Kas Review Penelitian Sebelumnya

perubahan laba yang ditahan, laporan harga pokok produksi, laporan biaya pemasaran, laporan harga pokok penjualan, daftar umur piutang, daftar utang yang akan dibayar, daftar saldo persediaan yang lambat penjualannya. Laporan keuangan berisi tentang informasi yang merupakan keluaran sistem akuntansi. Dalam menguraikan perancangan sistem akuntansi digunakan sistematika sebagai berikut: 1. Deskripsi kegiatan pokok. 2. Fungsi yang terkait. 3. Informasi yang diperlukan oleh manajemen. 4. Dokumen yang digunakan. 5. Catatan akutansi yang digunakan. 6. Jaringan prosedur yang membentuk sistem. 7. Unsur sistem pengendalian intern. 8. Bagan alir dokumen.

C. Kas

Menurut Kieso 2008:342 Kas yaitu aktiva yang paling likuid, merupakan media pertukaran standar dari dasar pengukuran serta akuntansi untuk semua pos-pos lainnya. Kas terdiri dari uang logam, uang kertas dan dana yang tersedia pada deposito di bank. Sesuatu dapat dipersamakan dengan kas jika memenuhi beberapa syarat sebagai berikut: 1. Dapat diterma sebagai alat pembayaran pada setiap saat, khususnya di lingkungan bisnis. 2. Dapat setiap saat disetorkan kedalam rekening giro di bank sesuai dengan nilai nominalnya. Menurut Standar Akuntansi Keuangan 2001-PSAK 31.3 menyebutkan bahwa: “Kas adalah mata uang kas dan logam, baik rupiah maupun valuta asing yang masih berlaku sebagai alat pembayaran yang sah”. Pengertian kas diatas dapat dipakai untuk menentukan apakah suatu elemen merupakan kas dipersamakan sebagai kas atau bukan kas. Elemen yang termasuk kas atau sejenis kas meliputi: 1. Bank Elemen bank pada perusahaan terdiri atas: a. Check yang diterima sebagai alat pembayaran dari pihak lain tetapi oleh perusahaan belum diuangkan atau disetorkan sebagai rekening giro di bank. b. Elemen-elemen lain yang dapat disamakan dengan kas, misalnya: pos wesel, bukti kiriman uang yang belum diuangkan, dan sebagainya. 2. Kas kecil Prinsip pokok dalam pengawasan terhadap pengeluaran kas ialah bahwa semua pengeluaran kas hendaknya menggunakan cek. Hampir semua perusahaan melakukan pengeluaran kas dengan jumlah yang relatif kecil, jika pengeluaran tersebut menggunakan cek maka jumlah lembar cek yang dibuat untuk pengeluaran-pengeluaran kecil semacam itu akan banyak sekali maka perusahaan perlu membentuk dana kas kecil. Dana kas kecil dikelola oleh seorang petugas yang disebut pemegang kas kecil. Pemegang kas kecil bertanggung jawab atas penyimpanan dan pemakaian kas kecil.

D. Sistem Akuntansi Pengeluaran Kas

1. Deskripsi kegiatan pokok

Pertama yaitu pengeluaran dengan menggunakan cek bank. Biasanya pengeluarana cek digunakan untuk transaksi yang relatif besar. Pengeluar cek memiliki kebaikan ditinjau dari pengendalian internnya yaitu: a. Dengan menggunakan cek atas nama, pengeluaran cek hanya dapat diterima atau diuangakan oleh orang yang namanya tertera di dalam cek tersebut. b. Adanya keterlibatan pihak luar yaitu bank. Sehingga pengeluaran kas tidak hanya direkam oleh bagian akuntansi melainkan juga oleh pihak bank yang setiap periodik dilaporkan dalam rekening koran. Dengan menggunakan rekening Koran perusahaan dapat mengecek ketelitian pencatatan transaksi kas perusahaan yang direkam dalam jurnal penerimaan dan pengeluaran kas. c. Apabila sistem perbankan mengembalikan cancelled check kepada check issuer, pengeluaran kas dengan cek memberikan manfaat tambahan bagi perusahaan yang mengeluarkan cek dengan dapat digunakannya cancelled check sebagai bukti penerimaan kas dari pihak yang menerima pembayaran. Cancelled check lebih handal karena di dalam endorsement terkait pihak bank yang merupakan pihak yang independen bagi pembayar maupun bagi penerima. Sedangkan yang kedua adalah pengeluaran dana kas kecil. Pengeluaran menggunakan dana kas kecil digunakan untuk transaksi yang relatif kecil karena tidak memungkinkan transaksi tersebut dapat dilakukan dengan menggunakan cek. Penyelenggaraan dana kas kecil dapat diselenggarakan dengan dua cara yaitu sistem saldo berfluktuasi fluctuating fund-balance system dan imprest system. Dalam sistem saldo berfluktuasi penyelenggaraan dana kas kecil dilakukan dengan prosedur sebagai berikut: a. Pembentukan dana kas kecil dicatat dengan mendebit rekening dana kas kecil. b. Pengeluaran dana kas kecil dicatat dengan mengkredit rekening dana kas kecil, sehingga setiap saat saldo rekening ini berfluktuasi. c. Pengisian kembali dana kas kecil dilakukan dengan jumlah sesuai dengan keperluan, dan dicatat dengan mendebit rekening dana kas kecil. Dalam sistem ini, saldo rekening dana kas kecil berfluktuasi dari waktu ke waktu. Dalam imprest system, penyelenggaraan dana kas kecil dilakukan sebagai berikut: a. Pembentukan dana kas kecil dilakukan dengan cek dan dicatat dengan mendebet rekening dana kas kecil. Saldo rekening dana kas kecil tidak boleh berubah dari yang telah ditetapkan oleh manajemen. b. Pengeluaran dana kas kecil tidak dicatat dalam jurnal. Bukti-bukti pengeluaran dana kas kecil dikumpulkan dalam arsip sementara yang dilakukan oleh pemegang dana kas kecil. c. Pengisian kembali dana kas kecil dilakukan sejumlah yang tercantum dalam kumpulan bukti pengeluaran kas kecil. Pengisian kembali dana kas kecil dilakukan dengan menggunakan cek dan dicatat dengan mendebit rekening biaya dan mengkredit rekening kas. Rekening dana kas kecil tidak terpengaruh dengan pengeluaran dana kas kecil.

2. Fungsi yang terkait

Fungsi yang terkait dalam sistem akuntansi pengeluaran cek bank yaitu: a. Fungsi yang memerlukan pengeluaran dana. Jika suatu fungsi memerlukan pengeluran dana, fungsi yang bersangkutan mengajukan permintaan cek kepada fungsi akuntansi bagian utang. Permintaan cek ini harus mendapatkan persetujuan dari kepala fungsi yang bersangkutan. b. Fungsi kas Dalam sistem akuntansi pengeluaran cek, fungsi ini bertanggung jawab dalam mengisi cek, memintakan otorisasi atas cek, dan mengirimkan cek kepada kreditor via pos atau membayarkan langsung kepada kreditor. c. Fungsi akuntansi Fungsi akuntansi bertanggung jawab atas: pencatatan pengeluaran dana yang menyangkut biaya dan persediaan, pencatatan transaksi pengeluaran dana dalam jurnal pengeluaran kas atau register cek, dan pembuatan bukti kas keluar yang emberikan otorisasi kepada fungsi kas dalam mengeluarkan cek sebesar yang tercantum dalam dokumen tersebut. d. Fungsi pemeriksa intern Fungsi ini bertanggung jawab untuk melakukan perhitungan kas secara periodik dan mencocokkan hasil perhitungannya dengan saldo kas menurut catatan akuntansi dalam rekening kas di buku besar. Selain itu, juga bertanggung jawab melakukan pemeriksaan secara mendadak terhadap saldo kas yang ada di tangan dan membuat rekonsiliasi bank secara periodik. Sedangkan fungsi yang terkait dalam sistem dana kas kecil adalah: a. Fungsi kas Fungsi ini bertanggung jawab dalam mengisi cek, memintakan otorisasi cek, dan menyerahkan cek kepada pemegang dana kas kecil pada saat pembentukan dana kas kecil dan pada saat pengisian kembali dana kas kecil. b. Fungsi akuntansi Fungsi ini bertanggung jawab atas: 1 Pencatatan pengeluaran kas kecil yang menyangkut biaya dan persediaan. 2 Pencatatan transaksi pembentukan dana kas kecil. 3 Pencatatan pengisian kembali dana kas kecil dalam jurnal pengeluaran kas atau register cek. 4 Pencatatan pengeluaran dana kas kecil dalam jurnal pengeluaran dana kas kecil. 5 Pembuatan bukti kas keluar yang memberikan otorisasi kepada fungsi kas dalam mengeluarkan cek sebesar yang tercantum dalam dokumen tersebut. Selain itu juga bertanggung jawab untuk melakukan verifikasi kelengkapan dan kesahihan dokumen pendukung yang dipakai sebagai dasar pembuatan bukti kas keluar. c. Fungsi pemegang dana kas kecil Fungsi ini bertanggung jawab atas penyimpanan dana kas kecil, pengeluaran dana kas kecil sesuai dengan otorisasi dari pejabat tertentu yang ditunjuk, dan permintaan pengisian kembali dana kas kecil. d. Fungsi yang memerlukan pembayaran tunai Jika ada salah satu fungsi yang memerlukan pengeluaran kas secara tunai maka fungsi yang memerlukan pembayaran tunai membuat dokumen permintaan pengeluaran kas kecil yang akan diserahkan kepada pemegang dana kas kecil. e. Fungsi pemeriksa intern Fungsi ini bertanggung jawab untuk perhitungan dana kas kecil secara periodik dan pencocokan hasil perhitungannnya dengan catatan kas. Selain itu, bertanggung jawab juga atas pemeriksaan mendadakk terhadap saldo dana kas kecil yang ada di tangan pemegang dana kas kecil.

3. Informasi yang dibutuhkan oleh Manajemen 4. Dokumen yang digunakan

Dokumen-dokumen yang digunakan dalam sistem akuntansi pengeluaran cek antara lain yaitu: a. Bukti kas keluar. Dokumen ini berfungsi sebagai perintah pengeluaran dana kepada bagian kasir sebesar yang tercantum dalam dokumen tersebut. b. Cek. Cek merupakan dokumen yang digunakan untuk memerintahkan bank melakukan pembayaran sejumlah uang kepada orang atau organisasi yang namanya tercantum pada cek. Gambar 1: Cek atas nama Sumber: Mulyadi 2008: 511 Gambar 2: Cek atas tunjuk Sumber: Mulyadi 2008: 511 c. Permintaan cek Check Request. Dokumen ini berfungsi sebagai permintaan dari fungsi yang memerlukan pengeluaran dana kepada fungsi akuntansi untuk membuat bukti kas keluar. Gambar 3: permintaan cek Sumber: Mulyadi 2008: 512 Dalam dana kas kecil, dokumen yang digunakan adalah: a. Bukti kas keluar Dokumen ini dugunakan saat pembentukan dana kas kecil dan saat pengisian kembali dana kas kecil karena dokumen ini dipakai sebagai perintah pengeluaran kas dari fungsi akuntansi kepada fungsi kas. b. Cek Cek merupakan dokumen yang digunakan untuk memerintahkan bank melakukan pembayaran sejumlah uang kepada orang atau organisasi yang namanya tercantum pada cek. c. Permintaan pengeluaran kas kecil Dokumen ini dugunakan oleh pemakai dana kas kecil untuk meminta uang ke pemegang dana kas kecil. Bagi pemegang dana kas kecil dokumen ini berfungsi sebagai bukti telah dikeluarkannya kas kecil. Gambar 4: permintaan pengeluaran kas Sumber: Mulyadi 2008: 531 d. Bukti pengeluaran kas kecil Dokumen ini dibuat oleh pemakai dana kas kecil untuk mempertanggungjawabkan pemakaian dana kas kecil yang dilampiri dengan bukti-bukti pengeluaran kas kecil dan diserahkan oleh pemakai dana kas kecil kepada pemegang dana kas kecil. Dalam imprest system tidak dilakukan pencatatan bukti pengeluaran kas kecil dalam akuntansi. Sedangkan, dalam fluctuating-fund-balance system, bukti pengeluaran kas kecil dilampiri dokumen pendukungnya diserahkan oleh pemegang dana kas kecil kepada fungsi akuntansi untuk dicatat dalam jurnal pengeluaran dana kas kecil. Gambar 5: bukti pengeluaran kas kecil Sumber: Mulyadi 2008: 532 e. Permintaan pengisian kembali kas kecil Dokumen ini dibuat oleh pemegang dana kas kecil untuk meminta kepada bagian utang agar dibuatkan bukti kas keluar guna pengisian kembali dana kas kecil. Dalam imprest system, jumlah yang diminta untuk pengisian kembali dana kas kecil adalah sebesar jumlah uang tunai yang telah dikeluarkan sesuai yang tercantum dalam bukti pengeluaran kas kecil yang dikumpulkan dalam arsip pemegang dana kas kecil. Sedangkan dalam fluctuating-fund-balance system, pengisian kembali dana kas kecil sesuai dengan kebutuhan pengeluaran uang tunai yang diperkirakan oleh pemegang dana kas kecil. Gambar 6: Permintaan pengisian kembali kas kecil Sumber: Mulyadi 2008: 533

5. Catatan akuntansi yang digunakan

Dalam melakukan pencatatan, catatan akuntansi yang digunakan dalam sistem dana kas kecil adalah: a. Jurnal pengeluaran kas cash disbursement journal. Dalam kas kecil, jurnal pengeluaran kas digunakan untuk mencatat pengeluaran kas dalam pembentukan dana kecil dan dalam pengisian kembali dana kas kecil. Dokumen sumber yang dipakai adalah jurnal pengeluaran kas. b. Register cek check register. Catatan akuntansi ini digunakan untuk mencatat cek perusahaan yang dikeluarkan untuk pembentukan dan pengisian kembali dana kas kecil c. Jurnal pengeluaran dana kas kecil. Dalam mencatat transaksi pengeluaran kas kecil diperlukan jurnal khusus yang berfungsi sebagai alat distribusi pencebitan yang timbul akibat dari pengeluaran dana kas kecil. Gambar 7: Jurnal pengeluaran dana kas kecil Sumber: Mulyadi 2008: 534 Sedangkan, catatan akuntansi yang digunakan dalam sistem akuntansi pengeluaran cek adalah: a. Jurnal pengeluaran kas Dalam pencatatan ke dalam jurnal pengeluaran kas dokumen sumber yang yang dijadikan dasar adalah faktur dari pemasok yang telah dicap “lunas” oleh fungsi bagian kasir. b. Register cek check register Register cek digunakan mencatat cek-cek yang dikeluarkan perusahaan untuk melakukan pembayaran kepada pihak-pihak yang berada di luar perusahaan. Register cek juga dapat digunakan untuk mencatat cancelled check yang telah dilakukan endorsement oleh penerima pembayaran.

6. Jaringan prosedur yang membentuk sistem

Sedangkan jaringan prosedur yang membentuk sistem pengeluaran cek bank meliputi: a. Prosedur permintaan cek Bagian yang memerlukan pengeluran dana mengajukan permintaan pengeluaran dana dengan membuat atau mengisi permintaan cek. Kemudian dimintakan otorisasi kepada bagian yang bersangkutan dan dikirim ke bagian utang. b. Prosedur pembuatan bukti kas keluar Berdasarkan permintaan cek yang diterima oleh bagian utang, bagian utang membuat bukti kas keluar, yang berfungsi sebagai perintah untuk membuat cek berdasarkan nominal dan nama yang ditujukan dalam bukti kas keluar. c. Prosedur pembayaran kas Bagian kas mengisi cek dan meminta tanda tangan atas cek kepada pejabat yang berwenang, dan mengirim cek tersebut kepada orang yang namanya tercantum di dalam cek sebagai penerima. d. Prosedur mencatat pengeluaran kas Bagian akuntasi mencatat pengeluaran kas di dalam jurnal pengeluaran kas atau register cek. Dalam sistem dana kas kecil prosedur-prosedur yang membentuknya antara lain: a. Prosedur pembentuk dana kas kecil Prosedur pembentukan dana kas kecil dengan menggunakan imprest system dan fluctuating-fund-balance system tidaklah berbeda. Bagian utang mencatat pembentukan dana kas kecil di dalam register bukti kas keluar. Bukti kas keluar dilapiri dengan surat keputusan pembentukan dana kas kecil diserahkan oleh bagian utang ke bagian kasa. Kemudian bagian kasa membuat cek atas nama dan memintakan tanda tangan otorisasi atas cek. Cek diserahkan kepada pemegang dana kas kecil dan bukti kas keluar diserahkan kepada bagian jurnal atau bagian akuntansi setelah dibubuhi cap lunas oleh bagian kasa. b. Prosedur permintaan dan pertanggungjawaban pengeluaran dana kas kecil Prosedur permintaan dan pertanggungjawaban pengeluaran dana kas kecil antara imprest system dengan fluctuating-fund-balance system tidaklah sama. Dalam imprest system pengeluaran dana kas kecil tidak dicatat dalam catatan akuntansi. Pemegang dana kas kecil hanya mengarsipkan dokumen permintaan pengeluaran kas kecil. Jika pengeluaran dana kas kecil telah dipertanggungjawabkan oleh pemakai dana kas kecil, pemegang dana kas kecil mengarsipkan bukti pengeluaran kas kecil yang dilampiri dengan permintaan pengaluaran kas kecil dan dokumen pendukungnya. Dokumen-dokumen ini dikumpulkan untuk dipakai sebagai dasar permintaan pengisian kembali dana kas kecil sebesar jumlah dana yang telah dikeluarkan. Dalam sistem dana kas kecil dengan fluctuating-fund-balance system, saldo rekening dana kas kecil di dalam buku besar dibiarkan berfluktuasi sesuai dengan jumlah pengisian dan pemakaian dana kas kecil. Setelah pemegang dana kas kecil menyerahkan uang tunai kepada pemakai dana kas kecil dilampiri permintaan pengeluaran kas kecil, pemegang dana kas kecil menyerahkan bukti pengeluaran kas kecil beserta dokumen pendukungnya ke bagian jurnal. Bagian jurnal mencatat pengeluaran dana kas kecil di dalam jurnal khusus jurnal pengeluaran dana kas kecil. Karena jumlah setiap transaksi pengeluaran kas melalui dana kas kecil relatif kecil, maka pencatatan transaksi pengeluaran dana kas kecil dalam jurnal pengeluaran dana kas kecil tidak dilaksanakan dengan mencatat satu persatu bukti pengeluaran kas kecil, namun satu kelompok dokumen tersebut selama jangka waktu tertentu harian atau mingguan. Bagian juranal kemudian menyerahkan bukti pengeluaran kas kecil kepada bagian kartu biaya. Bagian kartu biaya mencatat rincian biaya yang dikeluarkan dari dana kas kecil dalam kartu biaya. c. Prosedur pengisian kembali dana kas kecil Pengisian kembali dana kas kecil dalam imprest system didasarkan atas jumlah uang tunai yang telah dikeluarkan menurut bukti pengeluaran kas kecil, sedangkan dalam fluctuating-fund-balance system didasarkan atas taksiran jumlah uang tunai yang diperlukan oleh pemegang dana kas kecil. Dalam imprest system permintaan pengisian kembali dana kas kecil dilakukan oleh pemegang dana kas kecil dengan menggunakan formulir permintaan pengisian kembali kas kecil. Dokumen ini dilampiri oleh pemegang dana kas kecil kepada bagian utang. Bagian utang membuat bukti kas keluar sebesar jumlah rupiah yang dicantumkan dalam permintaan pengisian kembali kas kecil. Bukti kas keluar dicatat dalam register bukti kas keluar oleh bagian utang. Bukti kas keluar lembar yang lain diserahkan oleh bagian utang ke bagian kartu biaya untuk kepentingan pencatatan rincian biaya overhead pabrik, biaya administrasi dan umum, dan biaya pemasaran dalam kartu biaya yang bersangkutan. Bukti kas keluar dilampiri dengan dokumen pendukungnya diserahkan oleh bagian utang ke bagian kasa. Bagian kasa membuat cek atas nama dan memintakan tanda tangan otorisasi atas cek. Cek diserahkan kepada pemegang dana kas kecil dan bukti kas keluar diserahkan kepada bagian jurnal setelah dibubuhi cap lunas oleh bagian kasa. Dalam sistem dana kas kecil dengan fluctuating-fund-balance system, permintaan pengisian kembali dana kas kecil dilakukan oleh pemegang dana kas kecil juga dengan menggunakan formulir permintaan pengisian kembali kas kecil. Namun, dokumen ini tidak dilampiri dengan bukti pengeluaran kas kecil dan dokumen pendukungnya karena dalam fluctuating-fund-balance system, dokumen pendukung bukti pengeluaran kas kecil dan dokumen pendukungnya telah diserahkan oleh pemegangng dana kas kecil kepada bagian jurnal untuk kepentingan pencatatan pengeluaran kas kecil. Permintaan pengisian kembali kas kecil yang dibuat oleh pemenga dana kas kecil diserahkan kepada bagian utang tanpa dilampiri dengan dokumen pendukung. Bagian utang mencatat bukti kas keluar di dalam register bukti kas keluar.

7. Unsur pengendalian intern

Unsur pengendalian intern dalam sistem akuntansi pengeluaran kas dan bank dengan cek dirancang dengan merinci unsur organisasi, sistem otorisasi, dan prosedur pencatatan, serta praktik yang sehat: Organisasi a. Fungsi penyimpanan kas harus terpisah dari fungsi akuntansi. b. Transaksi penerimaan dan pengeluaran kas tidak boleh dilaksanakan sendiri oleh Bagian Kasa sejakawal sampai akhir, tanpa campur tangan dari fungsi yang lain. Sistem Otorisasi dan Prosedur Pencatatan a. Pengeluaran kas harus mendapat otorisasi dari pejabat yang berwenang. b. Pembukaan dan penutupan rekening bank harus mendapatkan persetujuan dari pejabat yang berwenang c. Pencatatan dalam jurnal pengeluaran kas atau dalam metode pencatatan tertentu dalam register cek harus didasarkan bukti kas keluar yang telah mendapat otorisasi dari pejabat yang berwenang dan yang dilampiri dengan dokumen pendukung lengkap. Praktik yang Sehat a. Saldo kas yang ada di tangan harus dilindungi dari kemungkinan pencurian atau penggunaan yang tidak semestinya. b. Dokumen dasar dan dokumen pendukung transaksi pengeluaran kas harus dibubuhi cap “lunas” oleh bagian kasa setelah transaksi pengeluaran kas dilakukan, c. Penggunaan rekening Koran, yang merukpakan informasi dari pihak ketiga, untuk mengecek ketelitian catatan kas oleh fungsi pemeriksa intern yang merupakan fungsi yang tidak terlibat dalam pencatatan dan penyimpanan kas. d. Semua pengeluaran kas harus dilakukan dengan cek atas nama perusahaan penerima pembayaran atau dengan pemindah bukuan. e. Jika pengeluaran kas hanya menyangkut jumlah yang kecil, pengeluaran ini dilakukan sistem akuntansi pengeluaran kas melalui dana kas kecil, yang akuntansinya diselelnggarakan dengan imprest system. f. Secara periodik diadakan pencocokan jumlah fisik kas yang ada di tangan dengan jumlah kas menurut catatan akuntansi. g. Kas yang ada di tangan dan kas yang ada di perjalanan diasuransikan dari kerugian. h. Kasir diasuransikan. i. Kasir dilengkapi dengan alat-alat yang mencegah terjadinya pencurian terhadap kas yang ada di tangan. j. Semua nomor cek harus dipertanggungjawabkan oleh bagian kasa.

8. Bagan Alir Dokumen Flowchart

Flowchart digunakan untuk menggambarkan proses kegiatan dalam suatu organisasi secara manual. Flowchart berupa bagan untuk keseluruhan sistem termasuk kegiatan-kegiatan manual dan aliran atau arus dokumen yang dipergunakan dalam suatu sistem. Berikut simbol-simbol standar yang digunakan dalam menyusun flowchart atau bagan alir dokumen: Tabel 1: Simbol Pembuatan Bagan Alir Dokumen Dokumen. Simbol ini digunakan untuk menggambarkan semua jenis dokumen yang merupakan formulir yang digunakan untuk merekam data terjadinya suatu transaksi. Catatan. Simbol ini digunakan untuk menggambarkan catatan akuntansi yang digunakan untuk mencatat data yang direkam sebelumnya di dalam dokumen atau formulir. Penghubung pada halaman yang sama on- page connector. Karena keterbatasan ruang halaman kertas untuk menggambar, maka diperlukan simbol penghubung untuk memungkinkan aliran dokumen berhenti di suatu lokasi pada halaman tertentu dan kembali berjalan di lokasi lain pada halaman yang sama. Tabel 1: Simbol pembuatan bagan alir dokumen lanjutan Penghubung pada halaman yang berbeda off- page connector. Dalam simbol penghubung ini bertujuan uuntuk menunjukkan bagaimana bagan alir yang tercantum pada halaman tertentu terkait dengan bagan alir yang tercantum pada halaman lain. Kegiatan manual. Digunakan untuk menggambarkan kegiatan manual seperti menerima order dari pembeli, mengisi formulir, membandingkan, memeriksa, dan berbagai jenis kegiatan klerikal yang lain. Keterangan atau komentar. Simbol ini memungkinkan para ahli sistem menambahkan keterangan untuk memperjelas pesan yang disampaikan dalam bagan alir. Arsip sementara. Tempat penyimpanan dokumen yang dokumennya akan diambil kembali dari arsip tersebut di masa yang akan datang untuk pengolahan lebih lanjut di masa datang. Tabel 1: Simbol pembuatan bagan alir dokumen lanjutan Arsip permanen. Menggambarkan tempet penyimpanan dokumen yang tidak akan diproses lagi dalam sistem akuntansi yang bersangkutan. On-line computer process. Menggambarkan pengolahan data menggunakan komputer secara on-line. Keying typing, verifying. Menggambarkan pemasukan data ke dalam komputer melalui on-line terminal. Pita magnetik magnetic tape. Arsip komputer yang berbentuk pita magnetik. Nama arsip ditulis dalam simbol. On-line storage. Arsip komputer yang berbentuk on-line di dalam memory komputer. Keputusan. Menggambarkan keputusan yang harus dibuat dalam proses pengolahan data. Tabel 1: Simbol pembuatan bagan alir dokumen lanjutan Garis alir. Menggambarkan arah proses pengolahan data. Anak panah tidak digambarkan jika arus dokumen mengarah ke bawah dan ke kanan. Jika arus dokumen mengalir ke atas atau ke kiri, anak panah perlu dicantumkan. Persimpangan garis alir. Jika dua garis bersimpangan, untuk menunjukkan arah masing-masing garis, salah satu garis dibuat sedikit melengkung tepat pada persimpangan. Pertemuan garis alir. Jika dua garis alir bertemu dan salah satu garis mengikuti arus garis lainnya. Mulai atau berakir terminal. Simbol ini menggambarkan awal atau akhir suatu sistem akuntansi. Dari pemasok Masuk ke sistem. Karena kegiatan di luar sistem tidak perlu digambarkan maka diperlukan simbol untuk menggambarkan masuk ke sistem digambarkan dalam bagan alir. Tabel 1: Simbol pembuatan bagan alir dokumen Lanjutan Ke sistem penjualan Keluar ke sistem lain. Karena kegiatan di luar sistem tidak perlu digambarkan maka diperlukan simbol untuk menggambarkan keluar ke sistem lain. Sumber: Mulyadi 2008: 60-63 Penggambaran flowchart harus menggunakan cara-cara dan ketentuan- ketentuan sistem akuntansi yang berlaku secara lazim, sehingga tidak menimbulkan kebebasan yang tidak mempunyai standar dalam menggambarkan sistem. Hal ini dilakukan dengan tujuan mempermudah gambaran dan menyelaraskan pemahaman pengguna flowchart. Dalam menyusun flowchart perlu diperhatikan hal-hal sebagai berikut: a. Flowchart dibagi menjadi beberapa kolom sesuai dengan banyaknya entitas bagiandepartemen yang terlibat dalam proses. Setiap kolom tersebut diberi judul nama dari entitas tersebut. b. Logika flowchart dari atas ke bawah dan dari kiri ke kanan. c. Jika flowchart tidak cukur dari atas ke bawah, gunakan konektor on-page. d. Jika flowchart lebih dari satu halaman, gunakan konektor off-page. Bagan alir dapat dibagi menjadi lima jenis, yaitu: a. Bagan alir sistem yaitu bagan alir yang menunjukkan arus pekerjaan secara keseluruhan dari sistem. b. Bagan alir dokumen yaitu bagan alir yang menunjukkan arus dari laporan dan formulir termasuk tembusan-tembusannya. c. Bagan alir sematik yaitu bagan alir yang mirip dengan bagan alir sistem tetapi perbedaanya terletek pada digunakannya gambar- gambar komputer dan peralatan lain selain penggunaan simbol bagan alir. d. Bagan alir program adalah bagan alir yang menjelaskan secara rinci langkah-langkah dari program. e. Bagan alir proses adalah bagan alir yang menggambarkan proses dalam suatu prosedur. Berikut merupakan beberapa flowchart yang berhubungan dengan sistem pengeluaran kas. Gambar 8: Prosedur pencatatan utang dengan Account Payable System dan pengeluaran cek Sumber: Mulyadi 2008: 523 Gambar 8: Prosedur pencatatan utang dengan Account Payable System dan pengeluaran cek Lanjutan Sumber: Mulyadi 2008: 523 3 faktur dari pemasok mengisi cek dan meminta otorisasi atas cek FDP DP cek 2 Ke Kreditur Bagian Kasa Gambar 9: Prosedur pencatatan utang dengan Voucher Payable System-Cost Basis dan pengeluaran cek Sumber: Mulyadi 2008: 525 mulai faktur dari pemasok dari bagian pembelian T disimpan menurut tgl jatuh tempo faktur bersama dokumen pendukung pada saat faktur jatuh tempo membuat bukti kas keluar DP 3 2 Bukti kas keluar regiser bukti kas keluar 1 1 1 DP 2 BKK mengisi cek dan meminta otorisasi atas cek DP 2 BKK cek 1 1 2 3 ke kreditur Bagian Utang Bagian Kasa DP : Dokumen Pendukung BKK : Bukti