Pengertian Persepsi Metode Pengajaran

tolak kepada pengertian belajar itu sendiri. Untuk itu para ahli mengemukakan pendapatnya yang berbeda-beda sesuai dengan pandangan yang mereka anut. Namun dari pendapat yang berbeda itu dapat kita temukan satu titik persamaan. Sehubungan dengan prestasi belajar, Poerwanto 1986:28 memberikan pengertian prestasi belajar yaitu “hasil yang dicapai oleh seseorang dalam usaha belajar sebagaimana yang dinyatakan dalam raport.” Selanjutnya Winkel 1996:162 mengatakan bahwa “prestasi belajar adalah suatu bukti keberhasilan belajar atau kemampuan seseorang mahasiswa dalam melakukan kegiatan belajarnya sesuai dengan bobot yang dicapainya.” Sedangkan menurut S. Nasution 1996:17 prestasi belajar adalah: “Kesempurnaan yang dicapai seseorang dalam berfikir, merasa dan berbuat. Prestasi belajar dikatakan sempurna apabila memenuhi tiga aspek yakni: kognitif, affektif dan psikomotor, sebaliknya dikatakan prestasi kurang memuaskan jika seseorang belum mampu memenuhi target dalam ketiga kriteria tersebut.”

2. Pengertian Persepsi

Persepsi pada hakikatnya adalah pemahaman dialami oleh setiap orang dalam memahami informasi tentang lingkungan baik lewat pendengaran, penglihatan, penghayatan, perasaan, dan penciuman. Kunci pemahaman persepsi adalah terletak pada pengenalan bahwa persepsi itu merupakan suatu penafsiran yang unik terhadap situasi Miftah Thoha, 1983:138. Persepsi dapat pula diartikan sebagai proses pemahaman yang terorganisir dan menggabungkan data-data indera atau penginderaaan untuk dikembangkan sedemikian rupa sehingga kita dapat menyadari sekeliling kita Linda L Davidoff,1981:232 Berdasarkan pendapat para ahli diatas dapat disimpulkan bahwa persepsi adalah proses pemahaman, penerima, pengorganisasian, dan pengintepretasikan rangsang dari lingkungan melalui panca indra, sehingga individu menyadari dan mengerti tentang yang diinderakan. Persepsi mahasiswa terhadap proses belajar mengajar sangat berpengaruh pada prestasi belajar mereka, karena pengajar sangat dominan dalam menentukan keberhasilan masing-masing mahasiswa. Profesionalitas guru dalam mengelola kelas kunci utama dalam strategi belajar mengajar. Pengajar hendaknya harus senantiasa mampu menimbulkan kedisiplinan dan motivasi belajar dalam diri mahasiswa sehingga dicapai hasil belajar yang optinal. Persepsi terhadap metode pengajaran adalah proses pemahaman, penerima. Mengorganisasikan, dan menginterpretasikan apa yang didengar dan dilihat sehingga mahasiswa mampu memberikan penilaian.

