Kadar air Hasil analisa nugget keong mas

1. Kadar air

Berdasarkan hasil analisis ragam Lampiran 4, dapat diketahui bahwa terdapat interaksi yang nyata p ≤ 0,05 antara perlakuan penambahan tepung temulawak dan lama pengukusan, demikian juga masing-masing perlakuan berpengaruh nyata terhadap kadar air nugget yang dihasilkan. Hasil analisa kadar air nugget pada penambahan tepung temulawak dan lama pengukusan dapat dilihat pada Tabel 8 dan Gambar 4. Tabel 8. Pengaruh perlakuan penambahan tepung temulawak dan lama pengukusan terhadap kadar air nugget keong mas. Perlakuan Kadar air Notasi DMRT 5 Tepung temulawak Lama pengukusan menit 10 30 45.54 a - 40 48.38 bc 1.95 50 50.34 c 1.98 20 30 48.19 b 1.82 40 49.14 bc 1.98 50 51.24 c 1.99 30 30 48.21 b 1.90 40 53.55 d 2.00 50 55.13 d 2.01 Keterangan : Nilai yang disertai dengan huruf yang sama berarti tidak berbeda nyata pada p ≤ 0,05 Tabel 8 menunjukkan bahwa besarnya kadar air nugget pada perlakuan penambahan tepung temulawak dan lama pengukusan berkisar antara 45,54 – 55,13 . Penambahan tepung temulawak 10 dan lama pengukusan 30 menit memberikan kadar air nugget yang terendah yaitu 45.54, sedangkan perlakuan penambahan tepung temulawak 30 dan lama pengukusan 50 menit memiliki kadar air tertinggi yaitu 55.13. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. Gambar 4. Hubungan antara perlakuan penambahan tepung temulawak dan lama pengukusan terhadap kadar air nugget. Gambar 4. Menunjukkan bahwa semakin tinggi penambahan tepung temulawak dan semakin lama pengukusan maka kadar air nugget keong mas akan meningkat. Hal ini disebabkan karena dengan penambahan tepung temulawak dan semakin lama pengukusan maka semakin banyak jumlah kandungan pati yang mengikat air. Jika suatu suspensi pati di dalam air dipanaskan, air akan terpenetrasi melalui lapisan terluar menuju ke bagian dalam granula sehingga granula akan mulai mengembang. Peristiwa ini terjadi pada saat temperatur mencapai 60°C sampai dengan 85°C. Umumnya besar granula akan mengembang sampai lima kali lipat dari aslinya. Pada saat ukuran granula bertambah, campuran akan menjadi kental. Bila suhu mencapai 85°C, granula pati akan merekah dan isinya akan terdispersi ke dalam air. Molekul-molekul yang berantai panjang akan mulai saling terlepas dan campuran pati-pati akan menjadi lebih kental, membentuk sol suatu sistem hidrokoloid Fardiaz, et al., 1992. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

2. Rendemen