Bahan baku Nugget TINJAUAN PUSTAKA

coklat keemasan. Warna yang muncul disebabkan karena reaksi pencoklatan Maillard Ketaren, 1986. Reaksi Maillard terjadi antara protein, asam amino, dan amin dengan gula, aldehida dan keton, yang merupakan penyebab terjadinya pencoklatan selama pemanasan atau penyimpanan dalam waktu yang lama pada bahan pangan berprotein. Mekanisme reaksi pencoklatan ini diawali dengan adanya reaksi antara gugus karbonil dari gula pereduksi dengan gugus amino bebas dari protein atau asam amino dengan adanya pemanasan akan menghasilkan pigrnen- pigmen melanoidin yang berwarna coklat Harrell dan Carpenter, 1977. Penggorengan awal pre-frying adalah langkah yang terpenting dalam proses aplikasi batter dan breading. Tujuan penggorengan awal adalah untuk menempelkan perekat tepung pada produk sehingga dapat diproses lebih lanjut dengan pembekuan untuk selanjutnya didistribusikan kepada konsumen. Penggorengan awal akan memberikan warna pada produk, membentuk kerak pada produk setelah digoreng, memberikan penampakan goreng pada produk serta berkontribusi terhadap rasa produk Fellow, 2000. Penggorengan awal dilakukan dengan menggunakan minyak mendidih 180 sampai 195°C sampai setengah matang. Suhu penggorengan jika terlalu rendah, pelapis produk akan kurang matang. Jika suhu terlalu tinggi, pelapis produk akan berwarna gelap dan gosong. Waktu untuk penggorengan awal adalah sekitar 30 detik. Setelah itu nugget dikemas vakum dan disimpan pada suhu -20 sampai -30oC. Penggorengan awal dilakukan karena penggorengan pada produk akhir hanya berlangsung sekitar empat menit, atau tergantung pada ketebalan dan ukuran produk Tanoto, 1994.

B. Bahan baku Nugget

Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. Komposisi kimia daging dapat bervariasi di antara spesies, bangsa atau individu ternak. Komposisi kimia daging dapat dipengaruhi oleh faktor genetika dan lingkungan serta kemungkinan nutrisinya. Nilai nutrisi daging berhubungan dengan protein, lemak, karbohidrat dalam jumlah besar dan kontribusi kalori terbatas sebagai bahan pangan berasal dari mineral tertentu Soeparno,1998. Tabel 2. Komposisi kimia daging dari berbagai spesies ternak berdasarkan nilai per 100 gram Energi Kcal Air g Lemakg Protein g Abug Beef Lean meat Fatty meat Muthon Lean meat Fatty meat Fork Fatty meat Lean meat Chicken Rabbit 195 380 210 345 260 330 200 160 66,5 49 66 53 61 54,5 67 70 12 35 14,5 31 21 29,5 12 8 20 15 18 15 17 15 19,5 21 1 0,7 1,4 1 0,8 0,6 1 1 Sumber : Lebas et al. 1986 - Keong mas Keong mas Pomacea canaliculata adalah siput sawah dengan warna cangkang keemasan yang dianggap sebagai salah satu hama dalam produksi padi. Keong mas disebut hama karena menjadi pemakan tanaman padi di areal persawahan dan telurnya yang menempel pada batang padi menyebabkan tanaman padi mati. Keong mas memiliki karakteristik khusus yang dapat digunakan untuk membedakan dengan keong-keong jenis lain yang hidup pada habitat yang sama. Keong mas dewasa memiliki cangkang berwarna coklat dan daging berwarna putih krem hingga kemerah-merahan. Ukuran tubuhnya bervariasi dan tergantung pada ketersediaan makanan. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. Makanan keong mas umumnya berupa tanaman yang masih muda dan lunak, misalnya bibit padi, sayuran, dan enceng gondok Budiyono 2006. Keong mas cukup potensial sebagai sumber protein hewani. Keong mas juga mengandung vitamin dan mineral yang dibutuhkan oleh tubuh. Beberapa mineral yang ditemukan dalam daging keong mas antara lain kalsium, natrium, kalium, fosfor, magnesium, seng, dan zat besi Pambudi, 2011. Tabel 3. Kandungan mineral keong mas Komposisi mineral makro Kadar bk mg100 gr Komposisi mineral mikro Kadar bk mg100 gr Kalsium 7593,81 Besi 44,16 Natrium 620,84 Seng 20,57 Kalium 824,84 Selenium Tidak terdeteksi Fosfor 1454,32 Tembaga Tidak terdeteksi Magnesium 238,05 Sumber : Pambudi 2011 Pengolahan daging keong mas sebagai bahan pangan telah banyak dilakukan, seperti fortifikasi daging keong mas dalam pembuatan kerupuk keong mas Nurjanah et al. 1996. Tabel 4. Komposisi kimia daging keong mas Sumber: Nurjanah et al. 1996

C. Bahan Pengisi