Pada gambar diatas pencahayaan yang digunakan cukup terang, hal ini menunjukkan keadaan masjid tidak terlalu mewah hanya orang-orang
terdekat saja yang menyaksikan acara tersebut
4.2.3 Dalam Level Ideology
Level ideology dimana pengorganisasian kode-kode tersebut terdapat dalam suatu kesatuan coherence dan penerimaan social social
acceptability, seperti: kelas, patriarki, ras, feminisme, maskulinitas, matrealisme, kapitalisme, liberalisme,dan lainnya.
Dalam level ini peneliti menemukan salah satu contoh dari level ideology yaitu Feminisme.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
Feminisme adalah suatu bentuk aura yang ditonjolkan oleh seorang perempuan yang dapat tercemin dari diri seseorang itu sehingga dapat
menarik perhatian seorang lelaki. Visual : Pantai
Scene 9 Terlihat Anissa merenung menenangkan diri di pantai
Analisis: Disini
terlihat pakaian yang dipakai oleh Anissa terlihat biasa tetapi
memiliki unsur feminisme ini terlihat dari gaya busana yang tidak memperlihatkan lekukan bentuk tubuh Anissa bahkan yang terlihat jelas
besarnya baju yang digunakan oleh Anissa. Dan terlihat Anissa menggunakan bawahan rok sehari-hari. Anissa sejak kecil di didik dengan orang tuanya
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
menggunakan pakaian yang khusus perempuan jadi Anissa tidak pernah menggunakan celana dalam kehidupan sehari-hari.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Kesimpulan dari film Perempuan Berkalung Sorban yang saya amati adalah:
Bentuk kekerasan yang dilakukan oleh laki-laki terhadap perempuan dan kekerasan itu berupa kekerasan fisik dan kekerasan psikologis. Dalam film ini
dijelaskan bahwa tokoh Anissa yang merupakan gadis yang pandai dan cerdas sejak kecil dididik oleh ayahnya yang merupakan Kyai sebuah Pesantren Putri
yang berada di daerah Jawa Timur. Dari setiap tampilan-tampilan adegan peneliti dapat melihat tanda-
tanda yang disampaikan pesan akan adanya kekerasan yang dilakukan oleh kaum laki-laki terhadap perempuan, karena ada perundang-undangan yang
melindungi perempuan dari tindak kekerasan perempuan baik secara fisik maupun psikologis. Dalam film ini ditampilkan gambar melalui aktifitas-
aktifitas yang bermakna simbolik. Penggambaran adegan diambil hanya beberapa scene dalam film yang mengandung unsure-unsur kekerasan yang
dilakukan oleh kaum laki-laki terhadap perempuan. Dalam scene-scene tersebut divisualisasikan bagaiman kekerasan
tersebut ditampilkan oleh tokoh Syamsudin terhadap Anissa yang merupakan istri tersangka. Sifat dari Syamsudin yang suka sekali melakukan tindak
kekerasan pada Anissa lah yang membuat tekanan batin yang dirasakan oleh
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.