Metode dan Teknik Pengumpulan Data

Sudaryanto, 1993:48. Teknik ganti digunakan untuk menganalisis nama lauk dan sayur berupa kata ulang. Contoh penerapan teknik ganti sebagai berikut: 24a oseng-oseng mercon 24b oseng mercon Bentuk oseng mercon pada contoh kalimat 24b dapat diterima sebagai hasil penggantian unsur oseng-oseng dari kalimat 24a di atas, karna keduanya memiliki unsur yang sama. Metode agih dengan teknik BUL serta teknik lanjutan berupa teknik baca markah dan teknik ganti digunakan untuk menganalisis satuan lingual nama lauk dan sayur Untuk menganalisis dasar penamaan lauk dan sayur, digunakan metode padan yaitu metode yang alat penentunya berada di luar, terlepas, dan tidak menjadi bagian dari bahasa yang bersangkutan atau diteliti Sudaryanto, 1993:13; 1993:15. Sub metode yang dipakai dalam metode padan adalah metode padan referensial. Metode padan referensial merupakan metode padan yang alat penentunya berupa referen bahasa. Referen adalah apa yang dibicarakanSudaryanto, 1993:13. Contoh penerapan metode padan referensial sebagai berikut: 25 tengkleng gajah PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Contoh 25 merupakan lauk yang menyerupai gulai namun tidak menggunakan santan. Kata gajah mengacu pada hewan berbadan besar. Kata tersebut dipinjam atau diambil untuk menamai lauk tengkleng gajah karena tulang kambing pada lauk tersebut berukuran besar.

1.7.3 Metode Penyajian Hasil Analisis

Setelah tahap analisis data, tahap selanjutnya adalah tahap penyajian hasil analisis data. Analisis data dalam penelitian ini disajikan dengan menggunakan metode formal dan informal.Hasil penelitian ini disajikan dengan menggunakan metode formal, yaitu memanfaatkan tabel, bagan, gambar serta tulisan.

1.8 Sistematika Penyajian

Laporan hasil penelitian ini disusun dalam empat bab, yakni: Bab I adalah pendahuluan. Bab ini menguraikan perihal latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat hasil penelitian, tinjauan pustaka, landasan teori, metode penelitian, dan sistematika penelitian. Bab II berisi uraian mengenai satuan lingual dalam lauk dan sayur dalam bahasa Indonesia. Peneliti menemukan tiga satuan lingal pada nama lauk dan sayur yaitu kata, frasa dan klausa. Bab III berisi uraian mengenai dasar penamaan lauk dan sayur . Peneliti menemukan delapan dasar penamaan jenis nama lauk dan sayur. Kedelapan dasar penaman itu adalah penamaan berdasarkan cara pengolahan, penamaan berdasarkan