Prosedur Penelitian METODOLOGI PENELITIAN

Pengolahan data G. Etika Penelitian • Semua responden dalam penelitian ini memberikan persetujuan tertulis yang menyatakan kesediaannya untuk menjadi obyek penelitian, disaksikan oleh suami dan peneliti. • Semua obyek penelitian dirahasiakan identitasnya. • Penelitian ini tidak merugikan dan membahayakan jiwa responden maupun janin yang dikandungnya.

BAB IV HASIL PENELITIAN

Berikut ini merupakan hasil penelitian yang dilakukan di Rumah Sakit dr. H Soewondo Kendal untuk mencari faktor risiko dan keeratan hubungan dari beberapa variabel bebas terhadap variabel terikat dengan menggunakan analisis bivariat yang kemudian dilajutkan analisis multivariat.

A. Hubungan Beberapa Faktor Risiko Responden dengan Preeklampsia

Berat

1. Hubungan faktor risiko umur dengan preeklampsia berat

Hubungan umur dengan preeklampsia berat dapat dilihat pada tabel 4.2 dibawah ini. Tabel 4.2. Hubungan umur dengan preeklampsia berat Umur Preeklampsia Berat Ya Tidak Total nilai p OR 95 CI 20 Th 12 12,0 4 4,0 16 0,047 3,581,11-11,54 20-35 Th 78 78,0 93 93,0 171 35 Th 10 10,0 3 3,0 13 0,059 3,971,06-14,95 Total 100 100,0 100 100,0 200 Hasil penelitian didapatkan bahwa yang umurnya 20 tahun sebanyak 16 responden yang mengalami kehamilan dengan preeklampsia berat sebanyak 12 12,0 dan yang normal sebanyak 4 4,0 , sedangkan responden yang umurnya antara 20 - 35 berjumlah 171, yang terdiri dari 78 78,0 mengalami kehamilan dengan preeklampsia berat dan 93 93,0 kehamilan normal, dan renponden yang umurnya 35 tahun sebanyak 13 orang terdiri dari 10 10,0 mengalami kehamilan dengan preeklampsia berat dan 3 3,0 adalah normal. Hasil penelitian diatas dapat di katakan bahwa ibu hamil yang usianya 20 tahun dan 35 tahun mengalami kecenderungan terjadi preekalmpsia berat bila dibandingkan dengan ibu hamil yang berusia 20 sampai 35 tahun. Hasil Uji statistik kai kuadrat diperoleh nilai p untuk umur 20 tahun p = 0,047, dapat disimpulkan ada perbedaan proporsi terjadinya preeklampsia berat antara umur 20 – 35 tahun dengan umur 20 tahun. Adapun besar bedanya dapat dilihat dari nilai OR yang besarnya 3,58 1,11-11,54, artinya ibu yang hamil pada umur 20 tahun mempunyai risiko terjadi preeklampsia berat 3,58 kali dibandingkan ibu hamil yang berumur 20 – 35 tahun. Pada usia 35 tahun nilai p=0,059, kesimpulannya adalah tidak ada hubungan secara signifikan antara kehamilan umur 35 tahun dengan terjadinya preeklampsia berat. Sedangkan nilai OR = 3,97 1,056-14,95 artinya ibu yang hamil dengan umur 35 tahun mempunyai risiko terjadi preeklampsia berat 3,97 kali dibandingkan dengan ibu hamil dengan umur 20 – 35 tahun

2. Hubungan faktor risiko paritas dengan preeklampsia berat

Gambaran hubungan paritas dengan preeklampsia berat dapat dilihat pada tabel dibawah ini