Daerah Asal Tegas Daerah Asal Kabur

⎩ ⎨ ⎧ ≤ ≤ = selainnya 2 untuk 1 π μ x x D Nilai maksimum dicapai di x f x di mana . 2 atau untuk 1 sup ] , min[ sup 2 2 π μ μ μ μ π π = = = = ≤ ≤ ≤ ≤ x x x x x M x D M x M Maka nilai maksimum 1 = x f dicapai ketika = x atau π 2 . Gambar 3.5. Nilai maksimum dengan daerah asal tegas

b. Daerah Asal Kabur

Sekarang dibahas cara mendapatkan nilai maksimum jika daerah asalnya didefinisikan dalam himpunan kabur. Agar f mencapai nilai maksimum di , dua kondisi berikut harus dipenuhi: x f x - x M μ maksimum - x D μ maksimum Elemen yang menghasilkan nilai maksimum f harus memenuhi dua kondisi di atas. Kemungkinan x menghasilkan nilai maksimum dari f ditentukan oleh min- imum dari M 1 x 1 1 x μ dan 1 x D μ yaitu: ] , [ min 1 1 x x D M μ μ . Titik yang membuat fungsi f menjadi maksimum didefinisikan sebagai beri- kut: x ] , [ min sup x x x f D M X x μ μ ∈ = di mana x M μ adalah fungsi keanggotaan himpunan pemaksimum dan x D μ adalah fungsi keanggotaan daerah asal kabur Gambar 3.6. Perbandingan dengan dalam Gambar 3.6, kemungkinan menghasilkan maksimum untuk f lebih besar dari : x 1 x 1 x x atau 1 1 x x x f x f M M μ μ . Tetapi karena 1 x D μ jauh lebih kecil dari pada x D μ , maka dipilih sebagai nilai maksimum. x f Gambar 3.6. Nilai maksimum sebagai skalar Contoh 3.11 Diberikan suatu fungsi dengan daerah asal kabur Gambar 3.7: ⎩ ⎨ ⎧ ≤ ≤ = ∈ + − = lainnya yang 1 untuk , 2 2 x x x D x x x f D μ Fungsi keanggotaan himpunan pemaksimum: 1 1 2 1 2 + − = − − + − = x x x M μ . Dari persamaan ] , [ min sup x x x f D M X x μ μ ∈ = titik diperoleh ketika x 6 . , 1 2 = = + − = x x x x x D M μ μ Maka kita mempunyai nilai maksimum 6 . untuk 4 . 1 = = x x f . PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Gambar 3.7. Nilai maksimum dari 2 + − = x x f dengan daerah asal kabur Contoh 3.12 Misalkan diberikan suatu fungsi tegas f dan daerah asal kaburnya D: 2 1 cos 2 1 lainnya untuk 2 untuk ] , 1 [ min , cos + = ⎪⎩ ⎪ ⎨ ⎧ ≤ ≤ = ∈ = x x x x x D x x x f M D μ π π μ seperti dalam Gambar 3.8. Maka ] , [ min max x x D M X x μ μ ∈ diperoleh ketika π 2 = x dan . 1 = x f Gambar 3.8. Nilai maksimum x x f cos = dengan daerah asal kabur

C. Integral dan Differensial Fungsi Kabur

1. Integral

Sekarang kita akan membahas integral fungsi kabur pada interval tegas dan pada interval kabur.

a. Integral Fungsi Kabur pada Interval Tegas

Definisi 3.6 Integral Fungsi Kabur Dalam interval tegas , misalkan fungsi kabur mempunyai nilai kabur ] , [ b a ] , [ untuk ~ b a x x f ∈ . Integral , ~ b a I dari fungsi kabur dalam dide- finisikan sebagai berikut ] , [ b a } ] 1 , [ , { , ~ ∫ ∫ ∈ + = + − b a b a dx x f dx x f b a I α α α α di mana dan adalah fungsi potongan- α dari − α f + α f ~ x f . Tanda + dalam rumus di atas menggambarkan keseluruhan unsur-unsur dalam himpunan kabur, bukan penjumlahan aritmetika. Selanjutnya, integral total diperoleh dengan mengumpulkan semua integral dari setiap fungsi potongan- α. Jika kita mengerjakan operasi potongan- α untuk fungsi kabur, diperoleh atau sehingga kita dapat menghitung integral dari masing-masing fungsi itu: − α f + α f ∫ − − = b a dx x f I ~ α α dan ∫ + + = b a dx x f I ~ α α Jadi dapat dikatakan bahwa kemungkinan − α I ~ atau + α I ~ adalah anggota dari integral total , ~ b a I adalah α. Contoh 3.13 Misalkan ada suatu himpunan kabur dari fungsi-fungsi dan kita akan menghitung integralnya pada [1, 2]: