3. Keunggulan dan Kelemahan Pembelajaran Kooperatif
Menurut Roestiyah 2001:17, ada beberapa keuntungan dan kelemahan model pembelajaran kooperatif, antara lain:
a Keuntungan pembelajaran kooperatif, yaitu:
1 Memberikan kesempatan kepada siswa untuk menggunakan
keterampilan bertanya dan membahas suatu masalah. 2
Memberikan kesempatan kepada siswa untuk lebih intensif mengadakan penyelidikan mengenai suatu masalah sehingga
siswa tidak terlalu menggantungkan pada guru, akan tetapi dapat menambah kepercayaan kemampuan berpikir sendiri, menemukan
informasi dari berbagai sumber, dan belajar dari siswa yang lain. 3
Mengembangkan bakat kepemimpinan dan mengajarkan keterampilan berdiskusi. sehingga dapat membantu anak untuk
respek pada orang lain dan menyadari akan segala keterbatasannya serta menerima segala perbedaan.
4 Memungkinkan guru untuk lebih memperhatikan siswa sebagai
individu dan kebutuhan belajarnya. 5
Para siswa lebih aktif bergabung dalam pelajaran mereka atau mereka akan lebih aktif dalam diskusi sehingga interaksi selama
kooperatif berlangsung dapat meningkatkan motivasi dan memberikan rangsangan untuk berpikir.
6 Memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengembangkan
rasa menghargai, menghormati pribadi temannya sehingga dapat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
membantu anak untuk respek pada orang lain dan menyadari akan segala keterbatasannya serta menerima segala perbedaan.
b Kelemahan pembelajaran kooperatif, yaitu:
1 Belajar dalam kelompok hanya melibatkan mereka yang mampu
memimpin dan akan mengarahkan mereka yang kurang pandai. 2
Untuk memahami pembelajaran kooperatif memang butuh waktu, bisa terjadi cara belajar yang demikian apa yang seharusnya
dipelajari dan dipahami tidak pernah dicapai oleh siswa.
4. Tipe Pembelajaran Kooperatif
Metode pembelajaran kooperatif mempunyai beberapa tipe dengan langkah yang berbeda. Menurut Suyatno 2009:52-56, beberapa tipe
pembelajaran kooperatif adalah sebagai berikut: a
Tipe STAD Student Teams Achievement Division. Pembelajaran kooperatif tipe STAD ini termasuk untuk
pengelompokan kemampuan campur yang melibatkan pengakuan tim dan tanggung jawab kelompok untuk pembelajaran individu anggota.
Keanggoatan campuaran menurut tingkat pretasi, jenis kelamin, dan suku. Ciri-ciri pembelajaran ini yaitu kelas dibagi dalam kelompok
kecil. Tiap kelompok terdiri 4-5 anggota yang heterogen dan belajar dengan menggunakan metode pembelajaran kooperatif dan kuis.
Langkah-langkah pembelajaran ini adalah sebagai berikut: 1
Mengarahkan siswa untuk bergabung dalam kelompok. 2
Membuat kelompok heterogen.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3 Mendiskusikan bahan ajar atau modul secara kolaborasi.
4 Mempresentasikan hasil kelompok sehingga terjadi diskusi.
5 Mengadakan kuis individual dan buat perkembangan siswa atau
kelompok. 6
Mengumumkan rekor tim dam individu. 7
Memberikan penghargaan. Secara ringkas prosedur pembelajaran ini adalah pengajaran, belajar
dalam tim, tes, dan penghargaan kelompok. b
Tipe Jigsaw. Tipe Jigsaw termasuk pembelajaran kooperatif dimana siswa
ditempatkan ke dalam tim beranggotakan enam orang untuk mempelajari materi akademik yang telah dipecahkan menjadi bagian-
bagian untuk tiap anggota. Pengarahan informasi bahan ajar, buat kelompok heterogen, berikan bahan ajar yang terdiri beberapa bagian
sesuai banyak siswa dalam kelompok. Buat kelompok ahli sesuai bahan ajar yang sama sehingga terjadi kerja sama dan diskusi.
Kemudian kembali ke kelompok asal oleh anggota kelompok ahli, penyimpulan dan evaluasi, refleksi. Ciri-ciri pembelajaran ini adalah:
1 Setiap anggota tim terdiri dari 5-6 orang yang disebut kelompok
asal. 2
Kelompok ahli dari masing-masing kelompok asal berdiskusi sesuai keahlannya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3 Kelompok ahli kembali ke kelompok asal untuk saling bertukar
informasi. c
Tipe NHT Nemberes Head Together. Tipe NHT Nemberes Head Together adalah salah satu tipe
pembelajaran kooperatif dengan langkah-langkah sebagai berikut: 1
Mengarahkan. 2
Membuat kelompok heterogen dan tiap siswa memiliki nomer tertentu.
3 Memberi persoalan materi bahan ajar untuk tiap kelompok yang
sama tapi unuk siswa tidak sama sesuai dengan nomer siswa, tiap siswa dengan nomer sama mendapat tugas yang sama kemudian
bekerja kelompok. 4
Mempresentasikan hasil kerja kelompok dengan nomer siswa yang sama sesuai dengan tugas masing-masing sehingga terjadi diskusi
kelas. 5
Mengadakan kuis individual dan membuat skor perkembangan tiap siswa.
6 Mengumumkan hasil kuis dan memberi reward.
d Tipe TPS Think Pais Share.
Model pembelajaran ini tergolong tipe kooperatif dengan prosedur pembelajaran yaitu guru menyajikan materi klasikal, berikan
persoalan kepada siswa dan siswa bekerja kelompok dengan cara berpasangan sebangku-sebangku, presentasi kelompok, kuis
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
individual, buat sekor perkembangan, umumkan hasil kuis dan beri reward.
e Tipe GI.
Secara ringkas prosedur pembelajaran kooperatif tipe GI Group Investigation yaitu pemilihan topik, perencanaan kooperatif,
implementasi, analisis dan sintesis serta presentasi hasil final da evaluasi. Kelompok heterogen dengan orientasi tugas, recanakan
pelaksanaan investigasi, tiap kelompok mengivestigasi proyek tertentu bisa di luar kelas dan dalam lingkungan sekolah. Pengolahan data
dan penyajian data hasil investigasi, presentasi, kuis individual kemudian umumkan hasil dan berikan reward. Jadi tipe GI merupakan
pembelajaran kooperatif yang melibatkan kelompok kecil dimana siswa menggunakan iquiri kooperatif, perencanaan, proyek dan
diskusi kelompok.
G. Pembelajaran Kooperatif Tipe Student Teams Achievement Divisions