Film sebagai salah satu alat komunikasi massa Pengertian Kekerasan

2.1.2 Film sebagai salah satu alat komunikasi massa

Dalam pengertian umum, media massa adalah sarana informasi untuk menyampaikanberita kepada masyarakat luas, baik yang menggunakan alat cetak surat kabar, majalah, bulletin, dan sebagainya maupun elektronik televise, radio, internet, dan sebagainya. Sebagai salah satu media komunikasi massa yang bersifat elektronik dipadukan dengan hasil ekspresi seni dan budaya, film memiliki peranan penting dalam masyarakat. Di satu sisi film dapat memperkaya nuansa kehidupan manusia dengan hal-hal yang bermanfaat dari berbagai dimensi. Penafsran tentang makna bergantung dari sisi mana kita memandangnya. Film yang kita tonton merupakan salah satu representasi dari realitas yang ada dalam masyarakat. Walaupun kadang-kadang penuh imajinasi dan fiksi, tetapi tetap saja film itu mengambil tema dari realitas social yang ada dalam masyarakat. Menurut Tuner, film bukan hanya refleksi dari realitas tapi makna film sebagai representasi realitas masyarakat. Film membentuk dan menghadirkan kembali realitas berdasarkan kode-kode, konveksi-konveksi, dan ideology dari kebudayaan. Menurut McQuail tugas film adalah menghibur, memberikan informasi dan mendidik. “Media massa dalam menjalankan fungsinya menyajikan hiburan yang dapat menyenangkan hati pembaca, pendengar, penonton. Hiburan itu dapat saja muncul dalam bentuk musik, cerita maupun berita-berita ringan yang terjadi di sekitar kita”. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

2.1.3 Pengertian Kekerasan

Dalam kamus umum bahasa Indonesia, kekerasan diartikan sebagai sifat atau hal yang keras. Sedangkan paksaan berarti tekanan, desakan yang keras, jadi kekerasan berarti membawa kekuatan, paksaan dan tekanan Poerwadarminta, 1999 :102. Sedangkan dalam bahasa Inggris, kekerasan Violence berarti sebagai suatu serangan atau invasi fisik integritas mental psikologis seseorang Englander dalam Saraswati, 2003 : 13. Menurut Johan Galtung, kekerasan terjadi apabila manusia dipengaruhi sedemikian rupa sehingga jasmani dan mental aktualnya berada dibawah realisasi potensialnya. Kata-kata kunci yang perlu diterapkan yaitu actual nyata dan potensial mungkin, dibiarkan serta dibatasi tanpa disingkirkan kekerasan sering dilakukan oleh seseorang atau lembaga yang dianggap kuat atau lebih dominant memiliki otoritas tertentu. Mereka yang memiliki wewenang lebih itu cenderung akan melakukan kekerasan bila merasa wewenang mereka ada yang melanggar dan tidak dipatuhi. Dengan kata lain, sesungguhnya kekerasan itu potensial dilakukan oleh siapapun dan sudah melekat didalam suatu pola relasi yang diantara kedua belah pihak merupakan adanya ketidakseimbangan yang satu memiliki otoritas yang lebih besar dari pada yang lainnya. Kekerasan pada dasarnya tergolong kedalam dua bentuk kekerasan yang mencakup kekerasan dalam skala kecil atau yang tidak terencanakan, dan kekerasan yang terkoordinir, yang dilakukan oleh kelompok-kelompok baik yang diberi hak Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. maupun yang tidak, seperti yang terjadi dalam perang yakni kekerasan antar masyarakat dan terorisme. Kekerasan domestic adalah kekerasan yang terjadi dalam rumah tangga, dimana biasanya yang berjenis kelamin laki-laki menganiaya secara verbal, fisik, dan psikologis. Kekerasan secara verbal seperti berkata-kata yang tidak semestinya, kekerasan fisik misalnya, meliputi tindakan yang mengakibatkan rasa sakit, luka atau bekas luka ditubuh seseorang, keguguran, pingsan, dan atau kematian. Kekerasan psikologis adalah tindakan yang mengakibatkan rasa takut, kehilangan percaya diri, kehilangan kemampuan untuk mengambil tindakan, rasa tidak berdaya, dan atau penderitaan jiwa serius kepada jenis kelamin perempuan Avivia, 2006 : 179-180 Menurut pasal 5 Undang-undang nomer 23 Tahun 2004 tentang penghapusan kekerasan dalam rumah tangga, kekerasan dibagi menjadi beberapa jenis Fokusmedia, 2004 :5-6, diantaranya: 1. Kekerasan Fisik adalah perbuatan yang mengakibatkan rasa sakit, jatuh sakit atau luka berat. 2. Kekerasan Psikis adalah perbuatan yang mengakibatkan ketakutan hilangnya respon, hilangnya kemampuan untuk bertindak, rasa tidak berdaya, malu, tersinggung dan penderita psikis berat pada seseorang. 3. Kekerasan Seksual adalah segala tindakan yang muncul dalam bentuk paksaan atau mengancam untuk melakuakn hubungan seksual, melakuakan siksaan yang bertindak sadis pada seseorang. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 4. Kekerasan Ekonomi adalah setiap perbuatan yang mengakibatkan kerugian dan penghinaan secara ekonomi, terlantarnya anggota kelompok dan atau menciptakan ketergantungan ekonomi dengan cara membatasi dan melarang untuk bekerja yang layak di dalam dan diluar rumah sehingga korban berada dibawah kendali orang tersebut. Menurut Kompas 1993 dalam penelitian Paul Joseph I.R 1996:37 ada dua jenis kekerasan yaitu kekerasan verbal dan non verbal. Kekerasan verbal adalah kekerasan yang berbentuk kata-kata, kategori kekerasan verbal meliputi, umpatan olok-olok, hinaandan segala perkataan yang menyebabkan lawan bicara merasa tersinggung, emosi dan marah. Sedangkan kekerasan non verbal adalah melalui bahasa tubuh, tindakan, intonasi dan kecepatan suara. Kekerasan sangat sering kita jumpai yang kita tahu secara langsung hanyalah sebagian dari kekerasan itu sendiri.

2.1.4 Kekerasan Terhadap Perempuan