3. Metode Pengajaran

Secara umum dapatlah dirumuskan bahwa pengertian metode pengajaran adalah kesatuan langkah kerja yang dikembangkan berdasarkan pertimbangan rasional tertentu, masing-masing jenisnya bercorak khas, dan kesemuanya berguna untuk mencapai tujuan pengajaran tertentu. Metode pengajaran merupakan bagian intergral tak terpisahkan dari sistem pengajaran tertentu; cakupan sistem pengajaran dalam konteks ini menunjuk pengertian yang sempit, yaitu suatu pelajaran atau kebulatan pengalaman belajar dalam satuan waktu yang singkat misalnya: 1 s.d 7 jam pertemuan. Suatu sistem pengajaran terdiri dari banyak unsur yang dalam kenyataannya saling mempengaruhi dan saling tergantung satu dengan lainnya. a. Hubungan metode pengajaran dalam tujuan pengajaran Keseluruhan kerja sistem pengajaran yang menunjuk fungsi setiap unsur dan pengorganisasian mengarah ke pencapaian tujuan pengajaran yang telah ditetapkan terlebih dahulu. Metode pengajaran adalah salah satu unsur dari sistem pengajaran bahwa penentuan pengajaran menuntut dipilihnya metode yang relevan dalam praktik pengajarannya misalnya: - Tujuan pengajaran yang berupa ketrampilan melakukan suatu gerakan O.R dan karya Hasta karya mesti dicapai lewat penggunaan demontrasi, tugas, dan latihan kerja praktikum. - Tujuan pengajaran yang bersifat afektif pembentukan nilai hidup serta sikap sosial mesti dicapai lewat langkah-langkah metodis tertentu, yaitu: pembiasaan pertisipasi memberikan kesempatan dan mengikutsertakan mahasiswa dalam perbuatan yang baik reflektif membangun kemampuan mahasiswa untuk mawas diri, membenahi diri sendiri atau mendidik diri sendiri. Perlu juga ditegaskan sehubungan kerja sistem pengajaran bahwa antar unsur pengajaran saling terkait, maka wajar apabila pada saat pengajar merumuskan tujuan pengajaran sekaligus pengajar tersebut telah menyadari pula unsur-unsur pengajaran yang lain secara simultan, dan kelancaran pengajaran dalam merancang suatu pengajaran akan sangat ditopang oleh keluasan serta kedalaman penguasaan di bidang metodologisnya. b. Hubungan metode pengajaran dengan bahan pengajaran Pertama-tama perlu ditegaskan lagi bahwa sistem pengajaran berkiblat pada tujuan pengajaran bukan pada bahan pengajaran. Bahan pengajaran adalah obyek yang didalami oleh siswa dalam pengalaman belajarnya untuk mencapai tujuan pengajaran yang diinginkannya. Sifat bahan pengajaran dalam konteks pengajaran tertentu banyak bervariasi, yaitu: - Bahan pengajaran dapat tergolong sukar, cakupan taraf kesukarannya, dan bahan yang mudah dikuasai mahasiswa. - Bahan dapat tergolong abstrak jauh dari jangkauan pengalaman nyata para mahasiswa dan bahan yang didukung oleh pengalaman hidup mahasiswa sehari-hari. - Bahan pengajaran ada yang berpola analisisnya jelas dan utuh sebagai cabang ilmu disiplin ilmu tertentu dan bahan pengajaran yang bersifat kapita selekta serta mementingkan nilai kegunaan. - Bahan ada yang bersifat teoritis dan bersifat praktis. - Bahan ada yang bersifat dasar dan yang bersifat pengembangan lebih lanjut dalam struktur kurikulum tertentu dan - Ada sejumlah bahan pengajaran yang berfungsi sebagai pengetahuan untuk kepentingan belajar lebih lanjut, yaitu: bahasa, logika, kecakapan penelitian, dan kecakapan komunikatif baik lisan maupun tertulis. Selain memperhitungkan jenis tujuan pengajaran, pengajar dalam memilih metode pengajaran harus mempertimbangkan jenis atau sifat dari bahan pengajaran yang akan didalami mahasiswa di bawah bimbingan pengajar misalnya bahan cenderung sukar, abstrak, dan toritis mengharuskan pengajar untuk lebih bersifat direktif dalam mengelola pengajarannya dengan menggunakan metode ceramah, tanya jawab, dan demontrasi. Jadi jelas bahwa pilihan metodologis perlu mempertimbangkan sifat bahan pengajaran dan kecakapan pengajar dalam memilih serta melaksanakan metode pengajaran tertentu banyak dipengaruhi oleh keluasan serta kedalaman penguasaan bahan pengajarannya. c. Persyaratan-persyaratan yang harus ada dipenuhi agar metode pengajaran berfungsi maksimal Metode pengajaran saling berkaitan dan tergantung dengan unsur lain dalam suatu sistem pengajaran tertentu. Unsur-unsur sistem pengajaran yang sangat erat hubungannya dengan metode pengajaran adalah subjek didik dan fasilitas penunjangnya. Suatu metode pengajaran yang dipilih serta dipergunakan dalam praktik pengajaran barulah akan membawa hasil yang maksimal jika persyaratan- persyaratan yang mesti ada dan terstandar terpenuhi selama praktik pengajaran tersebut. Tolak ukur untuk melacak terpenuhi atau tidaknya persyaratan dalam pemilihan serta penggunaan metode pengajaran tertentu dapat ditinjau dari - Kondisi-situasi mahasiswa, apakah mahasiswa mampu berpartisipasi aktif dalam penggunaan metode tertentu itu, minimal apakah