F. Waktu Penelitian
Penelitian dilakukan pada bulan Juni-Oktober 2012. Pengambilan data dilakukan dari bulan Juli-Oktober 2012.
G. Teknik Sampling
Teknik pengambilan sampel pada penelitian ini adalah nonprobability sampling, dengan jenis sampling purposive. Nonprobability sampling yaitu salah satu
teknik pengambilan sampel dengan tidak memberi kesempatan yang sama pada setiap anggota populasi untuk dipilih menjadi sampel. Sampling purposive yaitu sampel
ditentukan dengan suatu pertimbangan tertentu dari peneliti Sugiyono, 2008. Purposive didasarkan pada suatu pertimbangan tertentu yang dibuat oleh peneliti
sendiri, berdasarkan ciri atau sifat-sifat populasi yang sudah diketahui sebelumnya. Mula-mula peneliti mengidentifikasi semua karakteristik populasi, kemudian peneliti
menetapkan berdasarkan pertimbangannya, sebagian dari anggota populasi menjadi sampel penelitian, sehingga teknik pengambilan sampel secara purposive ini
didasarkan pada pertimbangan pribadi peneliti sendiri Notoatmodjo, 2003.
H. Instrumen Penelitian
Instrumen yang digunakan pada penelitian ini berupa formulir data subjek penelitian, ethical clearance, materi edukasi, pot urin dan strip reagenanalisis
Dipstick. Formulir data penelitian berisi nama, jenis kelamin, umur, dan pekerjaan, diperoleh pada awal penelitian.
I. Tata Cara Penelitian 1. Observasi awal
Observasi awal dilakukan dengan mencari informasi tentang masyarakat di pedukuhan Dayakan desa Sardonoharjo Kec.Ngaglik, Kab. Sleman DIY yang
berusia 30-70 tahun, baik pria maupun wanita. Setelah itu dilakukan penawaran kerja sama kapada responden yang memenuhi kriteria inklusi dalam penelitian ini.
2. Penentuan subjek penelitian
Subjek penelitian ditentukan dengan teknik purposive sampling. Subjek penelitian dipilih berdasarkan pertimbangan tertentu dengan tujuan untuk
memperoleh satuan sampling yang memiliki karakteristik yang dikehendaki Setiawan, 2005. Dari formulir data penelitian terdapat 73 orang yang terdaftar,
setelah itu dilakukan skrining sesuai dengan umur yang ditentukan, sehingga didapat 60 subjek penelitian. selanjutnya dilakukan pembagian kelompok
perlakuan dan kelompok kontrol. Sampel minimal yang digunakan untuk penelitian eksperimental adalah 15
orang untuk setiap populasi Hasan, 2002. Sedangkan dalam penelitian ini digunakan 60 orang yang dibagi menjadi dua kelompok, yaitu 30 orang kelompok
kontrol dan 30 orang kelompok perlakuan. Pembagian kelompok berdasarkan dari hasil pemeriksaan urinalisis awal. Dari hasil tersebut, dibagi 2 kelompok secara
seimbang baik subjek yang memiliki hasil pemeriksaan urinalisis baik maupun buruk.
3. Permohonan izin dan kerja sama
Permohonan izin penelitian dilakukan untuk memperoleh izin melakukan penelitian pada populasi di Pedukuhan Dayakan, Sardonoharjo, Ngaglik, Sleman.
Pada bulan Juni 2012, proses permohonan izin dimulai dengan memasukkan permohonan izin dan proposal penelitian ke BAPPEDA Sleman. Selanjutnya
perizinan di kantor Kecamatan Ngaglik dan Desa Sardonoharjo sebagai tempat penelitian serta Komisi Etik Penelitian Kedokteran dan Kesehatan Fakultas
Kedokteran Universitas Gajah Mada untuk memenuhi etika penelitian ethical clearance menggunakan sampel biologis manusia yaitu urin. Permohonan ijin
juga diajukan ke Laboratorium Bethesda Yogyakarta sebagai tempat pemeriksaan urin.
4. Pelaksanaan Penelitian
a. Pengukuran awal pemeriksaan kimiawi urinalisis Pengukuran awal pemeriksaan kimiawi urinalisis dilakukan dengan
mengunjungi rumah masing-masing subjek penelitian disertai dengan pengisian formulir data penelitian bagi yang menyetujui mengikuti penelitian
ini dan menjelaskan bagaimana cara pengambilan midstream urine di pagi hari serta pemberian pot urin. Urin diambil pada pagi hari di masing-masing
rumah dan kemudian diantar ke Laboratorium Bethesda. Kunjungan ke rumah subjek penelitian dan pengambilan sampel urin dilakukan selam 4 hari dimana
setiap harinya terdapat 15 sampel urin yang diambil. Pemeriksaan ini dilakukan pada tanggal 9 sampai 12 Juli 2012. Setelah mendapatkan hasil
pemeriksaan, dilakukan pembagian kelompok kontrol dan kelompok perlakuan.
b. Pelaksanaan edukasi pertama Edukasi pertama diadakan pada tanggal 18 Juli 2012 bertempat di aula
Pedukuhan Dayakan, Sardonoharjo. Kelompok perlakuan diundang pada pukul 18.30 WIB, namun karena bersamaan dengan sholat Ishak, maka acara
dimulai pada pukul 19.00 WIB. edukasi diberikan oleh dr. Fransisca, sebagai dokter di Puskesmas Umbulharjo II. Interaksi berupa tanya jawab antara
dokter sebagai narasumber dan subjek penelitian berlangsung dalam acara ceramah. Ceramah dikemas dalam waktu satu jam dengan bahasa pengantar
adalah Bahasa Jawa. Bahasa Jawa digunakan dalam ceramah ini dikarenakan subjek penelitian yang lebih memahami menggunakan Bahasa Jawa. Ceramah
pertama berisi tentang manfaat penting air putih, kesehatan ginjal, serta sedikit penjelasan interpretasi data hasil pemeriksaan urinalisis.
c. Pengukuran kedua pemeriksaan kimiawi urinalisis Metode pengambilan sampel urin sama pada pemeriksaan pertama,
yaitu dengan mengunjungi masing-masing rumah subjek
penelitian. Pemeriksaan dilakukan satu minggu setelah pemberian edukasi pertama, yaitu
tanggal 23 sampai 26 Agustus 2012. d. Pelaksanaan edukasi kedua
Pelaksanaan edukasi kedua yaitu tanggal 27 Agustus 2012 bertempat di aula Pedukuhan Dayakan, Sardonoharjo. Kelompok perlakuan diundang
pukul 19.00 WIB dan acara berlangsung tepat waktu. Narasumber pada edukasi kedua ini yaitu dr. Atma Setiawati. Interaksi tanya jawab antara
narasumber dan subjek penelitian juga berlangsung pada ceramah kedua ini. Materi ceramah kedua ini yaitu tentang kebutuhan tubuh akan cairan, cara
membiasakan minum air putih, serta penyakit yang muncul apabila tidak membiasakan minum air putih. Acara berlangsung selama satu setengah jam.
e. Home care serta penyebaran undangan edukasi ketiga Tiga minggu setelah pemberian edukasi kedua, dilakukan home care
atau kunjungan ke subjek penelitian kelompok perlakuan serta pemberian undangan edukasi ketiga. Kunjungan dilakukan dengan menanyakan beberapa
hal tentang perubahan perilaku subjek terkait kebiasaan minum air putih, selain itu diingatkan untuk mau berubah dan membiasakan meminum air putih
bagi kesehatan. f.
Pelaksanaan edukasi ketiga Edukasi ketiga dilakukan pada tanggal 28 September 2012 bertempat
di aula Pedukuhan Dayakan, Sardonoharjo. Edukasi terakhir ini kembali diberikan oleh dr. Atma Setiawati sebagai narasumber. Ceramah ini kembali
mengingatkan kepada subjek penelitian pentingnya membiasakan minum air putih dan mendorong mereka untuk mengubah kebiasaan minum.
g. Pengukuran terakhir pemeriksaan kimiawi urinalisis Pengukuran terakhir dilakukan pada tanggal 1 sampai 4 Oktober 2012.
