Jika |t
obs
| |t
critical
| maka
signifikan, berarti
adapeningkatan prestasi
belajar tentang
materi termdinamika. Jika |t
obs
| |t
critical
| maka tidak signifikan, berarti tidak ada peningkatan prestasi belajar tentang materi
termodinamika. 3
Untuk mengetahui apakah prestasi belajar kelas eksperimen pada materi termodinamika lebih baik dari kelas kontrol atau
tidak dengan menggunakan uji-t independen. Adapun persamaan yang dapat digunakan dalam uji test-t dua grup
yang independen, dapat dilihat pada persamaan 1. Jika |t
obs
| |t
critical
| maka signifikan, berarti ada perbedaan hasil post-test pada kelas kontrol dan kelas eksperimen.
Jika |t
obs
| |t
critical
| maka tidak signifikan, berarti tidak ada perbedaan hasil post-test pada kelas kontrol dan kelas
eksperimen. Untuk analisa uji-t digunakan bantuan SPSS. Dengan menggunakan empat kali uji t-tes seperti diatas,
peneliti dapat mengetahui apakah penerapan model pembelajaran Jigsaw II sungguh-sungguh dapat meningkatkan prestasi belajar
siswa pada materi termodinamika.
2. Analisis Minat belajar
Minat siswa terhadap fisika dapat dikur dengan menggunakan angket kuisioner minat siswa terhadap fisika. Angket minat ini
terdiri dari sepuluh pernyataan, dimana semua pernyataannya positif. Untuk setiap pernyataan dilengkapi dengan lima alternatif
jawaban. Alternatif jawaban beserta skornya adalah sebagai berikut : Sangat Benar SB = 4, Benar B = 3, Kurang Benar KB = 2,
Tidak Benar TB = 1.Sehingga skor untuk setiap siswa yaitu : Skor minimal = 1 x 10 = 10
Skor maksimal = 5 x 10 = 50 Kemudian dibuat kategori minat seperti pada tabel 3.7 berikut:
Tabel 3. 7 Kategori Minat Belajar Siswa
No Inteval
Kategori 1
43-50 Sangat Berminat
2 35-42
Berminat 3
27-34 Cukup Berminat
4 19-26
Kurang Berminat 5
10-18 Tidak Berminat
Tabel diatas berfungsi untuk mengetahui kategori-kategori minat belajar siswa sebelum treatment dan sesudah treatment.
Untuk mengetahui peningkatan minat belajar siswa, peneliti memberikan angket minat sebelum pembelajaran dan sesudah
pembelajaran. Pembagian kedua angket ini dilakukan pada kelas kontrol dan kelas eksperimen. Adapun statistik yang digunakan
untuk mengetahui peningkatan minat belajar siswa terhadap model pembelajaran Jigsaw II sama dengan statistik yang digunakan pada
analisis prestasi belajar yaitu menggunakan uji t-test dapat dilihat pada 1.b. Perhitungan menggunakan program SPSS.
.
55
BAB IV DATA DAN ANALISA DATA
A. Deskripsi Pelaksanaan Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 7 Cirebon pada tanggal 15 Mei
– 27 Mei 2015 . Jadwal pelajaran Fisika di sekolah untuk setiap kelas dua kali tatap muka 2 x 45 menit dalam satu minggu. Peneliti
menggunakan dua kelas, satu kelas sebagai kelas kontrol dan yang lain sebagai kelas eksperimen. Pada kelas eksperimen peneliti menggunakan
model pembelajaran Jigsaw II di kelas XI IPA 4 dan kelas kontrol menggunakan metode ceramah aktif di kelas XI IPA 5. Jadwal
pelaksanaan penelitian dapat dilihat pada tabel 4.1 dibawah ini. Tabel 4. 1 Pelaksanaan Penelitian
Kelas Jumlah
Waktu Penelitian
Kegiatan Siswa
Siswa hadir
Siswa tidak
hadir
XI IPA 4
30 30
Jumat, 15 Mei 2015
Pengisian angket minat belajar, pre-test,
pembentukan kelompok heterogen, pembentukan
kelompok homogen dan diskusi kelompok homogen
30 30
Rabu, 20 Mei 2015
Diskusi kelompok homogen, diskusi kelompok heterogen,
mengerjakan soal latihan 30
28 2
Jumat, 22 Mei Post-test
, pengisian angket