mahasiswa dapat mengambil manfaat bagi kepentingan belajarnya secara bermakna dalam pengajaran yang menggunakan metode tertentu itu. - Kondisi-situasi pengajar, apakah pengajar menguasai kompetensi kecakapan dasar yang diperlukan untuk mengorganisir pengajaran yang menggunakan metode tertentu itu, misalnya jika pengajar ingin menggunakan metode observasi dan demontrasi, apakah pengajar dapat memberikan umpan balik yang memadai. d. Jenis-Jenis Metode Pengajaran 1. Metode Ceramah Ceramah adalah sebuah metode mengajar yang paling klasik, tetapi masih diakui orang di mana-mana hingga sekarang. Metode ceramah ialah suatu cara penyampaian atau penyajian bahan pelajaran dengan alat perantara berupa suara atau dapat pula dikatakan, suatu cara penyampaian bahan pelajaran secara lisan. Dalam hal ini guru biasanya memberikan uraian mengenai topik tertentu di tempat tertentu dan dengan lokasi waktu tertentu. a Kebaikan atau keuntungan penggunaan metode ceramah : 1 Biaya murah sekali karena media yang digunakan hanyalah suara guru saja 2 Dapat menyajikan bahan pelajaran kepada sejumlah besar peserta didik dalam waktu yang sama 3 Mudah mengulangnya kembali bila diperlukan 4 Ceramah atau uraian guru yang dibawakan dengan baik dapat menjadikan pokok pembicaraan menjadi menarik 5 Metode ceramah memberikan kesempatan, pengalaman kepada peserta didik untuk belajar mendengarkan suatu uraian secara lisan 6 Ceramah yang dipersiapkan dengan baik dan disajikan secara sistematis dapat menghemat waktu belajar bagi peserta didik. b Kelemahan atau keburukan penggunaan metode ceramah : 1 Metode ceramah dapat menimbulkan verbalisme pada peserta didik 2 Peserta didik tidak memperoleh kesempatan berfikir melainkan hanya mendengarkan dan mencatat saja 3 Besar sekali kemungkinan timbulnya salah paham dipihak peserta didik karena salah mengartikan uraian guru PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 4 Mendengarkan ceramah terus-menerus untuk waktu yang lama dapat melelahkan dan membosankan peserta didik. Metode ceramah memiliki kecenderungan untuk menjadikan guru sebagai buku pelajaran 5 Peserta didik tidak diberikan kesempatan lagi untuk berpartisipasi dalam proses belajar 6 Metode ceramah tidak menyediakan sama sekali kesempatan bagi peserta didik untuk belajar dan berbuat 2. Metode Tanya Jawab Metode tanya jawab adalah suatu cara untuk menyampaikan atau menyajikan bahan pelajaran dalam bentuk pertanyaan dari guru yang harus dijawab oleh peserta didik Kebaikan atau keuntungan metode tanya jawab : 1. Pertanyaan yang membangkitkan minat sangat penting bagi peserta didik dalam belajar 2. Pertanyaan ingatan yang meminta jawaban yang bersifat reproduktif dapat memperkuat ingatan antara pertanyaan dengan jawaban 3. Pertanyaan pikiran yang meminta jawaban yang harus difikirkan, menafsirkan, menganalisa dan menarik kesimpulan, dapat mengembangkan cara-cara berfikir logis dan sistematis 4. Pertanyaan dapat mengurangi proses lupa karena jawaban yang diperoleh atau dikemukakan diolah dalam suasana yang serius 5. Jawaban yang salah segera dapat dikoreksi 6. Pertanyaan merangsang peserta didik berfikir dan memusatkan perhatian pada satu pokok perhatian 7. Pertanyaan dapat membangkitkan hasrat untuk melakukan penyelidikan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 8. Pertanyaan fakta atau problem dapat mengalahkan belajar seperti yang dituju oleh suatu mata pelajaran b Keburukan atau kelemahan metode tanya jawab : 1. Peserta didik dapat dicekam ketakutan atau panik selama tanya jawab dilakukan 2. Tidak mungkin seluruh kelas dapat diberi giliran selama satu jam pelajaran 3. Apabila giliran pertanyaan diberikan menurut urutan tempat duduk, maka peserta didik yang sudah mendapat giliran dan yang masih jauh dari gilirannya tidak akan berfikir lagi atau belum ikut berfikir karena gilirannya masih jauh atau sudah lewat. Jadi tidak seluruh kelas dapat ikut berpartisipasi 4. Apabila ada beberapa peserta didik yang sudah tidak dapat memberikan jawaban seperti yang diharapkan guru, maka itu sudah berarti terbuangnya waktu yang tersedia untuk pertanyaan-pertanyaan selanjutnya 5. Pertanyaan ingatan yang meminta jawaban yang bersifat reproduktif dapat mengembangkan kebiasaan jawaban yang bersifat mekanis menjawab tanpa dipikirkan lagi atau jawaban yang bersifat verbalistis 6. Oleh karena jam pelajaran terbatas maka dari suatu pertanyaan pikiranpun sukar diperoleh jawaban yang memuaskan 3. Metode Diskusi Metode diskusi adalah suatu cara mengajar yang dicirikan oleh suatu ketertarikan pada satu topik atau pokok, pertanyaan atau problem di mana para peserta diskusi dengan judul berusaha untuk mencapai atau memperoleh suatu keputusan atau pendapat yang disepakati bersama. