Protein Glukosa Profil Karakteristik Awal Subjek Terkait dengan Pemeriksaan Kimiawi Urinalisis

mengukur kepadatan urin serta dapat dipakai untuk menilai kemampuan ginjal memekatkan dan mengencerkan urin dengan nilai normal 1,005-1,030. Dari data penelitian, berat jenis subjek dalam rentang 1,005-1,030; dimana menunjukkan kemampuan ginjal untuk memekatkan dan mengencerkan urin subjek masih baik. pH normal manusia yaitu 5,0-8,0; namun pH dapat bervariasi sepanjang hari karena dapat dipengaruhi oleh konsumsi makanan dan minuman. Urin pagi biasanya bersifat asam, sedangkan pH basa menandakan adanya infeksi. Dari data penelitian, pH subjek berkisar 5,0-6,5. Hal ini menunjukkan bahwa pH dalam rentang normal. Bilirubin yang dapat dijumpai dalam urin yaitu bilirubin terkonjugasi karena tidak terikat albumin, sehingga mudah difiltrasi oleh glomerulus dan diekskresikan ke dalam urin. Dari hasil pemeriksaan, bilirubin subjek normal dimana menandakan tidak ada bilirubinuria atau gangguan hati. Urobilinogen merupakan bilirubin terkonjugasi yang mencapai ke dalam usus dan diubah oleh bakteri menjadi urobilinogen. Sekitar 1 yang diekskresikan melalui urin atau dalam kisaran 0,2-1,0 mgdL. Seluruh subjek penelitian memiliki kadar urobilinogen normal yang menandakan tidak ada gangguan pada hati.

4. Protein

Protein dibagi menjadi dua kategori, yaitu normal dan tidak normal. Dalam urin seharusnya tidak mengandung protein. Hasil yang menunjukkan negatif - termasuk ke dalam kategori normal, sedangkan hasil yang menunjukkan positif + satu atau lebih termasuk ke dalam kategori tidak normal proteinuria. Distribusi proteinuria pada pemeriksaan awal kelompok kontrol dan perlakuan ditunjukkan pada gambar 7. Gambar 7. Persentase Jumlah Subjek Penelitian Berdasar Profil Proteinuria pada Pemeriksaan Awal Persentase jumlah subjek penelitian proteinuria pada kedua kelompok yaitu 13,3. Pada kelompok kontrol, subjek penelitian proteinuria sebesar 3,3 1 orang dan pada kelompok perlakuan sebesar 10 3 orang. Distribusi data ini menghasilkan nilai p=0,000, dimana mengartikan data tidak terdistribusi normal. Uji statistik Fisher terhadap perbedaan protein pada kelompok kontrol dan perlakuan memberikan nilai p=0,612. Nilai p0,05 menunjukkan bahwa profil protein antara kelompok perlakuan dan kontrol berbeda tidak bermakna atau dapat dikatakan sama. 3.3 10 2 4 6 8 10 12 kontrol perlakuan p e rs e n ta se j u m la h su b je k p e n e li ti a n kelompok protein

5. Glukosa

Profil glukosa dibagi menjadi 2 kategori yaitu normal dan tidak normal. Dikatakan normal apabila hasil pemeriksaan menunjukkan nilai negatif - dan dikatakan tidak normal glukosuria apabila menunjukkan nilai positif + satu maupun lebih. Distribusi profil glukosuria pada kelompok kontrol dan perlakuan ditunjukkan pada gambar 8. Gambar 8. Persentase Jumlah Subjek Penelitian Berdasar Profil Glukosuria pada Pemeriksaan Awal Persentase profil glukosuria pada kelompok kontrol yaitu 10 dan pada kelompok perlakuan yaitu 13,3. Adanya profil glukosuria pada pemeriksaan awal ini dikarenakan sebagian subjek penelitian memiliki riwayat penyakit diabetes mellitus serta gaya hidup yang salah. Distribusi profil glukosa menghasilkan nilai p=0,000 atau dapat dikatakan terdistribusi tidak normal. Uji statistik Fisher terhadap perbedaan glukosa pada kelompok kontrol dan perlakuan 10 13.3 2 4 6 8 10 12 14 kontrol perlakuan p e rs e n ta se j u m la h s u b je k p e n e li ti a n kelompok glukosa memberikan nilai p=1,000. Nilai p0,05 menunjukkan bahwa profil glukosa antara kelompok perlakuan dan kontrol berbeda tidak bermakna atau dapat dikatakan sama.

6. Keton

Dokumen yang terkait

Pengaruh Penambahan Jumlah Air Pengencer Terhadap Pemisahan Minyak Dari Cairan Pada Stasiun Pressan Di PTP Nusantara IV Pulu Raja

11 57 45

Pengaruh jumlah edukasi kebiasaan minum air putih terhadap pemeriksaan sedimen urinalisis pada masyarakat pedukuhan Dayakan, Sardanoharjo, Ngaglik, Sleman.

0 2 132

Pengaruh Kebiasaan Minum Air Mineral Terhadap Perubahan Warna Gigi Sulung.

0 1 8

Pengaruh jumlah edukasi kebiasaan minum air putih terhadap pemeriksaan kimiawi urinalisis pada masyarakat pedukuhan Dayakan, Sardonoharjo, Ngaglik, Sleman, Yogyakarta

0 2 179

MENGHILANGKAN KEBIASAAN MINUM AIR MINERA

0 0 9

GAMBARAN TINGKAT KECEMASAN PADA WANITA MENOPAUSE DI DESA BLEKIK SARDONOHARJO NGAGLIK SLEMAN YOGYAKARTA - DIGILIB UNISAYOGYA

0 1 16

PENGARUH PENGAJIAN KELOMPOK TERHADAP PENINGKATAN HARGA DIRI PADA LANSIA DI MINOMARTANI NGAGLIK SLEMAN YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI - Pengaruh Pengajian Kelompok terhadap Peningkatan Harga Diri pada Lansia di Minomartani Ngaglik Sleman Yogyakarta - DIGILIB

0 0 14

Efektivitas Rosella Terhadap Penurunan Tekanan Darah pada Penderita Hipertensi di RT 3 dan RT 4 Candikarang Sardonoharjo Ngaglik Sleman Yogyakarta - DIGILIB UNISAYOGYA

0 0 20

PENGARUH PEMBERIAN EDUKASI TENTANG SINDROM METABOLIK TERHADAP PERILAKU MASYARAKAT DI DUSUN KRODAN, MAGUWOHARJO- SLEMAN, YOGYAKARTA

0 0 161

Pengaruh jumlah edukasi kebiasaan minum air putih terhadap pemeriksaan sedimen urinalisis pada masyarakat pedukuhan Dayakan, Sardanoharjo, Ngaglik, Sleman - USD Repository

0 1 130