Fungsi Keanggotaan Himpunan Kabur
A ~
= “himpunan anak-anak yang tinggi” dapat dinyatakan dengan cara daftar berikut ini:
A ~
= 0.9Andi + 0.4Budi + 0.6Iwan + 0.7Nanda + 0.5Anton. Sedangkan untuk himpunan takhingga yang kontinu, cara yang biasa di-
pakai adalah cara analitik yaitu untuk merepresentasikan fungsi keanggotaan him- punan kabur dalam suatu bentuk rumus matematis yang dapat dinyatakan dalam
bentuk grafik. Misalkan A adalah himpunan kabur “bilangan real yang dekat de- ngan 4”, maka
A ~
dapat dinyatakan dengan
∫
∈ −
−
=
R x
x
x e
A ~
2
4
di mana merupakan fungsi keanggotaan
2
4 ~
− −
=
x A
e x
μ
A ~
yang digambarkan dalam bentuk grafik berikut
Gambar 2.5. Grafik fungsi keanggotaan himpunan kabur
“bilangan real yang dekat dengan 4” PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Bilangan 4 mempunyai derajat keanggotaan sama dengan 1, yaitu
1
~
= x
A
μ , sedangkan 3 dan 5 mempunyai derajat keanggotaan 0.37, yaitu
37 .
5 3
~ ~
= =
A A
μ μ
. Himpunan kabur
A ~
“bilangan real yang dekat dengan 4”, juga dapat dinyatakan dengan fungsi keanggotaan berikut
⎪ ⎩
⎪ ⎨
⎧ ≤
≤ −
≤ ≤
− =
selainnya 5
4 untuk
5 4
3 untuk
3
~
x x
x x
x
A
μ
grafiknya adalah sebagai berikut
Gambar 2.6. Grafik fungsi keanggotaan himpunan kabur
“bilangan real yang dekat dengan 4”
Selanjutnya akan diperkenalkan beberapa himpunan kabur dengan fungsi keanggotaan yang sering digunakan.
Fungsi keanggotaan himpunan kabur disebut fungsi keanggotaan segitiga jika memiliki tiga parameter, yaitu
R c
b a
∈ ,
,
dengan c
b a
, yang dinyatakan sebagai
dengan aturan sebagai berikut:
, ,
; c
b a
x Segitiga
⎪ ⎪
⎪ ⎩
⎪ ⎪
⎪ ⎨
⎧ ≤
≤ −
− ≤
≤ −
− =
selainnya untuk
untuk ,
, ;
c x
b b
c x
c b
x a
a b
a x
c b
a x
Segitiga
Fungsi keanggotaan itu juga dapat dinyatakan sebagai berikut: ⎟⎟
⎠ ⎞
⎜⎜ ⎝
⎛ ⎟
⎠ ⎞
⎜ ⎝
⎛ −
− −
− =
, ,
min max
, ,
; b
c x
c b
b a
x c
b a
x Segitiga
Contoh 2.8
Misalkan diketahui fungsi keanggotaan , maka grafik fungsi
keanggotaan tersebut adalah
15 ,
6 ,
3 ;
x Segitiga
Gambar 2.7. Grafik fungsi keanggotaan
15 ,
6 ,
3 ;
x Segitiga
Fungsi keanggotaan himpunan kabur disebut fungsi keanggotaan trape- sium
jika memiliki empat parameter, yaitu
R d
c b
a ∈
, ,
,
dengan ,
yang dinyatakan sebagai dengan aturan sebagai berikut:
d c
b a
, ,
, ;
d c
b a
x Trapesium
⎪ ⎪
⎪ ⎩
⎪ ⎪
⎪ ⎨
⎧
≤ ≤
− −
≤ ≤
≤ ≤
− −
=
selainnya untuk
untuk 1
untuk ,
, ,
; d
x c
c d
x d
c x
b b
x a
a b
a x
d c
b a
x Trapesium
Fungsi keanggotaan itu juga dapat dinyatakan sebagai berikut: ⎟⎟
⎠ ⎞
⎜⎜ ⎝
⎛ ⎟
⎠ ⎞
⎜ ⎝
⎛ −
− −
− =
, ,
1 ,
min max
, ,
, ;
b c
x c
b b
a x
d c
b a
x Trapesium
.
Contoh 2.9
Misalkan diketahui fungsi keanggotaan , maka grafik
fungsi keanggotaan tersebut adalah
15 ,
9 ,
6 ,
3 ;
x Trapesium
Gambar 2.8. Grafik fungsi keanggotaan
15 ,
9 ,
6 ,
3 ;
x Trapesium
Fungsi keanggotaan himpunan kabur disebut fungsi keanggotaan Gauss jika memiliki dua parameter, yaitu
R b
a ∈
,
, yang dinyatakan dengan jika memenuhi
, ;
b a
x Gauss
2
, ;
⎟ ⎠
⎞ ⎜
⎝ ⎛ −
−
=
b a
x
e b
a x
Gauss di mana
a x
= adalah pusat dan b menentukan lebar dari fungsi keanggotaan ter- sebut. Gambar 2.5 merupakan grafik sebuah fungsi
.
8 ,
8 ;
x Gauss
Gambar 2.9. Grafik fungsi keanggotaan
.
8 ,
8 ;
x Gauss
Fungsi keanggotaan himpunan kabur disebut fungsi keanggotaan Cauchy jika memiliki tiga parameter, yaitu
R c
b a
∈ ,
,
, yang dinyatakan dengan jika memenuhi
, ,
; c
b a
x Cauchy
b
a c
x c
b a
x Cauchy
2
1 1
, ,
; −
+ =
di mana c
x = merupakan pusat dan a menentukan lebar, dan b menentukan ke-
miringan slope di titik silang dari fungsi keanggotaan Cauchy. Misalkan diberi- kan contoh sebuah fungsi keanggotaan
, diperlihatkan dalam Gambar 2.6 berikut ini
8 ,
1 ,
4 ;
x Cauchy
Gambar 2.10. Grafik fungsi keanggotaan
8 ,
1 ,
4 ;
x Cauchy
Fungsi keanggotaan himpunan kabur disebut fungsi keanggotaan Sigmoid jika memiliki dua parameter, yaitu
R c
a ∈
,
, dinyatakan dengan jika memenuhi
, ;
c a
x Sigmoid
1 1
, ;
c x
a
e c
a x
Sigmoid
− −
+ =
di mana a menentukan kemiringan fungsi keanggotaan sigmoid di titik silang c
x = .
Masih banyak fungsi-fungsi keanggotaan lain yang dapat dibuat untuk memenuhi keperluan dalam penerapan tertentu. Fungsi keanggotaan sangat
penting dalam teori himpunan kabur. Dalam setiap penerapan, harus disesuaikan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
fungsi keanggotaan dari himpunan kabur yang akan digunakan untuk menyatakan istilah linguistik yang akan dipakai.