Manfaat Penulisan Usaha meningkatkan penghayatan kebahagiaan sejati Fransiskan para suster yunior Fransiskanes Santa Elisabeth melalui katakese Shared Christian Praxis.

Meskipun Mgr Henricus Van Beek menjelaskan bahwa Anggaran Dasar Ordo III tidak bertentangan dengan permintaan yang diajukan, namun Kongregasi Mater Dei di Haagdijk tidak dapat mengabulkan permintaan untuk menugaskan anggotanya untuk merawat orang sakit dari rumah ke rumah. Setelah melihat bahwa tarekat yang sudah ada tidak mungkin melakukan pelayanan merawat orang sakit dari rumah ke rumah, maka para tokoh agama dan tokoh masyarakat menyarankan kepada uskup untuk mendirikan tarekat baru, dengan meminta beberapa suster untuk berpindah ke kongregasi yang akan didirikan. Sr Mathilda dikenal dikenal baik oleh warga dan dipandang mampu menjadi perintis. Sr Mathilda berasal dari kota Nijmegen, lahir pada tanggal 21 Desember 1825 dari keluarga Leenders dengan nama baptis Wilhelmina. Pada waktu dia diminta melaksanakan tugas tersebut beliau sudah berusia 55 tahun. Demi nama Tuhan dan dengan permenungan yang mendalam akhirnya Sr Mathilda setuju untuk meninggalkan biara lama dan masuk ke biara baru dengan tetap hidup sebagai religius yang taat pada kaul kebiaraan dan memenuhi permintaan uskup dan menyuarakan kebutuhan umat. Selain Sr. Mathilda ada beberapa suster lain yang menjadi pionir dalam kongregasi baru ini, yaitu Sr. Anna yang memutuskan untuk mengikuti Sr. Mathilda. Pada tanggal 25 Juli 1880, Sr. Mathilda dan Sr. Anna menandatangani surat yang menyatakan kerelaannya meninggalkan Biara Alles Voor Allen. Empat hari kemudian, tepatnya tanggal 29 Juli 1880, mereka meninggalkan biara Alles Voor Allen . Kemudian, pada tanggal 01 Agustus 1880, kongregasi baru resmi berdiri dengan nama Kongregasi Religieuze Penitenten Recolectinen van de Heilige Franciscus Van Assisi , dan dipercayakan di bawah perlindungan Santa Elisabeth dari Hongaria, karena santa ini dipercaya Gereja Katolik sebagai pencinta orang miskin dan menderita, khususnya orang-orang sakit. Secara otomatis Sr. Mathilda Leenders menjadi pemimpin kelompok baru tersebut. Tidak lama setelah kongregasi berdiri ada dua suster datang dari biara Alles Voor Allen untuk membantu, yakni Sr Yuliana dan Sr. Berta, namun setelah sembilan bulan kembali ke biara asal di Haagdijk. Kemudian ada dua orang suster yang masuk menjadi anggota baru sebagai novis, yaitu Sr. Perpetua dan Sr. Camila, dan pada tahun 1883, ada seorang gadis yang melamar menjadi postulan yang kemudian akan menjadi Sr. Bernarda. Demikianlah akhirnya, seiring perkembangan jumlah anggota kongregasi, maka pembagian tugas mulai diorganisir lebih jelas. Sr. Mathilda Leenders ditugaskan sebagai Pemimpin Umum, Sr. M. Anna Van Dun sebagai Wakil Pemimpin dan Sr. Perpetua sebagai Magistra Novis Simbolon, 2009:176-191.

2. Selayang Pandang Kongregasi Fransiskanes Santa Elisabeth di Indonesia.

Pada tahun 1922, atas permintaan Pastor H.A.F.M. de Wolff OFMCap yang sangat menginginkan kehadiran perawat Katolik khususnya biarawati untuk bekerja di rumah sakit pemerintah, maka Mgr. Mathias Brans, pemimpin misi OFMCap yang berpusat di Sumatera Barat Padang bermaksud mengembangkan misi Katolik di bidang pelayanan kesehatan di Sumatera Utara Medan. Setelah membicarakan hal ini secara matang dengan pihak rumah sakit, maka Mgr. Mathias Brans menindaklanjuti rencana tersebut dengan meminta tenaga dari

Dokumen yang terkait

Sumbangan katekese umat dalam rangka meningkatkan penghayatan iman umat Lingkungan Santo Yusuf, Berut, Wilayah Santa Marta, Sumber, Paroki Santa Maria Lourdes, Sumber, Magelang, Jawa Tengah melalui Shared Christian Praxis.

8 70 209

Upaya kontekstualisasi spiritualitas pendiri implikasinya bagi pembinaan suster-suster yunior Kongregasi Suster Fransiskan Sukabumi.

1 11 224

DESKRIPSI TINGKAT KEBERMAKNAAN HIDUP SUSTER-SUSTER YUNIOR KONGREGASI FRANSISKANES SANTA ELISABETH (FSE) TAHUN 2004 DAN IMPLIKASINYA TERHADAP USULAN TOPIK-TOPIK BIMBINGAN KELOMPOK

0 0 86

Usaha meningkatkan efektivitas pelayanan para suster Puteri Kasih Indonesia terhadap orang miskin melalui katekese model Shared Christian Praxis - USD Repository

0 0 170

USAHA MENINGKATKAN KEMAMPUAN PARA SUSTER YUNIOR SUSTER-SUSTER CINTAKASIH SANTO CAROLUS BORROMEUS RAYON DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA DALAM BERKATEKESE UNTUK MENGEMBAN MISI GEREJA DENGAN MODEL SHARED CHRISTIAN PRAXIS SKRIPSI

0 0 198

Pembinaan hidup religius para suster yunior kongregasi suster-suster Fransiskanes Sibolga dalam proses pematangan pribadi berdasarkan nilai-nilai spiritualitas Santo Fransiskus Asisi - USD Repository

0 5 142

Penghayatan spiritualitas pelayanan Santo Fransiskus Assisi untuk kesaksian hidup injili masa sekarang, para suster Kongregasi Suster Fransiskan Santa Lusia (KSFL) Pematangsiantar - USD Repository

0 1 140

Pengaruh bimbingan rohani terhadap kemampuan komunikasi antarpribadi para suster yunior dan yang berkaul kekal lima tahun ke bawah Kongregasi Suster Fransiskan Santa Lusia Pematangsiantar - USD Repository

0 0 137

Usaha meningkatkan penghayatan kebahagiaan sejati Fransiskan para suster yunior Fransiskanes Santa Elisabeth melalui katakese Shared Christian Praxis - USD Repository

0 1 169

SEMANGAT PELAYANAN SUSTER MATHILDA LEENDERS ADALAH DASAR PELAYANAN PARA SUSTER FRANSISKANES SANTA ELISABETH BAGI ORANG SAKIT

0 1 152