7
BAB II PENELAAHAN PUSTAKA
A. Fungsi Air Putih
Air merupakan zat gizi esensial untuk hidup sehat dan aktif. Air berfungsi sebagai zat pembangun, sebagai pelarut, sebagai pengangkut zat gizi, dan zat
buangan, pengatur suhu tubuh, sebagai pelumas, dan penahan guncangan. Dengan alasan tersebut, dapat terjadi berbagai gangguan kesehatan bila tubuh kekurangan
cairan. Dehidrasi atau kekurangan cairan ini dapat mengganggu metabolisme tubuh Fajar, 2010.
Almatsier 2009 menyatakan bahwa pada proses penuaan manusia kehilangan air. Kandungan air bayi pada waktu lahir adalah 75 berat badan,
sedangkan pada usia tua berkurang menjadi 50 berat badan. Kandungan air tubuh berbeda antar manusia, tergantung pada proporsi jaringan otot dan jaringan lemak.
Tubuh yang mengandung lebih banyak jaringan otot mengandung lebih banyak air. Pada orang gemuk, perbandingan antara air dan lemak sekitar 50 berbanding 50.
Pada pria normal perbandingannya antara 60 berbanding 16. Pada orang kurus, perbandingan tersebut adalah 67 dengan 7. Pada bayi, perbandingan tersebut
sangat mencolok, yaitu 78 dan 0 Yuniastuti, 2008. Air mempunyai berbagai fungsi dalam proses vital tubuh, antara lain :
1. Pelarut dan alat angkut Air di dalam tubuh berfungsi sebagai pelarut zat-zat gizi berupa
monosakarida, asam amino, lemak, vitamin, serta mineral dan bahan-bahan lain seperti oksigen dan hormon-hormon. Zat-zat gizi dan hormon ini dibawa ke sel-
sel yang membutuhkan. Disamping itu, air sebagai pelarut mengangkut sisa-sisa metabolisme termasuk karbon dioksida dan ureum untuk dikeluarkan dari tubuh
melalui paru-paru, kulit, dan ginjal Almatsier, 2009. 2. Katalisator
Air berperan sebagai katalisator dalam berbagai reaksi biologik dalam sel, termasuk dalam saluran cerna. Air diperlukan pula untuk memecah atau
menghidrolisis zat gizi kompleks menjadi bentuk-bentuk yang lebih sederhana Almatsier, 2009.
3. Pelumas Air berperan sebagai pelumas dalam cairan sendi-sendi tubuh Almatsier,
2009. 4. Fasilitator pertumbuhan
Air sebagai bagian jaringan tubuh diperlukan untuk pertumbuhan. Dalam hal ini air berperan sebagai zat pembangun Almatsier, 2009.
5. Pengatur suhu Karena kemampuan air untuk menyalurkan panas, air memegang
peranan dalam mendistribusikan panas di dalam tubuh. Sebagian panas yang dihasilkan dari metabolisme energi diperlukan untuk mempertahankan suhu tubuh
pada 37 °C. Suhu ini paling cocok untuk bekerjanya enzim-enzim di dalam tubuh. Kelebihan panas yang diperoleh dari metabolisme energi perlu segera disalurkan
ke luar. Sebagian besar pengeluaran kelebihan panas ini dilakukan melalui penguapan air dari
permukaan tubuh keringat. Tubuh setiap waktu mendinginkan diri melalui penguapan air Almatsier, 2009.
B. Kebiasaan Minum