B. Kerangka Berpikir
1. Hubungan jenis kelamin dengan minat mahasiswa manjadi guru. Pria dan wanita memiliki karakter yang berbeda, misalnya saja: pria tegas
sedangkan wanita sabar dan penyayang. Dengan adanya perbedaan karakter tersebut diduga minat mereka untuk menjadi guru juga memiliki perbedaan.
2. Hubungan persepsi mahasiswa tentang profesi guru dengan minat mahasiswa untuk menjadi guru.
Persepsi merupakan pandangan seseorang tentang objek tertentu. Mahasiswa yang memiliki persepsi positif tentang profesi guru, memandang bahwa
profesi guru merupakan profesi yang memiliki nilai luhur. Persepsi positif tentang profesi guru dapat menyebabkan mahasiswa tersebut tertarik untuk
menjadi guru. 3. Hubungan status sosial ekonomi orang tua dengan minat mahasiswa untuk
menjadi guru. Status sosial ekonomi orang tua mencakup tingkat pendidikan orang tua, jenis
pekerjaan, penghasilan serta fasilitas khusus dan barang-barang berharga yang ada di rumah. Latar belakang status sosial ekonomi orang tua diduga
memiliki pengaruh terhadap pilihan anak. Keluarga dapat memberikan pandangan-pandangan mengenai nilai-nilai yang terkandung dalam bekerja.
Tinggi rendahnya status sosial jabatan dan kecocokan jabatan-jabatan tertentu yang diberikan orang tua untuk anak laki-laki dan perempuan akan
mempengaruhi minat anak terhadap pilihan suatu pekerjaan tertentu.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Keluarga atau orang tua yang memberikan pandangan positif tentang profesi guru dapat menyebabkan mahasiswa tersebut tertarik untuk menjadi guru.
C. Hipotesis
Ada sejumlah hipotesis yang akan diuji dalam penelitian ini, yaitu sebagai berikut: 1. Ada hubungan antara jenis kelamin dengan minat mahasiswa untuk
menjadi guru. 2. Ada hubungan antara persepsi mahasiswa dengan profesi guru terhadap
minat mahasiswa untuk menjadi guru. 3. Ada hubungan antara status sosial ekonomi orang tua dengan minat
mahasiswa menjadi guru.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB III METODE PENELITIAN