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI a Kebaikan atau kelebihan metode diskusi : 1. Mendidik peserta didik untuk bertukar pikiran atau pendapat 2. Memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk menghayati pembaharuan suatu problem bersama-sama 3. Memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk memperoleh penjelasan-penjelasan dari berbagai sudut pandang atau berbagai sumber data 4. Memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk latihan berdiskusi di bawah asuhan guru 5. Merangsang peserta didik untuk ikut mengemukakan pendapat sendiri, menyetujui ataupun menentang pendapat teman-temannya 6. Membina perasaan tanggung jawab mengenai suatu pendapat, kesimpulan atau keputusan yang akan atau telah diambil b Keburukan atau kelemahan metode diskusi : 1. Tidak semua topik dapat dijadikan pokok diskusi 2. Diskusi yang mendalam memerlukan waktu yang banyak 3. Biasanya tidak semua peserta didik secara berani menyatakan diri untuk ikut mengemukakan pendapat 4. Pembicaraan dalam diskusi mungkin akan didominasi oleh peserta didik yang berani dan telah biasa berbicara 5. Banyaknya peserta didik disuatu kelas juga akan mempengaruhi kesempatan bagi murid untuk mengemukakan pendapatnya 6. Kemampuan dalam berbahasa pada umumnya belum cukup PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 4. Metode Tugas Metode tugas adalah cara mengajar yang dicirikan oleh adanya kegiatan perencanaan antara peserta didik dengan guru mengenai suatu persoalan atau problem yang harus diselesaikan atau dikuasai oleh peserta didik dalam jangka waktu tertentu yang disepakati bersama antara murid dan guru. a Kebaikan atau kelebihan metode tugas : 1. Tugas-tugas memiliki tujuan yang jelas 2. Tugas yang disesuaikan dengan perbedaan individual 3. Karena mamahami apa yang menjadi tugasnya, maka tugas menjadi menarik minat 4. Memberikan tugas sama dengan memberikan pengalaman bekerja kepada peserta didik 5. Memberikan tugas sesuai dengan pilihan peserta didik sama dengan mendidik peserta didik untuk belajar bertanggung jawab 6. Hubungan antara peserta didik dengan guru tetap terpelihara dan bersifat dua arah b Keburukan atau kelemahan metode tugas : 1. Pemberian tugas menyebabkan pindahnya kegiatan peserta didik dari sekolah ke rumah 2. Sulit sekali bagi guru untuk mengawasi tugas-tugas yang dilakukan di luar kelas sehabis pelajaran usai 3. Terlampau sulit untuk menyesuaikan tugas dengan perbedaan individu peserta didik 4. Persaingan tidak sehat dapat saja muncul diantara murid dengan peserta didik maupun kelompok dengan kelompok 5. Peserta didik yang cerdas, aktif akan maju dengan pesat dalam pelajaran, tetapi peserta didik yang kurang akan makin tertinggal 6. Di dalam situasi pendidikan dan sosial ekonomi di mana perlengkapan alat-alat pengajaran sangat kurang atau sukar diperoleh, metode tugas tidak akan dapat dilaksanakan dengan sempurna 5. Metode Sosiodrama atau Bermain Peran Metode sosiodrama atau bermain peran adalah suatu metode mengajar di mana guru memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk melakukan kegiatan memainkan peran tertentu seperti yang terdapat dalam kehidupan masyarakat sosial. a Kebaikan atau kelebihan metode sosiodrama : 1. Peserta didik belajar atau dididik untuk memecahkan suatu problem sosial menurut pendapatnya sendiri 2. Memperkaya peserta didik dalam berbagai pengalaman situasi sosial yang bersifat problematik 3. Memperkaya pengetahuan dan pengalaman semua peserta didik mengenai cara menghadapi dan memecahkan suatu problem sosial yang diperoleh dari hasil diskusi 4. Peserta didik yang memainkan peranan memperoleh kesempatan untuk belajar mengekspresikan penghayatan mereka mengenai suatu problem di depan orang banyak 5. Menanamkan dan memupuk keberanian untuk tampil di depan umum atau orang banyak tanpa kehilangan keseimbangan pribadi 6. Belajar menerima pendapat orang lain b Keburukan atau kelemahan metode sosiodrama: 1. Rasa malu yang timbul karena ditonton oleh orang lain dan rasa takut dalam mengambil keputusan akan menghambat bagi kewajaran bertingkah laku selama memainkan suatu lakon 2. Kekurangan dalam pengalaman menghadapi situasi-situasi sosial yang berisi problem-problem dapat menimbulkan sikap ragu-ragu dalam menentukan langkah atau tindakan atau keputusan yang harus dilakukan 3. Keterbatasan waktu yang disediakan untuk memainkan suatu peranan tidak akan memberikan kesempatan yang cukup kepada para pemeran untuk menentukan langkah-langkahnya yang wajar Jadi dapat disimpulkan definisi sikap mahasiswa terhadap metode mengajar adalah kecenderungan yang relatif menatap untuk bereaksi dengan cara baik atau buruk terhadap cara yang berisi prosedur baku untuk melaksanakan kependidikan, khususnya kegiatan penyajian materi pelajaran kepada peserta didik.

