Signifier dan Signified Langue dan Parole

2.1.14. Signifier dan Signified

Pemikiran Saussure yang paling penting adalah pandangannya tentang tanda. Tanda adalah kesatuan dari suatu bentuk penanda dengan sebuah ide atau petanda Sobur, 2004:44 Saussure meletakkan tanda dalam konteks komunikasi manusia dengan pemilahan antara signifier penanda dan signified petanda. Signifier adalah bunyi yang bermakna atau coretan yang bermakna aspek material, yakni apa yang dikatakan dan apa yang ditulis atau dibaca. Signified adalah gambaran mental, yakni pikiran atau konsep aspek mental dari bahasa. Bartens, 1985: 382 dalam Kurniawan 2001: 14. Kedua unsur ini seperti dua sisi keping mata uang atau selembar kertas. Tanda bahasa dengan demikian dapat menyatukan, bukan hal dengan nama, melainkan konsep dan gambaran akustis. Jadi meskipun antara penanda tampak sebagai entitas yanf terpisah-pisah, namun keduanya hanya ada sebagai komponen. Tandalah yang merupakan fakta dasar bahasa. Maka itu setiap upaya untuk memaparkan teori Saussure mengenai bahasa, pertama-tama harus membicarakan pandangan Saussure mengenai hakikat tanda tersebut. Setiap tanda keabsahan, menurut Saussure pada dasarnya menyatukan sebuah konsep dan suatu citra suara sound image, bukan menyatakan suatu sebagai nama. Dua konsep sifnifier dan signified tidak dapat dipisahkan, memisahkan berarti hanya menghancurkan ”kata” tersebut.

2.1.15. Langue dan Parole

Saussure membedakan tiga istilah dalam bahasa Perancis: langange, langue sistem bahasa dan parole kegiatan juaran. Langange adalah suatu kemampuan berbahasa yang ada pada setiap manusia yang sifatnya pembawaan, namun pembawaan ini mesti dikembangkan dengan lingkungan dengan stimulus yang menunjang. Singkatnya, langange adalah bahasa pada umumnya. Orang bisupun sama memiliki langange ini, namun disebabkan, umpamanya gangguan fisiologis pada bagian tertentu maka dia tidak bisa bicara secara normal. Dalam pengertian umum, langue adalah abstraksi dan artikulasi bahasa pada tingkat sosial budaya, sedangkan parole merupakan bahasa pada tingkat individu. Dalam konsep Saussure, langue dimaksudkan bahasa sejauh merupakan milik bersama dari suatu golongan bahasa tertentu. Apa yang dinamakan langue itu menurut Saussure, harus dianggap sebagai sistem. Jika langue mempnyai objek studi sistem atau tanda atau kode, maka parole adalah ”living speech” yaitu bahasa yang hidup atau bahasa sebagaimanaa terlihat dalam penggunaannya. Kalau langue bersifat kolektif dan pemakaiannya ”tidak disadari” oleh pengguna bahasa yang bersangkutan, maka parole lebih memperhatikan faktor pribadi pengguna bahasa. Kalau unit dasar langue adalah kata, maka unit dasar parole adalah kalimat Sobur, 2003: 50-51 Pada saat yang sama, Saussure menyatakan bahwa tinjauan terhadap langue bahasa sebagai sistem harus didahulukan daripada parole bahasa sebagai tanda penuturan ujaran. Artinya, posisi sistem bahasa secara umum mendahului dan lebih penting daripada seluruh ujaran nyata yang pernah benar- benar dituturkan. Ini merupakan argumen paling mengejutkan yang lahir dari sudut pandang ilmu-ilmu alam, ilmu diman bukti fisik positif menjadi satu- satunya bukti yang dapat diterima. Namun demikian, menurut Saussure, bukti fiksi positif tidaklah cukup untuk menjelaskan bahasa yang menandakan sebagai bahasa yang menandakan sekaligus memuat informasi. Dengan mendifinisikan langue dan parole. Saussure membedakan antara bahasa dan bagaimana itu digunakan dan karena itu memungkinkan kedua hal yang sangat berbeda untuk dipelajari sebagai entitas yang terpisah. Sebagai seorang strukturalis, Suassure lebih tertarik pada langue dan parole. Itu adalah sistem yang dapat diciptakan makna yang menarik daripada kejadian individual penggunaannya.

2.2. Kerangka Berpikir

Dokumen yang terkait

PEMAKNAAN LIRIK LAGU “SUSIS”(Studi Semiologi Pemaknaan Pada Lirik Lagu “Susis (Suami Sieun Istri)” oleh “Sule” dari Album “Prikitiew”).

0 2 119

PEMAKNAAN LIRIK LAGU “SUSIS” (Studi Semiologi Pemaknaan Pada Lirik Lagu “Susis (Suami Sieun Istri)” oleh “Sule” dari Album “Prikitiew”).

0 2 121

PEMAKNAAN LIRIK LAGU “SELAMANYA INDONESIA”(Studi Semiologi Pemaknaan Lirik Lagu “Selamanya Indonesia” yang dipopulerkan oleh 21st Night).

0 6 95

Pemaknaan Lirik Lagu “ Drama Keadilan “ (Studi Semiologi Terhadap Pemaknaan Lirik lagu “Drama Keadilan Yang Dipopulerkan Oleh Saykoji”).

3 13 117

PEMAKNAAN LIRIK LAGU (Studi Semiologi pemaknaan lirik lagu “Bobrokisasi Borokisme” dari Slank dalam Album Jurustandur No. 18).

0 0 105

PEMAKNAAN LIRIK LAGU”JANGAN BILANG SIAPA-SIAPA”(Studi Semiologi Pemaknaan Lirik Lagu”Jangan Bilang Siapa-siapa” yang dipopulerkan oleh aura Kasih feat.Aliya Sachi.

0 9 80

PEMAKNAAN LIRIK LAGU”JANGAN BILANG SIAPA-SIAPA”(Studi Semiologi Pemaknaan Lirik Lagu”Jangan Bilang Siapa-siapa” yang dipopulerkan oleh aura Kasih feat.Aliya Sachi

0 0 23

DAFTAR ISI - PEMAKNAAN LIRIK LAGU (Studi Semiologi Pemaknaan Lirik Lagu “Mata Keranjang” dari Aura Kasih).

0 0 10

Pemaknaan Lirik Lagu “ Drama Keadilan “ (Studi Semiologi Terhadap Pemaknaan Lirik lagu “Drama Keadilan Yang Dipopulerkan Oleh Saykoji”)

0 0 19

PEMAKNAAN LIRIK LAGU “SELAMANYA INDONESIA”(Studi Semiologi Pemaknaan Lirik Lagu “Selamanya Indonesia” yang dipopulerkan oleh 21st Night)

0 0 23