Metode pengumpulan urin sama dengan pemeriksaan urinalisis awal.
Selanjutnya hasil pemeriksaan diberikan satu minggu setelah pengambilan sampel.
h. Pemberian materi ceramah dalam bentuk booklet serta souvenir Materi edukasi pertama sampai ketiga dikumpulkan dan dibuat dalam
bentuk booklet. Tujuan dari pemberian booklet ini yaitu untuk dapat mengingatkan subjek penelitian untuk tetap membiasakan minum air putih. Isi
dari booklet ini yaitu kebutuhan cairan tubuh, manfaat cairan bagi tubuh, pentingnya minum air putih bagi kesehatan, penyakit-penyakit yang terjadi
apabila tidak membiasakan minum air putih. Booklet juga diberikan kepada kelompok kontrol agar mereka juga dapat memahami pentingnya
membiasakan minum air putih dan mendapatkan informasi yang sama dengan kelompok perlakuan. Pada pemberian booklet ini, disertakan pemberian hasil
pemeriksaan urinalisis terakhir serta souvenir sebagai kompensasi karena telah mengikuti dari awal hingga akhir penelitian.
5. Pengolahan data
Analisis data yang digunakan dapat dilihat dari skema analisis data:
Gambar 3. Skema Analisis Data
1 Uji normalitas bertujuan mengetahui distribusi data dalam variabel yang akan digunakan dalam penelitian Azwar, 2006. Uji normalitas dilakukan dengan
program statistik menggunakan uji Kolmogorov-Smirnov. Suatu data
dikatakan terdistribusi normal jika nilai p0,05. Uji normalitas profil kimiawi urinalisis dilakukan pada kelompok kontrol dan perlakuan, sebelum dan
sesudah pemberian edukasi.
data kelompok perlakuan dan kontrol
uji normalitas dengan Kolmogorov-Smirnov
uji signifikansi Chi Square untuk mengetahui karakteristik dan pengaruh edukasi terhadap perubahan profil pemeriksaan kimiawi
urinalisis pada kelompok perlakuan dan kelompok kontrol. Jika data tidak memenuhi syarat maka digunakan uji Fisher
uji signifikansi pemberian edukasi pertama, kedua dan ketiga untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan hasil pemeriksaan kimiawi
urinalisis setelah pemberian edukasi. Jika variabel lebih dari 2 maka digunakan uji Cochrans. Analisis Post Hoc dengan menggunakan uji
McNemar dilakukan apabila ada perbedaan hasil pemeriksaan setelah pemberian edukasi dan untuk mengetahui edukasi ke berapa ada
perbedaan hasil pemeriksaan.
2 Uji Chi Square digunakan untuk mengetahui hubungan antar variabel yang memiliki skala kategorik. Syarat uji Chi Square adalah banyaknya sel dengan
nilai harapan 5 tidak lebih dari 20 dari banyaknya sel secara keseluruhan. Pada penelitian ini, yang diuji yaitu karakteristik dan pengaruh edukasi
terhadap perubahan profil pemeriksaan kimiawi urinalisis pada kelompok perlakuan dan kelompok kontrol. Suatu data dikatakan memiliki hubungan
antar variabel apabila nilai p0,05. 3 Uji Fisher digunakan apabila data tidak memenuhi syarat uji Chi Square. Data
dikatakan memiliki hubungan antar variabel jika nilai p0,05. 4 Uji Cochran’s digunakan untuk uji signifikansi pemberian edukasi pertama,
kedua dan ketiga pada kelompok kontrol dan perlakuan untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan hasil pemeriksaan kimiawi urinalisis setelah pemberian
edukasi. Jika variabel lebih dari 2 maka digunakan uji ini. Data dikatakan paling tidak terdapat perbedaan hasil jika nilai p0,05.
5 Analisis Post Hoc dengan menggunakan uji McNemar dilakukan apabila ada perbedaan hasil pemeriksaan setelah pemberian edukasi dan untuk
mengetahui edukasi ke berapa ada perbedaan hasil pemeriksaan. Suatu data dikatakan memiliki hubungan antar variabel apabila nilai p0,05.
