H. Teknik Analisis Data
1. Deskripsi Data Analisis deskripsi yaitu analisis data yang memberikan gambaran
secara terperinci terhadap gejala-gejala subjek penelitian dan memberikan penafsiran. Teknik analisis ini digunakan untuk menjawab rumusan
masalah. 2. Pengujian Hipotesis
Untuk pengujian hipotesis digunakan uji chi-square
2
. Teknik ini digunakan untuk menguji hipotesis yang sudah dirumuskan dalam Bab
II, langkah- langkah yang digunakan sebagai berikut: a. Merumuskan Ho dan Ha
Ho: µ
1 =
µ
2
Ho : Tidak ada hubungan jenis kelamin, persepsi mahasiswa tentang profesi guru, dan status sosial orang tua dengan minat
mahasiswa menjadi guru. Ha : µ
1
≠ µ
2
Ha : Ada hubungan jenis kelamin, persepsi mahasiswa tentang profesi guru, dan status sosial orang tua dengan minat mahasiswa
menjadi guru. b. Taraf signifikansi
Taraf signifikansi adalah 5, nilai kritisn Df
Df = k-1 b-1 Dimana : k = kategori pengamatan kolom
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
b = kategori pengamatan baris c. Kriteria pengujian
Ho diterima apabila
2
hitung
2
tabel Ho ditolak apabila
2
hitung
2
tabel d. Perhitungan chi square
2 2
=
∑
Dimana:
2
= Chi Square Fo = frekuensi yang diobservasi
Fh = frekuensi yang diharapkan Untuk memperoleh frekuensi yang diharapkan fh digunakan rumus:
fh = e. Membuat kesimpulan
1. Berdasarkan pada perbandingan Chi Square
2
hitung dengan Chi Square
2
tabel apabila
2
hitung
2
tabel, maka Ho ditolak. 2. Berdasarkan pada probabilitas signifikansi Ho ditolak apabila 0,05
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB IV GAMBARAN UMUM
A. Sejarah Perkembangan Universitas
1. Latar belakang Rencana mendirikan suatu perguruan tinggi keguruan lahir ketika
Prof. Moh. Yamin, S.H. menjabat Menteri Pendidikan, Pengajaran dan Kebudayaan Republik Indonesia. Sampai waktu itu, pendidikan khusus
guru-guru SMTPSMU dilaksanakan oleh kursus B1 yang didirikan di berbagai kota di Indonesia. Tetapi sewajarnyalah pendidikan yang amat
penting itu diangkat ke taraf keguruan universitas dengan mempertahankan arah dan tujuannya sendiri, yaitu keguruan di sekolah menengah.
Selanjutnya kursus-kursus
B1 tersebut dianggap crash program,
sehingga Superior Misionaris Societas Jesus, yaitu Pater Kester berusaha mendirikan suatu perguruan tinggi. Kebetulan pada tahun 1954-1955, Prof.
De Quelje, pejabat kementerian PP dan K, berkunjung ke Yogyakarta. Kesempatan ini kemudian dimanfaatkan oleh Pater Kester, Pater Ruding,
dan Pater H. Loeff untuk menggali informasi tentang gagasan Prof. Moh. Yamin, S.H. untuk mendirikan PTPG Perguruan Tinggi Pendidikan
Guru. Kemudian tiga kursus B1 milik Jesuit, yaitu B1 mendidik
Yayasan de Britto, B1
Sejarah, dan B1 Bahasa Inggris Yayasan Loyola digabung menjadi satu. Dengan demikian lahirlah PTPG Sanata Dharma
yang dimulai tanggal 17 Desember 1955.
33
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI