3. Teknik Pengambilan Partisipan Penelitian
Teknik pengambilan partisipan dalam penelitian ini dilakukan berdasarkan teori atau berdasarkan konstruk operasional theory-basedoperational construct-
sampling . Patton dalam Poerwandari, 2007 menyatakan bahwa partisipan dipilih
berdasarkan kriteria tertentu, berdasarkan teori atau konstruk operasional sesuai studi- studi sebelumnya, atau sesuai dengan tujuan penelitian. Hal ini dilakukan agar sampel
benar-benar mewakili atau bersifat representatif terhadap fenomena yang dipelajari. Adapun partisipan dalam penelitian ini diperoleh berdasarkan kriteria antara lain,
wanita sandwich generation, memiliki suami, etnis Minangkabau, dan bekerja.
4. Teknik Pengumpulan Data
Sifat penelitian kualitatif yang terbuka dan luwes menjadikan metode pengumpulan data pada penelitian ini sangat beragam, disesuaikan dengan masalah,
tujuan penelitian, serta sifat objek yang diteliti Poerwandari, 2007. Adapun metode pengumpulan data pada penelitian ini ialah:
a. Wawancara
Banister dkk. dalam Poerwandari, 2007 menyatakan bahwa wawancara adalah percakapan dan tanya jawab yang diarahkan untuk mencapai tujuan tertentu.
Wawancara kualitatif dilakukan jika peneliti memiliki tujuan untuk memperoleh tentang makna-makna subjektif yang dipahami individu sesuai dengan topik yang
diteliti, dan bermaksud melakukan eksplorasi terhadap isu tersebut, yang mana tidak dapat dilakukan melalui pendekatan lain.
Universitas Sumatera Utara
Jadi, pada penelitian ini partisipan diwawancarai untuk memperoleh gambaran subjective well-being
sebagai sandwich generation yang memiliki etnis Minangkabau dan faktor-faktor yang mempengaruhinya, sesuai dengan pengalaman subjektif dari
masing-masing partisipan. Terdapat tiga pendekatan dasar dalam memperoleh data kualitatif melalui wawancara, antara lain wawancara informal, wawancara dengan
pedoman umum, dan wawancara dengan pedoman standar yang terbuka Patton dalam Poerwandari, 2007. Penelitian ini menggunakan wawancara dengan pedoman
umum, wawancara mendalam atau in depth-interview, serta berbentuk open-ended question
. Dalam proses wawancara dengan pedoman umum, peneliti dilengkapi
pedoman wawancara yang sangat umum, dimana berisikan isu-isu yang harus diliput tanpa menentukan urutan pertanyaan, bahkan mungkin tanpa menggunakan bentuk
pertanyaan eksplisit. Pedoman wawancara digunakan untuk mengingatkan mengenai aspek-aspek yang harus dibahas, sekaligus menjadi daftar pengecek checklist
apakah aspek-aspek yang relevan telah ditanyakan atau dibahas. Wawancara juga dapat berbentuk wawancara mendalam, dimana peneliti mengajukan pertanyaan
mengenai berbagai segi kehidupan partisipan sesuai dengan topik penelitian secara utuh dan mendalam. Jika data wawancara dirasakan oleh peneliti belum begitu jelas
untuk ditarik kesimpulannya, maka peneliti akan mencoba untuk melakukan probing pada partisipan. Jenis pertanyaan yang digunakan dalam penelitian ini ialah open-
ended question , dimana peneliti mencoba untuk mendorong partisipan agar berbicara
Universitas Sumatera Utara
lebih lanjut mengenai topik yang dibahas dan tanpa membuat partisipan merasa diarahkan.
b. Observasi
Teknik pengumpulan data lainnya yang digunakan dalam penelitian ini ialah observasi. Observasi dilakukan sebagai alat tambahan yang dilakukan pada saat
wawancara berlangsung untuk melihat reaksi partisipan, antara lain ekspresi wajah, gerakan tubuh, intonasi suara, melihat bagaimana sikap dan reaksi partisipan terhadap
pertanyaan-pertanyaan yang diajukan, bagaimana keadaan partisipan saat wawancara, serta hal-hal yang sering dilakukan partisipan selama wawancara. Hal ini
dimaksudkan untuk memberikan data tambahan selama wawancara berlangsung. Poerwandari 2007 menyatakan bahwa observasi memiliki tujuan untuk
mendeskripsikan setting yang dipelajari, aktivitas-aktivitas yang berlangsung, orang- orang yang terlibat dalam aktivitas, dan makna kejadian dilihat dari perspektif mereka
yang terlibat dalam kejadian yang diamati tersebut.
5. Alat Bantu Pengumpulan Data