Rendemen Hasil analisa nugget keong mas

2. Rendemen

Berdasarkan hasil analisis ragam Lampiran 3, dapat diketahui bahwa terdapat interaksi yang nyata p ≤ 0,05 antara perlakuan penambahan tepung temulawak dan lama pengukusan, demikian juga masing-masing perlakuan berpengaruh nyata terhadap rendemen nugget yang dihasilkan. Hasil analisa rendemen nugget pada penambahan tepung temulawak dan lama pengukusan dapat dilihat pada Tabel 9 dan Gambar 5. Tabel 9. Pengaruh perlakuan penambahan tepung temulawak dan lama pengukusan terhadap rendemen nugget keong mas. Perlakuan Rendemen Notasi DMRT 5 Tepung temulawak Lama pengukusan menit 10 30 169.38 a - 40 171.51 a 7.49 50 179.34 b 7.82 20 30 192.56 c 8.00 40 198.11 c 8.12 50 209.93 d 8.24 30 30 198.75 c 8.19 40 212.66 d 8.14 50 236.82 e 8.17 Keterangan : Nilai rendemen yang disertai dengan huruf yang sama berarti tidak berbeda nyata pada p ≤ 0,05 Tabel 9 menunjukkan bahwa besarnya rendemen nugget pada perlakuan penambahan tepung temulawak dan lama pengukusan berkisar antara 169,38 – 236,82 . Penambahan tepung temulawak sebanyak 30 dan lama pengukusan 50 menit memberikan jumlah rendemen nugget yang tertinggi yaitu 236,82, sedangkan perlakuan penambahan tepung temulawak 10 dan lama pengukusan 30 menit memiliki rendemen terendah yaitu 169,38. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. Gambar 5. Hubungan antara perlakuan penambahan tepung temulawak dan lama pengukusan terhadap rendemen nugget. Gambar 5 menunjukkan bahwa semakin tinggi penambahan tepung temulawak dan semakin lama pengukusan maka rendemen nugget keong mas akan meningkat. Hal ini disebabkan karena tepung temulawak mengandung kadar pati dan serat yang tinggi, sehingga semakin meningkatnya persentase penambahan tepung temulawak dan lama pengukusan maka kadar air pada setiap peningkatan perlakuan akan meningkat sehingga rendemen menjadi tinggi. Hal ini di dukung Sumiati 1997 bahwa kadar pati tepung temulawak adalah sebesar 58,24 dan kadar seratnya 4,2. Menurut Winarno 2004, jumlah gugus hidroksil dalam molekul pati sangat besar, maka kemampuan menyerap air sangat besar sehingga rendemen yang dihasilkan dengan semakin tinggi.

3. Kadar abu