Pembuatan Modul Surya DSSC
74
menggunakan lampu light emitting diode
LED dan motor listrik sebagai indikator. Hasil akhir modul yang terdiri atas sel dengan area aktif berukuran masing-masing
1x6 cm
2
luas total area aktif 144 cm
2
dapat dilihat pada gambar 25.
Gambar 25. Hasil akhir modul surya dengan luas total area aktif 144cm
2
sebagai panel demonstrasi.
Untuk pengukuran karakteristik arus-tegangan dari modul DSSC yang kami hasilkan, kami melakukan pengukuran menggunakan sumber cahaya bervarias,
yaitu berupa lampu sorot ~6 mWcm
2
, sun simulator AM1.5 40 mWcm
2
, serta dibawah matahari langsung 80-85 mWcm
2
. Gambar 26 menunjukkan karakteristik arus-tegangan yang dihasilkan oleh modul surya DSSC dengan
intensitas cahaya input yang bervariasi. Parameter output
selengkapnya dari pengukuran tersebut dapat dilihat pada tabel 4. Untuk variasi metoda interkoneksi
antar sub-modul yang telah terhubung seri, tampak bahwa penghubungan modul secara paralel rata-rata menghasilkan
output yang lebih baik dibandingkan
interkoneksi secara seri. Dari data hasil pengukuran pada tabel 4 dan gambar 26 dapat disimpulkan
bahwa performa terbaik sel diperoleh melalui penyinaran menggunakan cahaya lampu sorot di dalam ruangan dengan intensitas cahaya sebesar 6 mWcm
2
. Hal ini diindikasikan oleh nilai efisiensi yang cukup tinggi. Sedangkan untuk
pengukuran dibawah sinar matahari maupun sun simulator, modul surya DSSC ini belum dapat berfungsi secara efisien. Akan tetapi, dapat dilihat bahwa
pengukuran dibawah cahaya dengan intensitas lebih tinggi sinar matahari atau
75
sun simulator selalu menghasilkan output
berupa arus, tegangan, dan daya yang lebih besar.
Gambar 26. Karakteristik modul surya DSSC dengan luas area aktif 144 cm2 menggunakan sumber cahaya yang berbeda.
Tabel 4. Hasil pengukuran karakteristik I-V terhadap modul DSSC dengan luas area aktif 144 cm
2
dengan sumber cahaya bervariasi R=1-12k Ω.
Hubungan antar sub modul: Paralel
Hubungan antar sub modul: Seri
Lampu Sun
Simulator Matahari Lampu Sun
Simulator Matahari
V
oc
V 5.53
6.12 6.55
12.1 13.18
13.9 I
sc
A 0.0138 0.023 0.0439
0.0073 0.0115
0.0184 I
in
mWcm
2
6 40 80 6 40 80
Pmax mW 28.95 52.08 74.88
27.17 36.36 54.02 FF
0.38 0.37 0.26 0.31 0.24 0.21
4.02 0.9 0.65 3.77 0.63 0.46
Hasil analisa kami mengindikasikan bahwa penyerapan sel surya DSSC yang kami buat belum dapat menyerap photon yang dihasilkan pada spektrum
cahaya matahari secara optimal, yaitu dengan range panjang gelombang antara
76
300 nm hingga 1000 nm. Untuk mengetahui respon cahaya sel surya kami, dibutuhkan analisa lebih lanjut menggunakan alat IPCE
Incident Photon to Current Efficiency
, hanya saja disayangkan kami belum dapat menemukan institusi di dalam negeri yang dapat menyediakan jasa pengukuran tersebut.
Untuk menigkatkan performa penyerapan cahaya pada sel surya DSSC kami maka dibutuhkan penelitian lebih lanjut untuk memfokuskan pada sifat pigmentasi
dye agar mampu berfungsi optimal pada spektrum vahaya matahari. Namun dari
hasil penelitian ini juga dapat disimpulkan bahwa, berbeda dengan sel surya silikon, sel surya DSSC kami mampu bekerja dengan baik pada cahaya dengan
intensitas rendah didalam ruangan. Selain modul yang tersusun atas sel surya dengan area aktif 1x6 cm
2
, kami juga merangkai beberapa modul lain dengan ukuran area aktif bervariasi gambar
27. Karakteristik selengkapnya dari modul-modul DSSC pada gambar tersebut dapat dilihat pada bagian lampiran.
Gambar 27. Sel dan modul surya DSSC dengan ukuran aktif bervariasi