Penularan Kekaburan oleh Fungsi Tegas Fungsi Pengaburan dengan Variabel Tegas

3. Fungsi Pengaburan dengan Variabel Tegas

dalah suatu fungsi yang meng- hasilka efinisi 3.3 Fungsi Pengaburan Tunggal taan dari X ke himpunan kuasa ka- Fungsi pengaburan dengan variabel tegas a n bayangan dari daerah asal tegas berupa suatu himpunan kabur. D Fungsi pengaburan f ~ dari X ke Y adalah peme bur ~ Y P ~ ~ : Y P X f → yaitu pemetaan dari daerah asal tegas ke daerah hasil yang elemen-elemennya ontoh 3.5 a himpunan tegas } 4 , 3 , 2 { adalah himpunan-himpunan kabur. C Diberikan du = A dan } 12 , 9 , 8 , 6 , 4 , 3 , 2 { = B . Suatu fungsi kabur f ~ memetakan angg dalam ota-anggota A ke himpunan kuasa ~ B P dengan aturan berikut ini 3 2 1 4 , 2 ~ ~ ~ , 3 B f B f B = = = di mana , { f } , ~ 3 2 B dengan 1 B B B P = } 5 . , , 1 , 4 , 5 . , 2 { 1 6 = B , } 5 . , 9 , 1 , 6 , 5 . , 3 { 2 = B , dan } 5 . , 12 , 1 , 8 , 5 . , 4 { 3 = B . ambar 3.1. Secara detail, hubungan dalam peme G taan tersebut disajikan dalam PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Gambar 3.1 . Fungsi pengaburan Jika kita aplikasikan operasi potongan- α pada fungsi pengaburan tersebut, akan diperoleh 1 untuk } 4 { 2 : 5 . untuk } 6 , 4 , 2 { 2 : = → = → α α f f dengan cara yang sama 1 untuk } 6 { 3 : 5 . untuk } 9 , 6 , 3 { 3 : = → = → α α f f kemudian 1 untuk } 8 { 4 : 5 . untuk } 12 , 8 , 4 { 4 : = → = → α α f f Definisi 3.4 Himpunan kabur fungsi-fungsi tegas dari X ke Y didefinisikan sebagai himpunan kabur fungsi-fungsi tegas } ..., , 1 n i f i = dan dinotasikan sebagai } ,..., 1 , : , { ~ ~ n i Y X f f f f i i f i = → = μ i f fungsi tegas pada X. Fungsi tersebut menghasilkan himpunan kabur. Contoh 3.6 Jika fungsi-fungsi tegasnya adalah , dan , maka himpunan kabur fungsi- fungsi tersebut dengan daerah asal 1 f 2 f 3 f } 3 , 2 , 1 { = X adalah 1 , , } 5 . , , 7 . , , 4 . , { ~ 3 2 2 1 3 2 1 + − = = = = x x f x x f x x f f f f f dari , diperoleh 1 f } 4 . , 3 , 4 . , 2 , 4 . , 1 { ~ 1 = f dari , diperoleh 2 f } 7 . , 9 , 7 . , 4 , 7 . , 1 { ~ 2 = f dari , diperoleh 3 f } 5 . , 2 , 5 . , 1 , 5 . , { ~ 3 − − = f maka dapat kita ringkas keluarannya sebagai berikut: } 7 . , 1 , 5 . , { } 5 . , , 7 . , 1 , 4 . , 1 { 1 ~ = = f } 5 . , 1 , 7 . , 4 , 4 . , 2 { } 5 . , 1 , 7 . , 4 , 4 . , 2 { 2 ~ − = − = f } 5 . , 2 , 7 . , 9 , 4 . , 3 { } 5 . , 2 , 7 . , 9 , 4 . , 3 { 3 ~ − = − = f Dapat kita lihat bahwa fungsi kabur tersebut memetakan 2 ke 2 dengan derajat keanggotaan 0.4 dengan memakai fungsi , ke 4 dengan derajat keanggotaan 0.7 memakai fungsi , dan ke –1 dengan derajat keanggotaan 0.5 dengan fungsi . Hasil tersebut digambarkan oleh 1 f 2 f 3 f 2 ~ 2 f di atas. Contoh 3.7 Misalkan ada suatu himpunan kabur dengan fungsi kontinu pada Gambar 3.2 ] 2 , [ = X } 5 . , , 7 . , , 4 . , { ~ 3 2 1 f f f f = 1 , , 2 3 2 2 1 + = = = x x f x x f x x f Fungsi kabur tersebut memetakan 1.5 ke 1.5 dengan derajat keanggotaan 0.4 de- ngan memakai fungsi , ke 2.25 dengan derajat keanggotaan 0.7 dengan me- makai , dan ke 3.25 dengan derajat keanggotaan 0.5 memakai . Jadi 1 f 2 f 3 f } 5 . , 25 . 3 , 7 . , 25 . 2 , 4 . , 5 . 1 { 5 . 1 ~ = f . PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Gambar 3.2. Himpunan kabur fungsi-fungsi tegas

B. Ekstrim Kabur dari Fungsi

1. Himpunan Pemaksimum dan Peminimum

Definisi 3.5 Himpunan Pemaksimum Misalkan f adalah fungsi dengan nilai real dalam X dan nilai terbesar dan terkecil dari f adalah dan berturut-turut. Himpunan pemaksimum M dide- finisikan sebagai himpunan kabur dengan fungsi keanggotaan sup f inf f X x f f f x f x M ∈ ∀ − − = , inf sup inf μ yaitu himpunan pemaksimum M adalah suatu himpunan kabur dengan derajat keanggotaan didefinisikan sebagai derajat kemungkinan x menghasilkan nilai maksimum su Kemungkinan x berada dalam M didefinisikan dari posi- si normal relatif dalam interval [inf f val , [inf f X x ∈ p f . f . Inter f adalah ] sup , ] sup daerah hasil yang mungkin dari x f . H nan peminimum dari f didefinisikan sebagai himpunan pemaksimum dari –f. impu Contoh 3.8 Misalkan suatu fungsi Gambar 3.3 dengan interval nilai sebagai berikut f 10 1 ], 20 , 10 [ ] sup , [inf ≤ ≤ = x f f . Jika , maka . Derajat keanggotaan dari 5 = x 15 = x f 5 = x dalam himpunan pemaksimum M dapat dihitung sebagai berikut: 5 . 10 5 10 20 10 15 5 = = − − = M μ Jika , maka , dan 8 = x 19 = x f 9 . 10 9 10 20 10 19 8 = = − − = M μ x M μ menyatakan kemungkinan x menghasilkan nilai maksimum dari f. Dapat dikatakan bahwa dan 5 = x 8 = x menghasilkan nilai maksimum de- ngan kemungkinan 0.5 dan 0.9 berturut-turut. 20 = x f 20 10 10 1 ≤ ≤ ≤ ≤ x f x Gambar 3.3. Contoh himpunan pemaksimum