3 Kesimpulan
Berdasarkan data hasil perhitungan dengan menggunakan SPSS pada tabel 4.9 ditunjukkan bahwa ada
perbedaan hasil post-test siswa antara kelas kontrol dan kelas eksperimen. Nilai mean post-test kelas eskperimen =
88.53 dan nilai post-test kelas kontrol = 74.48. Dapat dilihat nilat t = 4.071, p = .000
α = 0.05 maka hasil signifikan. Hal ini menandakan bahwa prestasi belajar siswa yang
diterapkan model Jigsaw II lebih baik dari prestasi belajar siswa yang diterapkan metode ceramah.
2. Minat belajar siswa terhadap metode pembelajaran
a. Data Minat Belajar Awal Kelas Kontrol dan Kelas Eksperimen
1 Data Minat Belajar Awal Kelas Kontrol dan Kelas
Eksperimen dapat dilihat pada tabel 4.10.
Tabel 4. 10 Skor Minat Belajar Awal Kedua Kelas No.
Skor Minat Belajar Awal Kelas Kontrol
Kelas Eksperimen 1
33 31
2 25
17 3
22 31
4 15
19 5
34 35
6 39
28 7
17 24
8 32
29 9
35 20
10 25
37 11
20 24
12 26
23 13
16 19
14 19
21 15
22 32
16 18
28 17
25 22
18 24
28 19
26 27
20 21
35 21
22 29
22 34
22 23
26 26
24 17
25 25
18 23
26 28
31 27
29 34
28 21
27 29
19 29
30 -
22 Mean
24.41 26.6
2 Uji test-t untuk Kelompok Independen dari Minat Belajar
Awal Kedua Kelas Perhitungan dilakukan dengan menggunakan SPSS
agar meminimalisir
terjadinya kesalahan
dalam menghitung. Perhitungan ini dilakukan untuk mengetahui
adakah perbedaan minat belajar awal siswa antara kelas kontrol dan kelas eksperimen.
Tabel 4. 11 Perbandingan Minat Belajar Awal Antara Kelas Kontrol dan Kelas Eksperimen
3 Kesimpulan
Berdasarkan data
hasil perhitungan
dengan menggunakan SPSS pada tabel 4.11 di atas menunjukkan
bahwa tidak ada perbedaan minat belajar awal siswa antara kelas kontrol dan kelas eksperimen, dapat dilihat nilai t = -
1.433, p = .157 α = 0.05 maka hasilnya tidak signifikan.
Nilai mean minat awal siswa yang kelas eksperimen menunjukkan kurang berminat berdasarkan tabel 3.7.
b. Data Minat Belajar Awal dan Minat Belajar Akhir Kelas
Kontrol 1
Data Minat Belajar Awal dan Minat Belajar Akhir Kelas Kontrol
Tabel 4. 12 Minat Belajar Awal dan Minat Belajar Akhir Kelas Kontrol
No Skor Minat
Belajar Awal Skor Minat
Belajar Akhir 1
33 40
2 25
24 3
22 27
4 15
27 5
34 38
6 39
32 7
17 34
8 32
33 9
35 42
10 25
36
11 20
22 12
26 30
13 16
38 14
19 32
15 22
23 16
18 39
17 25
26 18
24 40
19 26
26 20
21 35
21 22
34 22
34 35
23 26
36 24
17 33
25 18
26 26
28 27
27 29
33 28
21 37
29 19
27 Mean
24.41 32.14
2 Uji test-t untuk kelompok Dependen dari Minat Belajar
Awal dan Minat Belajar Akhir Kelas Kontrol Perhitungan dengan menggunakan program SPSS,
dari data minat belajar awal dan minat belajar akhir kelas kontrol dianalisis dengan Uji test-t untuk kelompok
Dependen dapat dilihat pada tabel 4.13 di bawah ini :
Tabel 4. 13 Perbandingan minat belajar awal dan minat belajar akhir kelas kontro
l
3 Kesimpulan
Data hasil perhitungan dengan menggunakan SPSS pada tabel 4.13 di atas menunjukkan bahwa mean minat
belajar awal siswa = 24.41 dan mean minat belajar akhir siswa = 32.14. Dilihat nilat t = -5.714
, p = .000 α = 0.05 maka hasilnya signifikan. Hal ini menandakan bahwa
terjadi peningkatan dari minat belajar siswa sebelum treatment ke minat belajar siswa sesudah treatment.
