pengaruh pemberian edukasi tentang kebiasaan minum air putih terhadap profil kimiawi urinalisis. Perbandingan pemeriksaan dilakukan uji statistik menggunakan
uji Cochran’s. Analisis Post Hoc dengan menggunakan uji McNemar dilakukan apabila ada perbedaan bermakna dari hasil pemeriksaan untuk mengetahui pada
pemeriksaan yang manakah terjadi perbedaan hasil. Cara mengujinya yaitu pemeriksaan awal sebelum edukasi pertama dibandingkan dengan pemeriksaan
tengah setelah edukasi pertama, pemeriksaan awal sebelum edukasi pertama dibandingkan dengan pemeriksaan akhir, serta pemeriksaan tengah setelah edukasi
pertama dibandingkan dengan pemeriksaan akhir. Uji tidak dilakukan jika tidak terdapat perbedaan hasil pemeriksaan.
Dari uji statistik yang dilakukan, seluruh profil pemeriksaan kimiawi urinalisis menunjukkan hasil berbeda tidak bermakna
sehingga tidak dilakukan uji McNemar.
1. Protein
Untuk mengetahui perbandingan ketiga hasil pemeriksaan kimiawi urinalisis dilakukan uji statistik menggunakan uji Cochran’s. Dari hasil statistik,
pada kelompok perlakuan didapatkan nilai p=0,135 atau p0,05 menunjukkan bahwa ada perbedaan tidak bermakna pada tiga pemeriksaan. Begitu pula pada
kelompok kontrol didapat nilai p=0,607 yang memiliki arti ada perbedaan tidak bermakna dari ketiga hasil pemeriksaan. Profil proteinuria subjek penelitian dapat
dilihat pada gambar 13.
Gambar 13. Persentase Jumlah Subjek Penelitian Berdasar Profil Proteinuria Kelompok Kontrol dan Perlakuan
Gambar 13 menunjukkan bahwa: 1. Pada kelompok kontrol
Secara statistik, data berbeda tidak bermakna, namun apabila dilihat dari persentase jumlah subjek penelitian, ada perbedaan persentase jumlah
subjek dari profil proteinuria. Pemeriksaan awal terdapat 3,3 subjek penelitian, pemeriksaan tengah tidak ada dan pada pemeriksaan akhir 3,3.
2. Pada kelompok perlakuan Dari uji statistik ditunjukkan bahwa ada perbedaan tidak bermakna.
Apabila dilihat dari persentase jumlah subjek penelitian, ada perbedaan persentase jumlah subjek penelitian profil proteinuria pada pemeriksaan awal
dibandingkan dengan pemeriksaan tengah dan akhir. Terdapat penurunan persentase jumlah sampel yang mengandung protein pada pemeriksaan awal
3.3
0.0 3.3
10.0
3.3 3.3
0.0 2.0
4.0 6.0
8.0 10.0
12.0
awal tengah
akhir
p e
rs e
n ta
se j
u m
la h
su b
je k
p e
n e
li ti
a n
pemeriksaan
kontrol perlakuan
dibanding dengan pemeriksaan tengah dan akhir, yaitu dari persentase 10 menjadi 3,3.
Adanya protein di dalam urin dapat menandakan adanya penyakit ginjal karena ginjal tidak mampu menyaring protein yang berukuran besar. Proteinuria
juga dapat ditemukan pada individu sehat karena perubahan fisiologis terutama olahraga, stressdiet yang tidak seimbang, dan pra-menstruasi. Perubahan
persentase jumlah subjek penelitian pada kelompok perlakuan sesuai dengan hipotesis penelitian. Pada pemeriksaan awal muncul proteinuria 10 dari subjek
kelompok perlakuan. Setelah pemberian edukasi pertama ada penurunan 6,7 yang dapat diartikan terdapat 2 orang yang tidak terdeteksi protein di pemeriksaan
tengah dan akhir. Penurunan persentase ini merupakan akibat dari pemberian edukasi yang pertama.
Pada kelompok kontrol juga terjadi perubahan persentase jumlah subjek, namun perubahan tersebut tidak tetap. Proteinuria dideteksi pada individu yang
berbeda yang terlihat dalam pemeriksaan awal dan akhir. Hal ini dikarenakan kelompok kontrol tidak diberi edukasi sehingga proteinuria dapat muncul di
pemeriksaan akhir.
2. Glukosa