tidak bekerja mempunyai kecendrungan untuk mengalami preeklampsia berat.
Hasil uji kai kuadrat diperoleh bahwa ada hubungan yang signifikan antara ibu yang tidak bekerja dengan terjadinya preeklampsia berat p=
0,022 . Bila dilihat dari nilai OR 95 CI = 2,011,44-3,55 dapat
disimpulkan bahwa ibu hamil yang tidak bekerja mempunyai risiko 2,01 kali untuk terjadi preeklampsia berat dibandingkan dengan seorang ibu
hamil bekerja.
16. Hubungan faktor risiko jarak pelayanan kesehatan dengan
preeklampsia berat
Tabel 4.17. Hubungan jarak pelayanan kesehatan dengan preeklampsia
berat
Jarak Yankes Preeklampsia Berat
Ya Tidak Total
nilai p OR 95 CI
1000 meter 49 49,0
40 40,0 89
0,255 1,440,82-2,52
= 1000 meter 51 51,0
60 60,0 111
Total 100 100,0
100 100,0 200
Hasil penelitian diperoleh bahwa dari 89 responden, ibu yang jarak rumah dengan tempat pelayanan kesehatan lebih dari 1000 meter mengalami
preeklampsia berat sebesar 49 49,0, dan yang tidak 40 40,0. Sedangkan pada responden yang jarak rumah dengan tempat pelayanan
kesehatan kurang atau sama dengan 1000 meter tidak mengalami preeklampsia berat yaitu 60 60,0 sedangkan yang mengalami
preeklampsia berat sebanyak 51 51,0.
Hasil uji kai kuadrat diperoleh bahwa tidak ada perbedaan yang signifikan antara ibu yang jarak rumah dengan tempat pelayanan kesehatan melebihi
1000 meter dengan terjadinya preeklampsia berat p= 0,255. Bila dilihat
dari nilai OR 95 CI = 1,44 0,82-2,52 dapat disimpulkan bahwa ibu
hamil yang jarak rumah dengan tempat pelayanan lebih dari 1000 meter mempunyai risiko 1,44 kali untuk terjadi preeklampsia berat
dibandingkan dengan seorang ibu hamil preeklampsia dengan jarak rumahnya dengan pelayanan kesehatan jauh.
17. Hubungan faktor risiko keberdayaan dengan preeklampsia berat
Tabel 4.18. Hubungan keberdayaan dengan preeklampsia berat Keberdaaan
Preeklampsia Berat Ya Tidak
Total nilai p
OR 95 CI
Kurang berdaya 79 79,0
69 69,0 148
0,147 1,69 0,89-3,21
Berdaya 21 21,0
31 31,0 52
Total 100 100,0
100 100,0 200
Hasil penelitian diperoleh bahwa dari 148 responden, ibu yang kurang berdaya mengalami preeklampsia berat sebesar 79 79,0, dan yang
tidak mengalami preeklampsia berat sebanyak 69 69,0. Sedangkan pada responden yang berdaya untuk menentukan keputusan dalam
pemeriksaan kesehatan yang tidak mengalami preeklampsia berat yaitu 31 31,0 dan yang mengalami preeklampsia berat sebanyak 21 21,0 .
Hasil uji kai kuadrat diperoleh bahwa tidak ada perbedaan yang cukup signifikan antara ibu yang mempunyai keberdayaan dalam menentukan