Latar belakang Model Indeks Tunggal Asumsi Model Indeks Tunggal

Dalam mengevaluasi kinerja portofoio periode waktu harus diperhatikan karena seperti halnya resiko, faktor waktu juga mempengaruhi return portofolio. 3. Penggunaan patok duga benchmark yang sesuai Dalam mengevaluasi kinerja portofolio harus membuat perbandingan antar return portofolio yang dievaluasi dengan return portofolio lain yang sebanding. Portofolio yang terpilih sebagai Bechmark harus bisa mencerminkan tujuan yang digunakan oleh investor secara akurat. 4. Tujuan investasi Dalam mengevaluasi kinerja portofolio harus memperhatikan tujuan yang ditetapkan oleh investor atau manajer investasi karena tujuan investasi yang berbeda akan mempengaruhi kinerja portofolio yang dikelola.

2.8 Model Indeks Tunggal

2.8.1 Latar belakang Model Indeks Tunggal

Model indeks tunggal pertama kali dikembangkan oleh Wiliam Sharpe pada tahun 1963 untuk menyederhanakan perhitungan pembentukan pada model Markowitz. Dengan menggunakan teori portofolio Markowitz yang sudah dijelaskan, investor menghadapi beberapa kendala. Diantaranya adalah banyaknya koefisien korelasi yang harus dihitung bila terdapat sejumlah Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber saham yang hendak dimasukkan dalam analisis portofolio. Jika investor memilki n sekuritas, maka jumlah koefisien korelasi yang diperhitungkan mengikuti rumus NN-12. Sehingga seandainya terdapat 20 saham maka terdapat 2020–12 = 190 koefisien korelasi Jogianto, 2000:221 2.8.2 Model Indeks Tunggal dan komponen returnnya Model indeks tunggal membagi return dari suatu sekuritas kedalam dua komponen, yaitu sebagai berikut : 1. Komponen return yang unik diwakili oleh yang αi yang independen terhadap return pasar. Bagi return yang unik hanya berhubungan dengan peristiwa mikro yang mempengaruhi perusahaan tertentu saja, tetapi tidak mempengaruhi semua perusahaan – perusahaan secar umum. 2. Komponen return yang berhubungan dengan return pasar yang diwakili oleh βi-Rm. Bagi return yang berhubungan dengan return pasar ditunjukkna oleh Beta βi yang merupakan sensivitas return suatu sekuritas terhadap return dari pasar.

2.8.3 Asumsi Model Indeks Tunggal

Menurut Jogianto 200:207 asumsi utama dari model indeks tunggal adalah kesalahan dari sekuritas ke-i tidak berkovari dengan kesalahan residu sekuritas ke-j atau ei tidak berkovari berkorelasi dengan Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber ej untuk semua nilai dari I dan j. asumsi ini secara matematis dapat dituliskan sebagai : Cov ei, ej = 0……………………………………………..2.1 Return indeks pasar Rm dan kesalahan residu untuk tiap – tiaop sekuritas ei dan merupakan variable – variable acak. Oleh karena itu, diasumsikan bahwa ei tidak berkovari dengan return indeks pasar Rm . Asumsi kedua ini dapat dinyatakan secara matematis sebagai berikut : Cov ei,Rm = 0…………………………………………….2.2

2.8.4 Varian return saham dalam Model Indeks Tunggal