mempengaruhi semangat belajar seorang siswa. sebagai contoh misalnya para guru yang selalu menunjukan sikap dan perilaku
yang simpatik dan memperlihatkan suri teladan yang baik khusunya dalam hal belajar dapat menjadi daya dorong yang
positif bagi kegiatan belajar. b
Lingkungan non sosial seperti gedung sekolah dan rumah tempat tinggal keluarga siswa. Rumah yang sepit dan berantakan
serta pekampungan yang terlalu padat yang tidat memiliki sarana umum untuk kegiatan remaja seperti lapangan voli akan
mendorong siswa untuk berkeliaran ke tempat yang sebenarnya tidak pantas untuk dikunjungi.
3. Faktor pendekatan belajar.
Pendekatan belajar dapat dipahami sebagai cara atau strategi yang digunakan dalam menunjang keefektifan dan efisiensi proses
belajar dalam mempelajari materi. Strategi dalam hal ini bearti seperangkat langkah perasional yang direkayasa sedemikian rupa
untuk memecahkan masalah atau untuk mencapai tujuan belajar.
F. Pembelajaran Kooperatif
1. Pengertian Pembelajaran Kooperatif
Pembelajaran kooperatif merupakan sistem pengajaran yang memberi kesempatan kepada anak didik untuk bekerja sama dengan sesama siswa
dalam tugas-tugas yang terstruktur. Menurut Suyatno 2009:51,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
pembelajaran kooperatif adalah kegiatan pembelajaran dengan cara berkelompok untuk bekerja sama saling membantu mengkonstruksi konsep
dan menyelesaikan persoalan. Sedangkan menurut Agus Suprijono 2008:54, pembelajaran kooperatif adalah konsep yang lebih luas meliputi
semua jenis kerja kelompok termasuk bentuk-bentuk yang lebih diarahkan oleh guru. Untuk mencapai hasil yang maksimal, ada lima unsur dalam
pembelajaran kooperatif yang harus diterapkan Roger, David dalam bukunya Agus Suprijono, 2008:58-61, yaitu:
a Saling ketergantungan yang positif yang bertujuan untuk
menumbuhkan perasaan bahwa dirinya teritegrasi dalam kelompok, pencapaian tujuan sukses apbila semua anggota kelompok mencapai
tujuan. Kelompok akan mengusahakan semua anggota akan mendapat penghargaan yang sama dan peserta didik ditugasi untuk saling
mendukung terhadap siswa atau peserta didik lain dalam kelompoknya, selain tanggungjawab terhadap diri sendiri dalam
mempelajari materi yang dihadapi. b
Tanggung jawab perorangan yang akan diberikan satu tesevaluasi atau penghargaan yang akan ikut berpengaruh terhadap evaluasi
kelompok. c
Interaksi promotif yaitu dengan ciri-ciri: saling membantu secara efektif dan efisien, saling memberi informasi dan sarana yang
diperlukan, memproses informasi secara bersama, saling mengingatkan, saling membantu dan merumuskan serta
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
mengembangkan argumentasi dan meningkatkan kemampuan wawasan terhadap masalah yang dihadapi, saling memotivasi untuk
memperoleh keberhasilan brsama. d
Ketrampilan sosial dimana siswa berbagi untuk saling mengenal dan mempercayai, mampu berkomunikasi secara akurat dan tidak
ambisius, saling menerima dan saling mendukung serta mampu menyelesaikan konflik secara konstruktif.
e Pemrosesan kelompok yaitu setiap siswa akan diminta
mempertanggungjawabkan secara individual materi yang ditangani dalam kelompok kooperatif.
Jadi, pembelajaran kooperatif merupakan strategi belajar dengan sejumlah siswa sebagai anggota kelompok kecil yang tingkat kemampuannya
berbeda. Dan model ini berfungsi untuk mencapai hasil belajar berupa prestasi akademik, toleransi, menerima keragaman dan pengembangan
ketrampilan sosial.
2. Tujuan Pembelajaran Kooperatif