kehamilan antenatal careANC yang memadai,
8
atau pelayanan berkualitas dengan standar pelayanan yang telah ditetapkan.
9
Angka kematian ibu di Kabupaten Kendal dari tahun 1999 adalah 108 per 100.000 kelahiran hidup, tahun 2000 turun menjadi 105 per 100.000
kelahiran hidup, sedangkan pada tahun 2001 mengalami kenaikan yang cukup tinggi yaitu 162 per 100.000 kelahiran hidup. Angka ini bila dibandingkan
dengan angka di Jawa Tengan tahun 2001 masih dibawahnya yaitu 248 per 100.000 kelahiran hidup. Dari angka kematian tersebut salah satunya adalah
dikarenakan pre-eklamsi berat eklampsi . Data penderita preeklampsia eklampsia di Rumah Sakit dr Soewondo
Kabupaten Kendal tahun 2001 sebanyak 58 8,72, tahun 2002 sebanyak 61 9,34, tahun 2003 sebanyak 49 9,12, tahun 2004 sebanyak 40 9,25, tahun
2005 sebanyak 69 13,60 dengan kematian ibu 8,69, tahun 2006 sebanyak 45 10,23 dengan kematian ibu 15,5.
Untuk memenuhi target penurunan Angka Kematian Ibu pada Indonesia Sehat 2010 menjadi 125 per 100.000 kelahiran hidup adalah cukup
memprihatinkan, oleh karenanya perlu adanya antisipasi terhadap faktor risiko yang dapat menyebabkan kematian ibu.
B. Perumusan Masalah
Sebagaimana telah
dinyatakan dalam latar belakang bahwa penderita
kehamilan persalinan dengan pre-eklampsia atau eklampsia merupakan masalah yang cukup serius karena dapat mengancam kematian pada ibu melahirkan
maupun fetus. Juga penyakit ini diketahui belum ada yang menemukan tentang etiologi yang sebenarnya.
Oleh karenanya lewat penelitian ini ingin mengetahui seberapa besar karakteristik ibu hamil Umur, paritas, jarak hamil, kehamilan ganda, keturunan,
riwayat preeklampsia, riwayat hipertensi, penyakit diabitus militus, status gizi, pemeriksaan antenatal, penggunaan alat kontrasepsi, sosial ekonomi, pekerjaan,
pendidikan, jarak pelayanan kesehatan, pengetahuan serta keberdayaan wanita sebagai faktor risiko terjadinya preeklampsia.
C. Tujuan Penelitian : 1. Tujuan Umum
Menganalisa hubungan antara beberapa faktor risiko terhadap terjadinya pre-eklampsia eklampsia di Kabupaten Kendal.
2. Tujuan Khusus
a. Mengukur besar risiko faktor umur ibu hamil terhadap terjadinya
preeklampsia berat b.
Mengukur besar risiko paritas terhadap terjadinya preeklampsia berat. c.
Mengukur besar risiko jarak kehamilan terhadap terjadinya preeklampsia berat
d. Mengukur besar risiko kehamilan ganda terhadap terjadinya preeklampsia
berat. e.
Mengukur besar risiko faktor keturunan dari orang tua preeklampsia terhadap terjadinya preeklampsia berat.
f. Mengukur besar risiko riwayat preeklampsia terhadap terjadinya
preeklampsia berat. g.
Mengukur besar risiko riwayat hipertensi sebelum hamil terhadap terjadinya preeklampsia berat.
h. Mengukur besar risiko riwayat penyakit diabitus militus terhadap terjadinya
preeklampsia berat. i.
Mengukur besar risiko status gizi indek masa tubuh pada ibu hamil terhadap terjadinya preeklampsia berat.
j. Mengukur besar risiko pemeriksaan antenatal care masa kehamilan
terhadap terjadinya preeklampsia berat. k.
Mengukur besar risiko penggunaan alat kontrasepsi terhadap terjadinya preeklampsia berat.
l. Mengukur besar risiko tingkat sosial ekonomi ibu hamil terhadap terjadinya
preeklampsia berat. m.
Mengukur besar risiko status pekerjaan ibu hamil terhadap terjadinya preeklampsia berat.
n. Mengukur besar risiko pendidikan ibu hamil terhadap terjadinya
preeklampsia berat. o.
Mengukur risiko jarak pelayanan kesehatan terhadap terjadinya preeklampsia berat.
p. Mengukur besar risiko pengetahuan ibu hamil tentang penyakit
preeklampsia terhadap terjadinya preeklampsia berat.
q. Mengukur keberdayaan ibu hamil dalam menentukan sikap kesehatannya
terhadap terjadinya preeklampsia berat.
D. Manfaat Penelitian
1. Bagi Institusi penyandang dana dalam hal ini “Akademi Kebidanan
Kabupaten Kendal” adalah dapat dijadikan sebagai pengembangan penelitian yang berkaitan dengan ilmu kebidanan untuk meningkatkan nilai akreditasi
bagi pendidikan. Juga untuk disampaikan pada mahasiswa kebidanan tentang karakteristik dari ibu hamil sebagai faktor risiko menjadi
preeklampsia. 2.
Bagi Profesi Bidan adalah agar lebih waspada dalam memberikan pelayanan antenatal terhadap ibu hamil yang mempunyai faktor-faktor risiko menjadi
preeklampsia. 3.
Bagi Pemerintah adalah dapat dijadikan sebagai landasan untuk menentukan kebijakan pada masa mendatang .
E. Ruang Lingkup Penelitian
1. Lingkup Keilmuan
Lingkup keilmuan dalam penelitian ini adalah Ilmu kandungan dengan penyakit preeklapmsia.
2. Lingkup sasaran
Sasaran pada penderita preeklapmsia yang ada di Wilayah Kabupaten Kendal.
3. Lingkup waktu
Penelitian ini direncanakan dimulai pada bulan Agustus 2004.
F. Keaslian Penelitian
Penelitian dilakukan di Rumah Sakit Dr. Soewodo Kendal yang akan membahas tentang faktor-faktor risiko terjadinya penyakit pre-eklampsia eklampsia. Ada
beberapa hasil suatu kajian dan penelitian terdahulu yang sedikit banyak dapat mendukung dalam penelitian ini adalah:
No Judul Penelitian
Nama Peneliti
Aspek yang
diteliti Tahun
1 2
3 Kematian perinatal pada
pre eklampsia-eklampsia di RSDK Semarang
Hasil perinatal dari ibu preeklampsia –
eklampsia selama tahun 1982 di RS Dr. Kariadi
Semarang Tinjauan beberapa
faktor risiko yang berperan dalam
kematian ibu dan anak pada preeklampsia berat
dan eklampsia di RSU Hasan Sadikin Bandung
selama 4 tahun Hartono Hadisaputro
Cholid W.Kertomenggolo
Deddy Meiza Kematian perinat dari
ibu preeklampsia
Keadaan perinat dari ibu pre- eklampsia
Faktor risiko kema- tian ibu dan anak pada
preeklampsia 1981
1982 2000
4 Faktor risiko terjadinya
preeklampsia berat di RSUP Dr. Sardjito
Yogyakarta. Agung Supriandono
Mencari faktor risiko umur, paritas, pendidi
kan, riwayat hiperten si, riwayat PEB,
jumlah janin terhadap terjadinya PEB
2001
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Tinjauan Teori
1. Pengertian
Pre-eklampsia ialah penyakit dengan tanda-tanda khas tekanan darah tinggi hipertensi, pembengkakan jaringan edema, dan ditemukannya
protein dalam urin proteinuria yang timbul karena kehamilan. Penyakit ini umumnya terjadi dalam triwulan ke-3 kehamilan, tetapi dapat juga terjadi
pada trimester kedua kehamilan.
3
,
10
Sering tidak diketahui atau diperhatikan oleh wanita hamil yang bersangkutan, sehingga tanpa disadari dalam waktu
singkat pre-eklampsia berat bahkan dapat menjadi eklampsia yaitu dengan tambahan gejala kejang-kejang dan atau koma.
3,10
Kejadian eklampsia di negara berkembang berkisar antara 0,3 sampai 0,7. Kedatangan penderita
sebagian besar dalam keadaan pre-eklampsia berat dan eklampsia.
10
Perkataan “eklampsia” berasal dari Yunani yang berarti “halilintar” karena gejala eklampsia datang dengan mendadak dan menyebabkan suasana
gawat dalam kebidanan. Dikemukakan beberapa teori yang dapat menerangkan kejadian preeklampsia dan eklamsia sehingga dapat menetapkan
uapaya promotif dan preventif
.
10
2. Epidemiologi
Di negara-negara sedang berkembang, angka kematian ibu jauh lebih tinggi. Di Afrika sub-Sahara, angka kematian ibu rata-rata 600 per 100.000