4. Motivasi a. Pengertian Motivasi

Dokumen yang terkait

PENGARUH KEMANDIRIAN BELAJAR DAN LINGKUNGAN BELAJAR TERHADAP MOTIVASI BELAJAR MAHASISWA PADA MATA KULIAH Pengaruh Kemandirian Belajar Dan Lingkungan Belajar Terhadap Motivasi Belajar Mahasiswa Pada Mata Kuliah Dasar Akuntansi Keuangan 1 Program Studi Pen

0 3 14

PRESTASI BELAJAR MATA KULIAH AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH 1 DITINJAU DARI PERSEPSI MAHASISWA TENTANG Prestasi Belajar Mata Kuliah Akuntansi Keuangan Menengah 1 Ditinjau Dari Persepsi Mahasiswa Tentang Ketrampilan Mengajar Dosen Dan Motivasi Belajar Pada M

0 1 21

PRESTASI BELAJAR MATA KULIAH AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH 1 DITINJAU DARI PERSEPSI MAHASISWA TENTANG Prestasi Belajar Mata Kuliah Akuntansi Keuangan Menengah 1 Ditinjau Dari Persepsi Mahasiswa Tentang Ketrampilan Mengajar Dosen Dan Motivasi Belajar Pada M

0 2 14

STUDI TENTANG PRESTASI BELAJAR DITINJAU DARI FASILITAS BELAJAR DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP MATA KULIAH Studi Tentang Prestasi Belajar Ditinjau Dari Fasilitas Belajar Dan Motivasi Belajar Terhadap Mata Kuliah Dasar Akuntansi Keuangan I Pada Mahasiswa Pr

0 1 14

PRESTASI BELAJAR MATA KULIAH DASAR AKUNTANSI KEUANGAN 1 DITINJAU DARI MOTIVASI BELAJAR DAN KEBIASAAN BELAJAR PADA MAHASISWA Prestasi Belajar Mata Kuliah Dasar Akuntansi Keuangan 1 Ditinjau Dari Motivasi Belajar Dan Kebiasaan Belajar Pada Mahasiswa Progra

0 3 16

PRESTASI BELAJAR MATA KULIAH DASAR AKUNTANSI KEUANGAN 1 DITINJAU DARI MOTIVASI BELAJAR DAN KEBIASAAN BELAJAR PADA MAHASISWA Prestasi Belajar Mata Kuliah Dasar Akuntansi Keuangan 1 Ditinjau Dari Motivasi Belajar Dan Kebiasaan Belajar Pada Mahasiswa Progra

0 1 15

KONTRIBUSI SIKAP BELAJAR MAHASISWA DAN PERSEPSI MAHASISWA TENTANG METODE PEMBELAJARAN DOSEN Kontribusi Sikap Belajar Mahasiswa Dan Persepsi Mahasiswa Tentang Metode Pembelajaran Dosen Terhadap Prestasi Belajar Dalam Mata Kuliah Akuntansi Keuangan Lanjut

0 0 18

Hubungan antara keaktifan belajar dan prestasi belajar mahasiswa pada mata kuliah akuntansi keuangan dasar 1.

0 1 104

Hubungan antara persepsi mahasiswa terhadap metode pengajaran dan motivasi belajar dengan prestasi belajar mahasiswa pada mata kuliah akuntansi keuangan dasar I.

0 0 139

HUBUNGAN PERSEPSI MAHASISWA TENTANG KUALITAS PENGAJARAN DOSEN DAN MOTIVASI BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR MATA KULIAH ASKEB IV.

0 0 13