Tujuan rekonsiliasi bank Materi Mengelola Administrasi Kas dan Bank KD: Menyusun
masih rendah dalam mengikuti pembelajaran. Hal tersebut dibuktikan dengan beberapa siswa yang sibuk sendiri, tidur-tiduran, dan bercerita dengan siswa
lain saat guru menjelaskan materi pelajaran. Dalam diskusi kelompok masih ada siswa yang enggan menyumbangkan ide dan tidak mau bekerja sama
dengan siswa lain. Peristiwa tersebut dapat terjadi karena guru belum menggunaakan model dan media pembelajaran yang menarik dan
menyenangkan. Dalam kondisi tersebut model pembelajaran kooperatif tipe TGT dapat diterapkan dalam kelas sebagai upaya untuk meningkatkan
motivasi belajar dan keterampilan sosial siswa. Dalam TGT siswa diajak untuk belajar dalam kelompok-kelompok kecil yang memungkinkan adanya
interaksi dan saling berdiskusi, adanya permainan yang menyenangkan, pertandingan akademik yang bertujuan untuk bersaing secara sehat, dan
penghargaan bagi kelompok. Dengan demikian, dengan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe TGT dapat merangsang siswa untuk tertarik
terlibat dalam proses pembelajaran sehingga pada akhirnya akan meningkatkan motivasi belajar dan keterampilan sosial siswa.
Pernyataan-pernyataan tersebut didukung oleh kajian hasil penelitian yang relevan, diantaranya:
1. Penelitian yang dilakukan Restika Parendrarti 2009 menunjukkan bahwa penerapan pembelajaran model
teams games tournament dapat
meningkatkan motivasi dan prestasi belajar biologi siswa. Peningkatan motivasi belajar biologi siswa ditunjukkan dengan peningkatan skor
motivasi belajar dan hasil belajar siswa yaitu 124,87 pada siklus I
termasuk kategori baik menjadi 151,70 pada siklus II termasuk kategori sangat baik.
2. Penelitian yang dilakukan Ni Wayan Eva Nurhayati 2012:226
menunjukkan bahwa penerapan pembelajaran kooperatif teams games tournament dapat meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa.
Peningkatan motivasi belajar siswa ditunjukkan dengan peningkatan nilai rata-rata persentase motivasi belajar siswa siklus I sebesar 64,6 cukup
tinggi menjadi 75,77 tinggi pada siklus II. Nilai rata-rata kelas mengalami peningkatan sebesar 10 yakni dari 70,53 pada siklus I
menjadi 77,86 pada sikulus II dengan kualifikasi tuntas. Ketuntasan klasikal meningkat dari siklus I 67 menjadi 93 pada siklus II.
3. Van Sikle Solihatin dan Rahajo, 2008:13 dalam penelitiannya mengenai model cooperative learning dan implikasinya terhadap perolehan belajar
siswa dan pengembangan kurikulum social studies, menemukan bahwa sistem belajar kelompok dan debriefing secara individual dan kelompok
dalam model cooperative learning mendorong tumbuhnya tanggung jawab sosial dan individual siswa, berkembangnya sikap ketergantungan positif,
mendorong peningkatan
dan kegairahan
belajar siswa,
serta mengembangkan dan ketercapaian kurikulum.
4. Penelitian yang dilakukan oleh Slavin Rusman, 2011:205 menyatakan bahwa: 1 penggunaan pembelajaran kooperatif dapat meningkatkan
prestasi belajar siswa dan sekaligus dapat meningkatkan hubungan sosial, menumbuhkan sikap toleransi, dan menghargai pendapat orang lain; 2