Penyebutan Bagian Penyebutan Sifat Khas

guni. Jadi, kalau dikatakan membeli beras dua goni, maksudnya membeli beras dua karung. b. Kaca adalah nama bahan. Kemudian barang-barang lain yang terbuat dari kaca disebut juga kaca seperti kacamata, kaca jendela, kaca spion, dan kaca mobil . c. Bambu runcing adalah nama senjata yang digunakan rakyat Indonesia dalam perang kemerdekaan dulu. Bambu runcing dibuat dari bambu yang ujungnya diruncingi sampai tajam. Maka disini nama bahan itu, yaitu bambu, menjadi nama alat senjata itu

1.6.2.7 Keserupaan

Dalam praktik berbahasa banyak kata yang digunakan secara metaforis. Artinya kata itu digunakan dalam suatu ujaran yang maknanya dipersamakan atau diperbandingkan dengan makna leksikal dari kata itudikutip dari Chaer, 1990:50. Contoh penamaan berdasarkan keserupaan sebagai berikut: a. Kata kaki, pada frase kaki meja, kaki gunung, dan kaki kursi. Di sini kata kaki mempunyai kesamaan makna dengan salah satu ciri makna dari kata kaki itu yaitu “alat penompa berdirinya tubuh” pada frase kaki meja dan kaki kursi , dan ciri “terletak pada bagian bawah” pada frase kaki gunung. b. Kata raja pada frase raja kumis, raja minyak, raja lapis, raja jalanan, raja dangdut dan raja bandel Raja adalah orang yang paling berkuasa atau paling tinggi kedudukannya di negaranya. Maka raja kumis diartikan “orang yang memiliki kumis paling hebat” ; raja minyak berarti “pengusaha minyak yang paling besar” ; dan raja bandel berarti “orang yang paling bandel”

1.6.2.8 Pemendekan

Dalam perkembangan bahasa terakhir ini banyak kata-kata dalam bahasa Indonesia yang terbentuk sebagai hasil penggabungan unsur-unsur huruf awal atau suku kata dari beberapa kata yang digabungkan menjadi satudikutip dari Chaer, 1990:51. Contoh penamaan berdasarkan pemendekan. a. Kata ABRI yang berasal dari Angkatan Bersenjata Republik Indonesia. b. Kata KONI yang berasal dari Komite Olahraga Nasional Indonesia c. Kata tilang yang berasal dari bukti pelanggaranChaer,1990:51

1.6.6.9 Penamaan Baru

Dewasa ini banyak kata atau istilah baru yang dibentuk untuk menggantikan kata atau istilah lama yang sudah ada. Kata-kata atau istilah istilah lama yang sudah ada itu perlu diganti dengan kata-kata baru, atau sebutan baru, karena dianggap kurang tepat, tidak rasional, kurang halus, atau kurang ilmiahdikutip dari Chaer, 1990:51. Contoh penamaan berdasarkan penamaan baru sebagai berikut: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI