pada 37 °C. Suhu ini paling cocok untuk bekerjanya enzim-enzim di dalam tubuh. Kelebihan panas yang diperoleh dari metabolisme energi perlu segera disalurkan
ke luar. Sebagian besar pengeluaran kelebihan panas ini dilakukan melalui penguapan air dari
permukaan tubuh keringat. Tubuh setiap waktu mendinginkan diri melalui penguapan air Almatsier, 2009.
B. Kebiasaan Minum
Kebiasaan didefinisikan sebagai pola perilaku yang diperoleh dari pola praktek yang terjadi berulang-ulang. Berdasarkan survei di Singapura yang dilakukan
oleh Asian Food Information Centre AFIC 1999 diketahui bahwa : 1. Sebagian besar individu tidak minum secara teratur dengan alasan tidak merasa
haus, lupa untuk minum dan sulit menemukan sesuatu untuk diminum. 2. Sebagian besar individu hanya minum ketika merasa haus, namun sebenarnya
haus merupakan tanda bahwa tubuh sudah mengalami dehidrasi ringan. 3. Sebagian besar responden mengetahui jumlah cairan yang seharusnya dikonsumsi
dalam satu hari, namun hal ini tidak diikuti dengan kebiasaan minum yang baik. Sebanyak 45 responden mengatakan bahwa 5-8 gelas cairan harus dikonsumsi
untuk menjaga agar tubuh tetap sehat, 35 mengatakan bahwa 8-10 gelas cairan adalah jumlah yang tepat untuk dikonsumsi dalam satu hari. Pada dasarnya,
minimal 8 gelas 2 liter cairan direkomendasikan untuk diminum dalam satu hari. 4. Sebagian besar individu tidak minum air dalam jumlah yang cukup pada saat
olahraga. Ketika berolahraga, cairan yang dibutuhkan meningkat, karena tubuh
banyak kehilangan cairan. Sehingga diperlukan penggantian cairan secara cepat untuk mencegah dehidrasi.
C. Kebutuhan Cairan
Jumlah air yang dibutuhkan tergantung pada perkiraan cairan yang keluar dari tubuh. Hilangnya cairan tergantung suhu tubuh dan aktivitas fisik. Pada suhu
rata-rata, seorang dewasa bisa kehilangan sekitar 2.320 mL air setiap hari. Setiap hari diperlukan 2 liter air atau sekitar delapan gelas berukuran 250 mL dan beberapa
cairan dari asupan makanan sebagai tambahan cairan Pagunsan, et al., 2007. Secara normal, dalam satu hari tubuh akan kehilangan cairan melalui ginjal,
kulit, paru-paru maupun feses. Untuk menjaga agar kondisi dan fungsi cairan tubuh tidak terganggu, kehilangan cairan tersebut harus diganti. Jika tubuh tidak cukup
mendapatkan air atau terjadi kehilangan air sekitar 5 dari berat badan pada anak, remaja dan dewasa maka keadaan ini dikenal dengan istilah dehidrasi. Dehidrasi
merupakan kondisi kekurangan cairan tubuh karena jumlah cairan yang keluar lebih banyak daripada jumlah cairan yang masuk. Menurut Asian Food Information Centre
2000, dehidrasi terbagi menjadi tiga kelompok, yaitu dehidrasi ringan, dehidrasi sedang, serta dehidrasi tingkat berat. Dehidrasi dapat mengganggu keseimbangan dan
pengaturan suhu tubuh, serta pada tingkat yang sudah sangat berat bisa berujung pada penurunan kesadaran dan koma.
Batmanghelidj 2007 mengemukakan bahwa tubuh manusia terus menerus membutuhkan air. Tubuh kehilangan air melalui paru-paru ketika menghembuskan
nafas. Tubuh kehilangan air melalui keringat, produksi kemih dan dalam buang air besar. Tolok ukur yang baik bagi kebutuhan tubuh akan air adalah warna dari kemih.
Seseorang yang terhidrasi dengan baik menghasilkan kemih yang tidak berwarna. Seseorang yang relatif terdehidrasi menghasilkan kemih yang kuning, dan seseorang
yang benar-benar terdehidrasi menghasilkan kemih berwarna jingga oranye. Selain warna, tolok ukur lain kebutuhan air dalam tubuh dapat dilihat dari kandungan
kimiawi urin seperti pH, berat jenis, darah dan lain sebagainya.
D. Urin