c. Data Minat Belajar Awal dan Minat Belajar Akhir Kelas
Eksperimen 1
Data Minat Belajar Awal dan Minat Belajar Akhir Kelas Eksperimen
Tabel 4. 14 Data Minat Belajar Awal dan Minat Belajar Akhir Kelas Eksperimen
No Skor Minat
Belajar Awal Skor Minat
Belajar Akhir 1
17 26
2 31
40 3
19 39
4 35
41 5
28 41
6 24
31 7
29 30
8 20
24 9
37 50
10 24
26 11
23 26
12 19
31 13
21 27
14 32
40 15
28 45
16 22
40 17
28 43
18 27
36 19
35 41
20 29
34 21
22 45
22 26
38 23
25 42
24 23
42 25
34 27
26 27
43 27
29 45
28 22
39 Mean
26.29 36.86
2 Uji test-t untuk kelompok dependen dari minat belajar awal
dan minat belajar akhir Kelas Eksperimen Perhitungan dengan menggunakan program SPSS,
dari data minat belajar awal dan minat belajar akhir siswa kelas eksperimen dianalisis dengan Uji test-t untuk
kelompok Dependen dapat dilihat pada tabel 4.15 di bawah ini :
Tabel 4. 15 Perbandingan minat belajar awal dan minat belajar akhir siswa kelas eksperimen
3 Kesimpulan
Berdasarkan data
hasil perhitungan
dengan menggunakan SPSS pada tabel 23 di atas menunjukkan
bahwa mean minat belajar awal = 26.29 dan minat belajar akhir = 36.86. Dilihat nilat t = -8.115
, p = .000 α = 0.05 maka hasilnya signifikan. Hal ini menandakan bahwa minat
belajar siswa sesudah diterapkan model Jigsaw II lebih tinggi dibandingkan minat belajar sebelumnya. Nilai mean
minat akhir siswa menunjukkan kategori berminat berdasarkan tabel 3.7
d. Data Minat Belajar Akhir Kelas Kontrol dan Kelas Eksperimen
1 Data Minat Belajar Akhir Kelas Kontrol dan Kelas
Eksperimen Tabel 4. 16 Minat Belajar Akhir Kedua Kelas
No. Skor Minat Belajar Akhir
Kelas Kontrol Kelas Eksperimen
1 40
26 2
24 40
3 27
39 4
27 41
5 38
41 6
32 31
7 34
30 8
33 24
9 42
50 10
36 26
11 22
26 12
30 31
13 38
27 14
32 40
15 23
45 16
39 40
17 26
43 18
40 36
19 26
41 20
35 34
21 34
45 22
35 38
23 36
42 24
33 42
25 26
27 26
27 43
27 33
45 28
37 39
29 27
- Mean
32.14 36.86
2 Uji test-t untuk kelompok Independen dari minat belajar
akhir siswa Kelas Kontrol dan Kelas Eksperimen Perhitungan dilakukan dengan menggunakan SPSS
agar meminimalisir
terjadinya kesalahan
dalam menghitung. Perhitungan ini dilakukan untuk mengetahui
adakah perbedaan minat belajar siswa antara kelas kontrol dan kelas eksperimen.
Tabel 4. 17 Perbandingan Minat Belajar Siswa Antara Kelas Kontrol dan Kelas Eksperimen
3 Kesimpulan
Berdasarkan data
hasil perhitungan
dengan menggunakan SPSS pada tabel 25 di atas menunjukkan
bahwa mean skor minat belajar akhir siswa kelas kontrol = 32.14 dan mean skor minat belajar akhir siswa kelas
eksperimen = 36.86. Dapat dilihat nilat t = -2.742, p = .000 α = 0.05 maka hasil signifikan. Hal ini menandakan
bahwa minat belajar siswa yang diberikan model pembelajaran Jigsaw II lebih tinggi dibandingkan dengan
minat belajar siswa yang diberikan metode ceramah.
e. Kategori Minat Belajar Siswa Sebelum Treatment
Berdasarkan tabel 4.18 menunjukkan bahwa pada kategori kurang berminat jumlah siswa kelas kontrol sebanyak 15 siswa
atau sekitar 51.72 sedangkan jumlah siswa kelas eksperimen sebanyak 14 siswa atau sekitar 46.67. Hal ini menandakan
bahwa minat belajar siswa kelas eksperimen dengan minat belajar siswa kelas kontrol kurang lebih sama.
Tabel 4. 18 Kategori Minat Belajar Awal Siswa
No Interval Kategori
Kelas Kontrol Kelas Eksperimen
Jumlah Siswa
Presentase Jumlah
Siswa Presentase
1 43-50
Sangat Berminat
2 35-42
Berminat 2
6.9 3
10 3
27-34 Cukup
Berminat 6
20.69 12
40 4
19-26 Kurang
Berminat 15
51.72 14
46.67 5
10-18 Tidak
Berminat 6
20.69 1
3.33 Jumlah
29 100
30 100
f. Kategori Minat Belajar Siswa Setelah Treatment
Berdasarkan tabel 4.19 menunjukkan bahwa pada kategori berminat jumlah siswa kelas kontrol sebanyak 11 siswa atau
sekitar 37.93 sedangkan jumlah siswa kelas eksperimen sebanyak 12 siswa atau sekitar 42.85. Pada kategori sangat
berminat jumlah siswa kelas kontrol sebanyak 1 siswa atau sekitar 3.45 sedangkan jumlah siswa kelas eksperimen
sebanyak 6 siswa atau sekitar 21.43. Hal ini menandakan bahwa minat belajar siswa kelas eksperimen lebih tinggi
dibandingkan dengan minat belajar siswa kelas kontrol. Tabel 4. 19 Kategori Minat Belajar Akhir Siswa
No Interval Kategori
Kelas Kontrol Kelas Eksperimen
Jumlah Siswa
Presentase Jumlah
Siswa Presentase
1 43-50
Sangat Berminat
1 3.45
6 21.43
2 35-42
Berminat 11
37.93 12
42.85 3
27-34 Cukup
Berminat 11
37.93 5
17.86
4 19-26
Kurang Berminat
6 20.69
5 17.86
5 10-18
Tidak Berminat
Jumlah 29
100 28
100
C. Pembahasan