Unsur-Unsur Yang Mempengaruhi Motivasi

Kedua, memanfaatkan sumber-sumber di luar pengajaran sehingga keterbatasan-keterbatasan yang dimiliki dapat ditangulangi. 3. Mengoptimalkan pemanfaatan pengalamankemampuan telah dimiliki dalam belajar Setiap pembelajar mempunyai kemampuan dan pengalaman- pengalaman tertentu yang berbeda antara yang satu dengan yang lain. Kemampuan dan pengalaman yang berbeda demikian ini hendaknya tidak justru menjadi kendala dalam aktifitas belajarnya. Kemampuanpengalaman masa lalu bisa didapatkan oleh pembelajar melalui aktifitas belajar, dan bisa juga didapatkan oleh pembelajar melalui aktifitas lain atau aktifitas non belajar. Dick dan Carry 1981 menyebut pengalaman dan kemampuan demikian dengan entry behavior. 4. Mengembangkan cita-citaaspirasi dalam belajar Cita-cita adalah sesuatu yang dikejar oleh seseorang. Kegiatan- kegiatan seseorang, utamanya kegiatan belajar, lebih banyak teraksentuasi pada pengajaran dan atau pencapaian cita-cita atau aspirasi tersebut. Maka dari itu, cita-citaaspirasi harus senantiasa dikembangkan dalam pembelajaran.

e. Unsur-Unsur Yang Mempengaruhi Motivasi

1. Kondisi lingkungan belajar Kondisi lingkungan belajar menentukan motivasi belajar mahasiswa, selain faktor individu juga faktor lingkungan, lebih-lebih lingkungan belajar. Sebab, individu secara sadar ataukah tidak, senantiasa tersosialisasi oleh lingkungannya. Lingkungan belajar ini meliputi lingkungan fisik dan lingkungan sosial. Yang dimaksud lingkungan fisik adalah tempat di mana pembelajar tersebut belajar. Apakah tempat belajarnya nyaman ataukah tidak, apakah tempat belajarnya segar ataukah sedap. Demikian juga tempat yang amburadul, tidak memberikan gairah bagi belajar seseorang. Sebaliknya tempat yang telatur, yang rapi, mendorong seseorang bergairah belajar. Tempat belajar yang bising oleh suara bisa mengganggu belajar seseorang, sebaliknya tempat belajar yang tenang bisa menimbulkan gairah belajar. Jelaslah lingkungan fisik berpengaruh terhadap motivasi belajar. Yang dimaksud dengan lingkungan sosial adalah suatu lingkungan seseorang dalam kaitannya dengan orang lain. Lingkungan sosial ini bisa berupa lingkungan permainan, lingkungan sebaya, kelompok belajar. Sungguhpun faktor pribadi seseorang lebih menentukan terhadap diri sendiri, haruslah diakui bahwa kelompok belajar, lingkungan sebaya dan lingkungan sepermainan ini juga menentukan motivasi belajar seseorang. Sebagai contoh, jika dalam lingkungan sosial seseorang tidak terbiasa dengan aktifitas belajar, sebutlah belajar belum membudaya, maka bukan budaya belajar itu yang dikembangkan oleh seseorang melainkan budaya lain. 2. Upaya pengajar membelajarkan pembelajar Upaya pengajar dalam membelajarkan pembelajar juga berpengaruh terhadap motivasi belajar. Pengajar yang tinggi gairahnya dalam membelajarkan pembelajar, menjadikan pembelajar juga bergairah belajar. Pengajar yang sungguh-sungguh dalam membelajarkan pembelajar, menjadikan tingganya motivasi belajar pembelajar. Pada pengajar yang demikian, umumnya mempersiapkan diri dengan matang dan senantiasa memberikan yang terbaru dan terbaik kepada para pembelajar. Oleh karena yang diberikan tersebut menarik, terbaik dan mungkin terbaru maka tingkat aktualisasinya sangat tinggi di mata pembelajar. Sebagai akibatnya, hal-hal yang disajikan oleh pengajar menjadi menarik dimata pembelajar. Menariknya hal-hal yang diberikan ini bisa menjadikan tingginya motivasi pembelajar.

B. Kerangka Teoritik

Dokumen yang terkait

PENGARUH KEMANDIRIAN BELAJAR DAN LINGKUNGAN BELAJAR TERHADAP MOTIVASI BELAJAR MAHASISWA PADA MATA KULIAH Pengaruh Kemandirian Belajar Dan Lingkungan Belajar Terhadap Motivasi Belajar Mahasiswa Pada Mata Kuliah Dasar Akuntansi Keuangan 1 Program Studi Pen

0 3 14

PRESTASI BELAJAR MATA KULIAH AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH 1 DITINJAU DARI PERSEPSI MAHASISWA TENTANG Prestasi Belajar Mata Kuliah Akuntansi Keuangan Menengah 1 Ditinjau Dari Persepsi Mahasiswa Tentang Ketrampilan Mengajar Dosen Dan Motivasi Belajar Pada M

0 1 21

PRESTASI BELAJAR MATA KULIAH AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH 1 DITINJAU DARI PERSEPSI MAHASISWA TENTANG Prestasi Belajar Mata Kuliah Akuntansi Keuangan Menengah 1 Ditinjau Dari Persepsi Mahasiswa Tentang Ketrampilan Mengajar Dosen Dan Motivasi Belajar Pada M

0 2 14

STUDI TENTANG PRESTASI BELAJAR DITINJAU DARI FASILITAS BELAJAR DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP MATA KULIAH Studi Tentang Prestasi Belajar Ditinjau Dari Fasilitas Belajar Dan Motivasi Belajar Terhadap Mata Kuliah Dasar Akuntansi Keuangan I Pada Mahasiswa Pr

0 1 14

PRESTASI BELAJAR MATA KULIAH DASAR AKUNTANSI KEUANGAN 1 DITINJAU DARI MOTIVASI BELAJAR DAN KEBIASAAN BELAJAR PADA MAHASISWA Prestasi Belajar Mata Kuliah Dasar Akuntansi Keuangan 1 Ditinjau Dari Motivasi Belajar Dan Kebiasaan Belajar Pada Mahasiswa Progra

0 3 16

PRESTASI BELAJAR MATA KULIAH DASAR AKUNTANSI KEUANGAN 1 DITINJAU DARI MOTIVASI BELAJAR DAN KEBIASAAN BELAJAR PADA MAHASISWA Prestasi Belajar Mata Kuliah Dasar Akuntansi Keuangan 1 Ditinjau Dari Motivasi Belajar Dan Kebiasaan Belajar Pada Mahasiswa Progra

0 1 15

KONTRIBUSI SIKAP BELAJAR MAHASISWA DAN PERSEPSI MAHASISWA TENTANG METODE PEMBELAJARAN DOSEN Kontribusi Sikap Belajar Mahasiswa Dan Persepsi Mahasiswa Tentang Metode Pembelajaran Dosen Terhadap Prestasi Belajar Dalam Mata Kuliah Akuntansi Keuangan Lanjut

0 0 18

Hubungan antara keaktifan belajar dan prestasi belajar mahasiswa pada mata kuliah akuntansi keuangan dasar 1.

0 1 104

Hubungan antara persepsi mahasiswa terhadap metode pengajaran dan motivasi belajar dengan prestasi belajar mahasiswa pada mata kuliah akuntansi keuangan dasar I.

0 0 139

HUBUNGAN PERSEPSI MAHASISWA TENTANG KUALITAS PENGAJARAN DOSEN DAN MOTIVASI BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR MATA KULIAH ASKEB IV.

0 0 13