Kas Keluar Gambar 9: Prosedur pencatatan utang dengan Voucher Payable System-Cost Basis dan pengeluaran cek Lanjutan Sumber: Mulyadi 2008: 525 2 Bukti kas keluar kartu biaya N 3 DP BKK Register cek N selesai 2 Bagian Utang Bagian Kasa Gambar 10: Prosedur Pencatatan Utang dengan Voucher Payable System-Accrual Basis dan Pengeluaran Cek Sumber: Mulyadi 2008: 526 mulai faktur dari pemasok membuat bukti kas keluar 3 2 bukti kas keluar register bukti kas keluar T dari bagian pembelian disimpan menurut tgl jatuh tempo bukti kas keluar bersama dokumen pendukung pada saat faktur jatuh tempo DP 2 Bukti kas keluar 1 1 2 1 1 DP 2 BKK mengisi cek dan meminta otorisasi atas cek DP 2 BKK cek 3 1 1 ke kreditur Bagian Utang Bagian Kasa Gambar 10: Prosedur Pencatatan Utang dengan Voucher Payable System-Accrual Basis dan Pengeluaran Cek Lanjutan Sumber: Mulyadi 2008: 526 2 Bukti Kas Keluar Kartu Biaya N 3 DP BKK register cek N selesai 2 Bagian Kartu Biaya Bagian Jurnal Gambar 11: Prosedur Pencatatan Utang dengan Built-up Voucher Payable System Sumber: Mulyadi 2008: 528 mulai faktur dari pemasok membuat bukti kas keluar dan mencatat faktur pada bukti kas keluar 3 2 Bukti Kas Keluar A DP 3 2 Bukti Kas Keluar Register Bukti Kas Keluar 2 1 dari bagian pembelian 1 1 satu bukti kas keluar dapat digunakan untuk lebih dari satu faktur dari pemasok yang sama disimpanmenurut tgl pembayaran bukti kas keluar yang telah dijadwalkan bersama dengan dokumen pendukung bukti kas keluar diambil dari arsip pada saat akan dilakukan pembayaran 1 DP 2 BKK mengisi cek dan meminta otorisasi atas cek DP 2 BKK Cek 3 1 1 ke kreditur Bagian Utang Bagian Kasa Gambar 11: Prosedur Pencatatan Utang dengan Built-up Voucher Payable System Lanjutan Sumber: Mulyadi 2008: 528 2 bukti kas keluar kartu biaya N 3 DP BKK register cek N selesai 2 Bagian Kartu Biaya Bagian Jurnal Berikut merupakan rangkaian flowchart dari prosedur-prosedur yang membentuk sistem pengeluaran kas kecil: Gambar 12: Prosedur Pembentukan Dana Kas Kecil Sumber: Mulyadi 2008: 536 mulai surat keputusan membuat bukti kas keluar SK 3 2 BKK 1 register bukti kas keluar 1 dikirim ke bagian kartu persediaan dan kartu biaya untuk diarsipkan 3 SK BKK 1 4 mencatat nomor cek pada register bukti kas keluar 1 SK 3 BKK mengisi cek dan memintakan tanda tangan atas cek SK 1 BKK Cek 2 3 1 3 setelah bagian kasa membubuhkan cap lunas pada BKK dan dokumen pendukung dan mencatat nomor cek pada BKK Bagian Utang Bagian Kasa Gambar 12: Prosedur Pembentukan Dana Kas Kecil Lanjutan Sumber: Mulyadi 2008: 536 2 BKK cek menguangkan cek ke bank menyimpan uang tunai N 3 4 SK BKK register cek N selesai 1 Pemegang Dana Kas Kecil Bagian Jurnal BKK= Bukti Kas Keluar SK= Surat Keputusan Gambar 13: Prosedur Permintaan dan Pertanggungjawaban Pengeluaran Dana Kas Kecil dalam Sistem Dana Kas Kecil dengan Imprest System Sumber: Mulyadi 2008: 537 mulai membuat permintaan pengeluaran kas kecil 2 PPKK 1 1 2 PPKK N mengeluarkan uang dan menumpulkan bukti pendukung membuat bukti pengeluaran kas kecil DP BPKK 3 1 4 PPKK N selesai 2 Pemakai Dana Kas Kecil PPKK= permintaan pengeluaran kas kecil BPKK= bukti pengeluaran kas kecil DP= dokumen pendukung Gambar 13: Prosedur Permintaan dan Pertanggungjawaban Pengeluaran Dana Kas Kecil dalam Sistem Dana Kas Kecil dengan Imprest System Lanjutan Sumber: Mulyadi 2008: 537 1 2 PPKK menyerahkan uang kepada peminta 2 PPKK 2 A 1 1 bersama dengan penyerahan uang tunai 3 DP PPKK BPKK memeriksa pertanggungjawaban pemakai dana kecil DP 2 PPKK BPKK 1 1 N 4 dikembalikan kepada pemakai dana kas kecil setelah dibubuhi cap lunas diarsipkan sampai dengan saat pengiriman kembali kas kecil Pemegang Dana Kas Kecil Gambar 14: Prosedur Permintaan dan Pertanggungjawaban Pengeluaran Kas Kecil dalam Sistem Dana Kas Kecil dengan Fluctuating-Fund-Balance System Sumber: Mulyadi 2008: 539 mulai membuat permintaan pengeluaran kas 2 PPKK 1 1 2 PPKK N mengeluarkan uang dan mengumpulkan bukti pendukung membuat bukti pengeluaran kas kecil DP BPKK 3 1 2 4 PPKK N 2 Pemakai Dana Kas Kecil PPKK= permintaan pengeluaran kas kecil BPKK= bukti pengeluaran kas kecil DP= dokumen pendukung Gambar 14: Prosedur Permintaan dan Pertanggungjawaban Pengeluaran Kas Kecil dalam Sistem Dana Kas Kecil dengan Fluctuating-Fund-Balance System Lanjutan Sumber: Mulyadi 2008: 539 1 2 PPKK menyerahkan uang kepada peminta 1 2 PPKK 1 2 bersama dengan penyerahan uang tunai 3 DP PPKK BPKK memeriksa pertanggungjawaban pemakaian dana kas kecil DP 2 PPKK BPKK 4 5 1 1 dikembalikan kepada pemakai dana kas kecil setelah dibubuhi cap lunas A 5 DP PPKK BPKK 1 jurnal pengeluaran dana kas kecil 6 6 DP PPKK BPKK 1 kartu biaya N selesai Pemegang Dana Kas Kecil Bagian Jurnal Bagian Kartu Biaya Gambar 15: Prosedur Permintaan Pengisian Kembali Dana Kas Kecil dalam Sistem Dana Kas Kecil dengan Imprest System Sumber: Mulyadi 2008: 541 mulai membuat permintaan pengisian DP BPKK 2 PP3K T 1 arsip BPKK dan dokumen pendukungnya 4 BKK cek menguangkan cek ke bank T menyimpan uang tunai 3 PP3K= Permintaan pengisian kembali kas kecil BKK= Bukti kas keluar Pemegang Dana Kas Kecil 1 Gambar 15: Prosedur Permintaan Pengisian Kembali Dana Kas Kecil dalam Sistem Dana Kas Kecil dengan Imprest System Lanjutan Sumber: Mulyadi 2008: 541 DP BPKK 2 PP3K membuat bukti kas keluar DP BPKK 2 PP3K 3 2 BKK 1 1 1 3 2 1 3 DP BPKK 2 PP3K 1 6 register bukti kas keluar Bagian Utang Gambar 15: Prosedur Permintaan Pengisian Kembali Dana Kas Kecil dalam Sistem Dana Kas Kecil dengan Imprest System Lanjutan Sumber: Mulyadi 2008: 542 3 DP BPKK PP3K 3 BKK mengisi cek dan meminta tanda tangan atas cek 4 5 1 2 DP BPKK PP3K 3 BKK 1 2 cek setelah bagian kasa membubuhkan cap lunas pada BKK dan dokumen pendukungnya dan mencatat nomor cek pada BKK Bagian Kasa 6 DP BPKK PP3K BKK N register cek selesai 1 Bagian Jurnal 2 PP3K BKK kartu biaya N 2 2 Bagian Kartu Biaya

