Keuntungan investasi dalam bentuk saham Resiko investasi dalam bentuk saham Indeks Harga Saham

Sebagai pemilik perusahaan pemegang saham biasa berhak untuk mendapatkan keuntungan perusahaan. Pembagian keuntungan perusahaan deviden untuk saham biasa ini dilakukan jika perusahaan sudah membayar deviden untuk saham preferen. c. Hak Preemptive Hak ini member prioritas pada pemegang saham lama untuk membeli tambahan saham baru sehinga presentasi kepemilikannya tidak berubah. 3. Saham treasuri adalah saham milik perusahaan yang sudah pernah dikeluarkan dan beredar yang kemudian dibeli kembali oleh perusahaan untuk disimpan sebagai treasuri yang nantinya dapat dijual kembali.

2.5.3 Keuntungan investasi dalam bentuk saham

Pada dasarnya, ada dua keuntungan yang diperoleh pemodal dengan membeli atau memiliki saham Darmadji dan Fakhrudin, 2001:8 yaitu : 1. Deviden yaitu pembagian keuntungan yang diberikan perusahaan penerbit saham tersebut atas keuntungan yang dihasilkan oleh perusahaan. 2. Capital gain merupakan selisih antara harga beli dan harga jual. Capital gain terbentuk karena adanya aktivitas perdagangan saham di pasar sekunder.

2.5.4 Resiko investasi dalam bentuk saham

Seorang pemodal yang melakukan investasi dalam bentuk saham akan menghadapi resiko sebagai berikut: Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber 1. Tidak mendapatkan deviden. 2. Capital Loss 3. Perusahaan bangkrut atau likuidasi 4. Saham di delist dari bursa. 5. Saham di suspend

2.5.5 Indeks Harga Saham

Indeks harga saham merupakan yang didasarkan pada perhitungan statistik yang menggambarkan perkembangan harga – harga saham terhadap tahun dasarnya. Menurut Sunariyah 2003:122 indeks harga saham mempunyai bentuk penyajian, diantaranya : 1. Indeks Harga Saham Individual Indeks harga saham individual menggambarkan suatu rangkaian informasi historis mengenai pergerakan harga masing – masing saham, sampai pada tanggal tertentu. 2. Indeks Harga Saham Gabungan a. Seluruh Saham Indeks Harga Saham Gabungan menggambarkan suatu rangkaian informasi historis mengenai pergerakan harga saham gabungan seluruh saham, pada tanggal tertentu. Indek harga saham gabungan seluruh saham adalah suatu nilai yang digunakan untuk mengukur kinerja gabungan seluruh saham yang tercatat disuatu bursa efek. b. Kelompok Saham Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber Indeks harga saham kelompok adalah suatu nilai yang digunakan untuk mengukur kinerja kelompok saham yang tercatat disuatu bursa efek. Indeks harga saham gabungan kelompok saham di Indonesia ada dua, yaitu: 2 Indeks LQ 45 Indeks ini terdiri dari 45 saham dengan likuiditas tinggi yang diseleksi melalui beberapa kriteria pemilihan. Selain pemilihan atas likuiditas, seleksi atas saham – saham tersebut mempertimbangkan kapitalisasi pasar. Bursa Efek Indonesia secara rutin memantau perkembangan kinerja komponen saham yang masuk dalam perhitungan Indeks LQ45 ini. Penggantian saham akan dilakukan setiap enam bulan sekali. Apabila terdapat saham yang tidak memenuhi kriteria seleksi indeks LQ 45 maka saham tersebut dikeluarkan dari perhitungan indeks dan diganti dengan saham lain yang memenuhi kriteria. Indeks LQ45 pertama kali diluncurkan pada tanggal 24 februari 1997. Hari dasar untuk perhitungan 13 juli 1994 dengan nilai dasar 100. Untuk seleksi awal digunakan data pasar dari 1993 – juni 1994, hingga terpilih 45 emiten 72 dari total kapitalisasi pasar dan 72,5 dari total nilai transaksi di pasar regular untuk dapat masuk dalam Indeks LQ 45 suatu saham harus memenuhi kriteria – kriteria berikut ini : a Harus termasuk dalam urutan 60 terbesar dari total transaksi saham di pasar regular rata – rata nilai transaksi selama 12 bulan terakhir Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber b Harus termasuk dalam urutan 60 terbesar berdasarkan kapitalisasi pasar rata – rata nilai kapitalisasi pasar selama 12 bulan terakhir c Telah tercatat di PT. Bursa Efek Indonesia minimal selama 3 bulan. 3 Indeks JII Jakarta Islamic Indeks Jakarta Isalamic Indeks terdiri dari 30 saham yang dipilih dari saham – saham yang dengan syariah islam. Penetuan kriteria pemilihan saham dalam JII melibatkan pihak Dewan Pengawas Syariah PT. Danareksa Investment Management. JII dimaksudkan sebagai tolak ukur untuk mengukur kinerja suatu investasi pada saham dengan basis syariah. c. Jenis Usaha Sektoral Indeks sektoral pertama kali diperkenalkan pada 2 januari 1996 dengan nilai awal indeks 100 untuk setip sector dan menggunakan hari dasar 28 desember 1995. Indeks sektoral merupakan sub indeks dari IHSG.

2.6 Suku Bunga