terkumpul pada counter- elektroda- maka intensitas pengumpulan muatan pembawa pada proses transfer muatan pun menjadi lebih sedikit. Selain itu, konsentrasi triiodida juga kemungkinan berpengaruh terhadap kurangnya konsentrasi spesies redoks, dimana hubungannya dapat direpresentasikan oleh persamaan berikut [3]: ⎟⎟⎠ ⎞ ⎜⎜⎝ ⎛ + = ox red red ox v st v red v st v ox redox redox c c c c m kT E E ln ………….. 4 dimana k adalah konstanta Boltzmann, T adalah suhu, m adalah jumlah elektron yang ditransfer, v adalah koefisien stoikiometri, sementara E redox dan c st adalah potensial dan konsentrasi redox standar. Penurunan potensial redoks secara tidak langsung berpengaruh terhadap penurunan V OC . Hal ini dapat dibuktikan dari data hasil pengukuran pada Tabel 1, dimana V OC sampel yang menggunakan elektrolit buatan memang jauh lebih rendah dibanding elektrolit Dyesol.

3.2. Analisa Pengaruh Dimensi

Tabel 1 menunjukkan hasil pengukuran parameter sel surya pada sampel dengan lebar area fotoaktif yang bervariasi dan elektrolit yang berbeda untuk sampel pada gambar 17. Data pada tabel 1 tersebut merupakan hasil pengukuran yang dilakukan pertama kali dan langsung setelah fabrikasi sel selesai dilakukan setelah proses sealing . Secara umum, keseluruhan parameter yang dihasilkan 67 oleh sampel dengan elektrolit buatan selalu lebih rendah dibanding parameter yang dihasilkan oleh sampel dengan elektrolit Dyesol. Gambar 17. Sel surya DSSC dengan luas area aktif: a. 2x2 cm 2 b. 1.5x2 cm 2 c. 1x2 cm 2 Tabel 1. Data parameter output sel surya DSSC berbasis TiO 2 yang diukur menggunakan Sun Simulator 40 mWcm 2 , AM1.5, R=1 Ω-5kΩ Perlu diperhatikan bahwa data arus dan daya yang disajikan pada tabel 1 merupakan arus dan daya yang terukur per satuan luas per m 2 . J SC adalah kerapatan arus, yaitu I SC dibagi luas total area fotoaktif. Penggunaan kerapatan arus dan daya per satuan luas tersebut ditujukan untuk mempermudah Ukuran Area Fotoaktif 2x2 cm 2 2x1.5 cm 2 2x1 cm 2 Elektrolit EL-141 Elektrolit Buatan Elektrolit EL-141 Elektrolit Buatan Elektrolit EL-141 Elektrolit Buatan V OC V 0.62 0.49 0.64 0.5 0.63 0.49 I SC mA 13.8 11.3 9.8 8.4 5.6 4.6 J SC mAcm 2 3.45 2.83 3.26 2.8 2.8 2.3 P max mWcm 2 0.9 0.5 0.8 0.46 0.9 0.45 FF 0.41 0.36 0.38 0.33 0.5 0.39 η 2.19 1.26 2.02 1.16 2.19 1.14

a. b .

c.