E. Review Penelitian Sebelumnya

Berdasarkan pencarian yang telah kami lakukan untuk dijadikan review penelitian, kami kesulitan dalam memperoleh jurnal atau hasil penelitian sebelumnya yang sesuai dengan judul yang kami gunakan yaitu evaluasi sistem akuntansi pengeluaran kas dan bank. Oleh karena itu kami berusaha melakukan review terhadap hasil penelitian sistem pengeluaran kas namun bukan dalam bentuk sistem akuntansi atau sistem manual pengeluaran kas. Berikut hasil review yang kami lakukan: Judul : Analisis dan Perancangan Sistem Akuntansi Pengeluaran Kas Rumusan Masalah : 1. Bagaimana pelaksanaan sistem akuntansi pengeluaran kas di GKJ Dayu? 2. Bagaimana rancangan sistem akuntansi pengeluaran kas yang sesuai dengan kebutuhan GKJ Dayu? Teknik Analasis Data : 1. Teknik yang digunakan untuk menjawab rumusan masalah yang pertama adalah dengan metode analisis deskripsit. Analisis tersebut dilakukan dengan cara mendeskripsikan sistem akuntansi pengeluaran kas GKJ Dayu. Sistem akuntansi ini meliputi fungi-fungsi yang terkait, dokumen, dan catatan-catatan yang digunakan, serta prosedur yang dijalankan GKJ Dayu. Selanjutnya dengan melakukan identifikasi masalah yang terjadi dalam organisasi. 2. Teknik yang digunakan untuk menjawab permasalahan yang kedua berkaitan dengan perancangan sistem akuntansi pengeluaran kas yang sesuai dengan kebutuhan organisasi adalah sebagai berikut: a. Perancangan jobdescription yang lebih jelas b. Perancangan prosedur c. Perancangan masukan d. Perancangan keluaran e. Perancangan pengendalian 58

BAB III METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitan

Jenis penelitian yang dilakukan adalah jenis penelitian studi kasus, yang menunjukkan bahwa penelitian ini difokuskan pada objek tertentu secara intensif dan terperinsi, sehingga kesimpulan yang diambil hanya terbatas pada objek yang diteliti.

B. Tempat dan Waktu Penelitian

1. Tempat Penelitian Tempat atau perusahaan yang menjadi fokus penelitian adalah PT. Proporsi yang merupakan salah satu perusahaan arsitek terkemuka di daerah Yogyakarta. PT. Proporsi terletetak pada jalan Pakuningratan 76 Yogyakarta. 2. Waktu Penelitian Rencananya penelitian ini akan dimulai pada bulan Desember 2012 sampai dengan waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan semua penelitian.

C. Subjek dan Objek Penelitian

1. Subjek dari penelitian ini antara lain sebagai berikut: a. Bagian administrasi dan keuangan b. Direktur c. Pegawai beberapa divisi