J. Kesulitan dan Kelemahan Penelitian
1. Kesulitan yang dihadapi selama penelitian yaitu:
a. Berkomunikasi dengan subjek penelitian yang tidak bisa menggunakan bahasa Indonesia.
b. Penolakan dari beberapa subjek yang didatangi untuk mengikuti penelitian. c. Menentukan narasumber yang akan memberikan edukasi.
d. Menyesuaikan waktu antara narasumber pada edukasi dengan jadwal edukasi serta penyesuaian waktu dengan kegiatan subjek penelitian di dukuh
bertepatan dengan bulan suci Ramadhan. e. Penyesuaian waktu edukasi karena bertabrakan dengan kesibukan subjek
penelitian dalam pekerjaan dan waktu sholat. f.
Jarak antara tempat penelitian dengan tempat pemeriksaan urinalisis cukup jauh serta penundaan waktu pemeriksaan sampel.
Peneliti mengatasi masalah yang terjadi dengan cara: a. Mencoba berbicara menggunakan Bahasa Jawa Krama Inggil
b. Mencari subjek yang benar-benar mau bekerja sama dalam penelitian ini. c. Mencari informasi tentang narasumber yang berkompeten memberikan
edukasi tentang kebiasaan minum air putih. d. Mengadakan edukasi di waktu yang telah disepakati subjek penelitian dengan
narasumber. e. Mengambil jam malam setelah sholat Ishak untuk mengadakan edukasi.
f. Mengantarkan sampel secepat mungkin ke laboratorium agar tidak
mempengaruhi kondisi sampel serta memasukkan sampel ke dalam termos es untuk menjaga stabilitas sampel sebelum dilakukan pemeriksaan.
2. Kelemahan penelitian Kelemahan penelitian ini antara lain hal-hal yang tidak dapat dikontrol
oleh peneliti, misalnya komunikasi antara kelompok perlakuan dan kontrol setelah pemberian edukasi karena jarak rumah yang berdekatan, dan penundaan
waktu pemeriksaan urinalisis. Peneliti juga tidak dapat mengontrol makanan dan minuman serta konsumsi obat yang kemungkinan dapat mempengaruhi hasil
pemeriksaan kimiawi urinalisis. Kelemahan lain dalam penelitian ini yaitu pelaksanaan penelitian yang bertepatan dengan bulan ramadhan berpuasa pada
saat pemeriksaan kimiawi urinalisis tengah, sehingga hal ini dapat mempengaruhi hasil pemeriksaan urinalisis. Edukator yang berbeda juga berpengaruh karena cara
pemberian informasi yang berbeda dapat mempengaruhi pemahaman dari subjek.
38
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Profil Karakteristik Awal Subjek Terkait dengan Pemeriksaan Kimiawi Urinalisis
Profil karakteristik populasi warga pedukuhan Dayakan, Desa Sardonoharjo, Kecamatan Ngaglik, Kabupaten Sleman dicantumkan dalam tabel III dan digunakan
sebagai data dasar baseline dalam penelitian. Setiap kriteria menggambarkan karakteristik subjek yang diuji secara statistik. Uji statistik yang digunakan adalah
Chi Square untuk skala pengukuran kategorik dan data yang tidak memenuhi syarat uji Chi Square dilakukan dengan menggunakan uji Fisher. Uji statistik ini dilakukan
untuk mengetahui apakah ada hubungan antar variabel pada karakteristik awal kelompok perlakuan dan kontrol.
Fokus dari penelitian ini adalah gambaran hasil pemeriksaan kimiawi urinalisis pada subjek. Berdasarkan tabel III, seluruh kriteria karakteristik subjek
penelitian memiliki nilai p0,05, artinya antara kelompok perlakuan dan kontrol masing-masing memiliki kriteria karakteristik yang berbeda tetapi tidak bermakna.
Hasil ini sesuai dengan yang diharapkan dalam penelitian karena sebagai data baseline, dibutuhkan kesamaan karakteristik antara kelompok kontrol dan perlakuan.